4.2. Karakterisasi Struktur
4.2.1. XRD
Untuk mengetahui dan mengidentifikasi sample uji, dilakukan pengujian difraksi sinar-X XRD. Dari hasil pengujian tersebut didapatkan hasil berupa grafik difraktogram sebagai
berikut sehingga diketahui unsur penyusun dan komposisi dari magnet barium heksaferit yang disubstitusi dengan bahan tembaga oksida CuO
Penelitian mengambil hanya satu sampel saja yang di XRD karena terlihat dari hasil pengujian densitas, porositas dan sifat magnet sebelumnya terdapat nilai pengujian yang tidak
signifikan pada sampel dengan suhu 1100 C. Apabila dilihat dari unsur-unsur yang dominan
terkandung pada bahan magnet terdiri dari Ba, Fe dan Cu, sedangkan unsur minor yang merupakan bahan pengotor adalah Mn dan Zn. Berdasarkan hasil identifikasi XRD dapat
diperkirakan bahwa sampel tersebut setelah disinter pada suhu 1100
o
C telah terbentuk fasa BaFe
12
O
19
sebagai fasa dominan. Parameter kisi a = b = 5,865 dan c = 23,099. Dari hasil parameter kisi yang diperoleh maka dapat menunjukkan adanya perubahan yang cukup besar dari
Gambar 4.2. Hasil XRD magnet barium heksaferit yang disubstitusi dengan bahan tembaga oksida CuO
Universitas Sumatera Utara
nilai konvensialnya a=b= 5,892 dan c= 23,183 . Penurunan parameter kisi ini disebabkan karena adanya perbedaan ukuran atom antara Fe dengan atom Cu.
4.2.2. SEM
Untuk mengetahui komposisi kimia dari bahan magnet Barium Heksaferit yang didoping dengan ion Cu BaFe
12-x
Cu
x
O
19
yang telah dibuat, dilakukan pengujian Scanning Electron Microscope SEM. Pada gambar 4.3 menunjukkan morfologi dari BaFe
12-x
Cu
x
O
19
dengan ukuran butir berkisar 4,49 µm. a perbesaran 500x dan b perbesaran 2500x, dari gambar
terlihat bahwa terdapat banyak pori diantara butir.
Pada gambar 4.4 menunjukkan hasil analisis unsur, yang juga diperlihatkan pada tabel 4.1, hasilnya menunjukkan persentase dari ion Fe, Ba, Al dan ion lain. Pada gambar terlihat
adanya ion Al sebagai pengotor yang merupakan bahan non-magnetic. Ion Al cenderung bereaksi dengan ion Fe yang merupakan bahan magnetic menyebabkan nilai koersivitas Hc
akan semakin meningkat Mangquan Liu, et al, 2011. Gambar 4.3. Morfologi BaFe
12-x
Cu
x
O
19
a b
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 persen massa komposisi unsur
Ion Persen Massa
C 0.99
O 27.83
Al 6.73
Si 0.31
Fe 52.61
Ba 11.52
4.3. Karakterisasi Fisis