58 Tanda Kecakapan Umum TKU merupakan tanda penghargaan yang
diberikan kepada Siaga setelah menyelesaikan SKU melalui ujian. Penyematan TKU dilakukan dalam suatu upacara pelantikan kenaikan tingkat. Pada
Pramuka Siaga, TKU disematkan di lengan baju sebelah kiri di bawah tanda barung. Siaga penyandang TKU hendaknya selalu berusaha menjaga
kualitasnya sehingga dapat menjadi contoh dan panutan teman-temannya. Di samping itu, Siaga penyandang TKU mempunyai hak untuk menyelesaikan
SKU pada jenjang berikutnya.
C. Penelitian Relevan
Kajian mengenai pelaksanaan ekstrakurikuler Pramuka telah banyak dilakukan. Berikut ini adalah hasil dari beberapa penelitian yang relevan
dengan penelitian yang akan dilakukan. 1. Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Menanamkan Nilai-
nilai Agama Islam di MAN Wates 1 Kulon Progo yang diteliti oleh Nurul Hidayah pada tahun 2010. Penelitian tersebut membahas tentang deskripsi,
analisis, serta tingkat efektivitas peneneman nilai-nilai agama Islam dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di MAN Wates 1 Kulon Progo. Data
penelitian dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai-
nilai agama Islam dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di MAN Wates 1 Kulon Progo dinyatakan efektif. Adapun nilai-nilai agama Islam yang
ditanamkan dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di MAN Wates 1
59 Kulon Progo adalah nilai aqidah, nilai ibadah, dan nilai akhlak meliputi,
nilai kedisiplinan, nilai kemandirian, nilai kepemimpinan, nilai kesederhanaan, nilai persaudaraan, nilai kedewasaan, dan nilai kesabaran.
2. Peranan Pendidikan Kepramukaan dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor yang diteliti oleh Ade Darmawan
pada tahun 2011. Penelitian tersebut membahas tentang peranan pendidikan kepramukaan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI MA
Daarul ‘Uluum Lido Bogor. Data penelitian dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, angket, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian
menyatakan bahwa ada hubungan yang bersifat positif antara peranan pendidikan kepramukaan dengan prestasi belajar siswa MA Daarul ‘Uluum
Lido Bogor. 3. Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan di SMA Kemala
Bhayangkari 1 Kubu Raya yang diteliti oleh Teguh Sumarto, Sulistyarini, dan Parijo pada tahun 2012. Penelitian tersebut membahas tentang
penerapan pendidikan karakter pada siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya, penerapan kepramukaan pada siswa anggota Penegak SMA
Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya, dan penerapan nila Dasa Dharma dalam Gerakan Pramuka pada siswa anggota Penegak SMA Kemala Bhayangkari
1 Kubu Raya. Data penelitian dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
penerapan pendidikan karakter di SMA Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya dilaksanakan melalui kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, teladan,
60 pengondisian, mata pelajaran pendidikan karakter, dan kegiatan
ekstrakurikuler. Sedangkan penerapan kepramukaan Gugusdepan Hudaya Jaya SMA dan penerapan pada siswa anggota penegak lebih
menitikberatkan pada kode moral Dasa Dharma Pramuka. 4. Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Membangun Sikap
Nasionalisme Siswa di SMP Negeri 1 Watulimo Kabupaten Trenggalek oleh Debrina Fajarwati, Rosyid Al Atok, dan Siti Awaliyah pada tahun 2013.
Penelitian tersebut membahas tentang pelaksanaan ekstrakurikuler Pramuka dalam membangun sikap nasionalisme siswa. Data penelitian dikumpulkan
melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian adalah: 1 perencanaan program ekstrakurikuler Pramuka di
SMP Negeri 1 Watulimo meliputi struktur organisasi gugus depan SMP Negeri 1 Watulimo, kegiatan rutin, jelajah alam dan peta pita, pelantikan
anggota dewan penggalang, outbond, Pramuka peduli lingkungan, jambore, dan masa orientasi; 2 pelaksanaan ekstrakurikuler Pramuka di SMP Negeri
1 Watulimo meliputi kegiatan rutin, jelajah alam dan peta pita, pelantikan anggota dewan penggalang, outbond, Pramuka peduli lingkungan, jambore,
dan masa orientasi; 3 kendala dalam pelaksanaan program ekstrakurikuler Pramuka di SMP Negeri 1 Watulimo yaitu, motivasi siswa, penyampaian
materi oleh pembina pramuka, dan kurangnya dukungan dari sekolah; 4 upaya mengatasi kendala adalah melakukan pendekatan kepada siswa serta
memberikan sarana dan prasarana.
61 5. Manajemen Pendidikan Ekstrakulikuler Pramuka dalam Meningkatkan
Kedisiplinan Peserta Didik di Sekolah Dasar Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang yang diteliti oleh M. Idrus Firdiyansyah pada tahun
2013. Penelitian tersebut membahas tentang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi manajemen pendidikan ekstrakurikuler Pramuka dalam
meningkatkan kedisiplinan peserta didik di Sekolah Dasar Islam Hidayatullah Banyumanik Semarang. Data penelitian dikumpulkan melalui
metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi data. Hasil dari penelitian adalah: 1 perencanaan yang diawali pada bulan Juni setiap
menjelang ajaran baru membahas tentang pelatihan Pramuka yang akan diselenggarakan satu tahun mendatang, 2 pelaksanaan dilakukan dengan
diikuti oleh pembina, pelatih, dan koordinator Pramuka, 3 evaluasi dilangsungkan dengan menindaklanjuti masukan dari berbagai pihak untuk
memperbaiki kegiatan yang telah dilakukan. 6. Pengaruh Kegiatan Pendidikan Kepramukaan Terhadap Perilaku Peserta
Didik SMA N 1 Sungai Kakap yang diteliti oleh Fitri Anggriani, Nuraini Asriati, dan Parijo pada tahun 2013. Penelitian tersebut membahas tentang
ada tidaknya pengaruh kegiatan pendidikan kepramukaan terhadap perilaku peserta didik SMA N 1 Sungai Kakap. Data penelitian dikumpulkan melalui
metode angket dan wawancara. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kegiatan pendidikan kepramukaan terhadap
perilaku peserta didik sebesar 41,4.
62
D. Pertanyaan Penelitian