Analisis pengambilan keputusan strategi bauran pemasaran bumbu masak olahan pada UD gerak tani di Jakarta Timur
ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGI BAURAN
PEMASARAN BUMBU MASAK OLAHAN
PADA UD GERAK TAN1 DI JAKARTA TIMUR
OLEH:
RAHMAYANTI
A 14103575
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBSISMS
FAKULTAS PERTANUN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
RAHMAYANTI. Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Bauran
Pemasaran Bumbu Masak Olahan pada UD Gerak Tani di Jakarta Timur.
Dibawah bimbingan DWI RACHMINA.
Industri Pengolahan Non Migas terdiri dari beberapa sub sektor
pengolahan, salah satunya adalah industri makanan, minuman dan tembakau.
Walaupun laju perubahan mengalami penuman sebesar 10,57 persen per tahun,
narnun sub sektor ini mampu menyumbang sebesar 6,90 persen pada tahun 2004
terhadap PDB Indonesia. Industri makanan, minuman dan tembakau memberikan
sumbangan PDB paling tinggi dibandiigkan sub sektor pengolahan lainnya. Hal
ini menunjukkan bahwa sub sektor ini, diantaranya adalah industri pengolahan
bumbu memiliki peranan yang penting terhadap PDB dibandiigkan sub sektor
lainnya.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah-rempah, hal ini
disebabkan Indonesia berada di daerah khatulistiwa yang memiliki i k l i i tropis
yang amat cocok untuk ditanami berbagai jenis tanaman rempah-rempah.
Rempah-rempah merupakan bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan dalam
bentuk segar maupun kering.
Menurunnya laju perubahan keuntungan pada tahun 2002-2004
diienakan adanya persaingan yang semakin ketat salah satunya adalah :bumbu
UD Sumatra, bumbu UD Sukma, bumbu UD Djalinur, dan lain sebagainya,
menyebabkan perusahaan harus mampu meningkatkan keunggulan bersaing untuk
meningkatkan penjualan kembali. Menghadapi kondisi persaingan dalam industri,
UD GT dalam memasarkan produknya hams mampu memutuskan alternatif
terbaik dalam menjalankan strategi bauran pemasaran yang akan dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji atau mempelajari strategi bauran
pemasaran yang telah dilakukan oleh UD GT dan merumuskan strategi bauran
pemasaran yang tepat untuk dijalankan oleh UD GT untuk mencapai tujuannya.
Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah melalui pendekatan
konsep bauran pemasaran. Pengolahan data diperlukan untuk menganalisis faktorfaktor yang berpengaruh dalam menyusun sasaran yang merupakan prioritas
utama dalam pemilihan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan. Data dan
informasi dari kuesioner akan diproses dengan menggunakan Metode Proses
Hierarki Analitik (PHA).
Strategi produk yang dijalankan oleh UD GT adalah dengan
memperhatikan kualitas dari bumbu GT. Hal ini disebabkan produk tanpa kualitas
yang baik tidak akan menarik konsumen untuk memakainya ataupun
mengharapkan terjadiiya pembelian ulang. Dalam menjaga kualitas produknya
UD GT melakukan proses penyeleksian terhadap setiap produknya yang akan
dipasarkan. Ada beberapa standar mutu yang harus dipenuhi, antara lain
kebersihan, kesehatan, dan daya tahan bumbu. Kebersihan bumbu dilihat dari segi
pengemasan dan proses produksinya. Kesehatan bumbu meliputi warna segar dan
cita rasa yang enak, sedangkan daya tahan bumbu ada dua kategori yaitu kemasan
plastik dan botol. Kemasan botol mempunyai daya tahan f 3 bulan walaupun
dalam keadaan suhu ruang biasa sedangkan kemasan plastik hanya mampu
bertahan -f 1 bulan kecuali disimpan dalam suhu pendingin mampu
bertahan 3 bulan.
Penetapan harga yang dilakukan oleh UD GT sendiri menggunakan
strategi penetapan harga dibawah pesaing dan sama dengan pesaing untuk
memasarkan bumbu GT. Harga yang telah ditetapkan melalui kesepakatan pihak
perusahaan tersebut dapat menutupi semua ongkos produksi yang dikeluarkan
oleh UD GT. Sehingga dengan tingkat harga tersebut UD.GT tidak akan
mengalami kerugian, dan bahkan masih tetap menguntungkan bagi perusahaan.
Dalam saluran distribusi bumbu, UD GT bertindak sebagai penjual.
Perusahaan ini merupakan perusahaan perdagangan yang melayani permintaan
dalam negeri. Konsumen utama perusahaan adalah pasar tradisional dan pasar
swalayan yang merupakan komoditas bumbu secara rutin. Pendistribusian yang
dilaksanakan UD GT setiap hari untuk pasar tradisional sebesar 70 persen dan
untuk pasar swalayan sebesar 30 persen pengiriman dilaksanakan setiap dua
sampai tiga kali dalam satu minggu dengan menggunakan sarana transportasi
berupa mobil box. Selama ini UD GT melakukan strategi penjualan langsung dan
distribusi langsung.
Strategi promosi yang dilakukan oleh UD GT yaitu melalui iklan, promosi
penjualan, dan brosur. UD GT lebih memproritaskan promosi penjualan, salah
satu promosi penjualan yang dilakukan adalah dengan mengikuti pameran
didalam negeri. Dengan mengikuti pameran pihak UD GT bisa bertemu langsung
dengan para pembeli terutama distributor atau calon distributor dan dapat
menyakinkan mereka akan keunggulan produk UD GT.
Berdasarkan hasil analisis pengambilan keputusan strategi bauran
pemasaran dengan metode Proses Hierarki Analitik (FHA) dapat diietahui bahwa
tujuan yang paling diprioritaskan adalah untuk meningkatkan penjualan. Alasan
UD GT memilih meningkatkan penjualan karena terjadi p e n m a n laju
perubahaan keuntungan dari 22,33 persen menjaadi 0,92 persen dari tahun 2002
sampai tahun 2004. Meningkatkan penjualan merupakan tujuan yang harus
dicapai UD GT dalam jangka pendek. Hasil yang diharapkan dari strategi tersebut
adalah dapat meningkatkan jumlah penjualan, meningkatnya pangsa pasar dan
dapat menghadapi persaingan sehingga keuntungan perusahaan dapat
dimaksimalkan. Untuk mendukung pencapaian tujuan meningkatkan penjualan,
UD GT lebih memprioritaskan faktor promosi karena Faktor promosi merupakan
faktor yang penting dalam mengimformasikan keberadaan dan keunggulan
bumbu GT yang dipasarkan oleh UD GT. Selain itu dengan promosi yang tepat
diharapkan konsumen dapat mernilih jenis bumbu yang mereka perlukan sesuai
dengan kebutuhan mereka dari bermacam jenis bumbu yang disediakan oleh UD
GT. Faktor selanjutnya yang diprioritaskan adalah faktor harga dengan penetapan
harga dibawah pesaing utama. Harga mendapat prioritas kedua karena harga
merupakan faktor yang paling krusial dalam sebuah paket bauran pemasaran.
Penetapan harga dibawah pesaing utama dapat menarik konsumen sehingga akan
mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian berulang. Faktor ketiga
yang diprioritaskan adalah faktor produk dengan menekankan pada kualitas
produk karena kualitas sangat menentukan kepuasan konsumen agar pembeli tetap
loyal terhadap produk bumbu GT. Faktor yang mendapat prioritas terakhir adalah
faktor distribusi dengan menekankan pada penjualan langsung.
*
ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGI BAURAN
PEMASARAN BUMBU MASAK OLAHAN
PADA UD GERAK TAN1 DI JAKARTA TIMUR
OLEH:
RAHMAYANTI
A 14103575
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
SARJANA PERTPada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBSISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRTBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :
Narna
: Rahmayanti
NRP
: A 14103575
Program Studi : Manajemen Agribisnis
Judul
: Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Bauran Pemasaran
Bumbu Masak Olahan pada UD Gerak Tani
dapat diterima sebagai syarat kelulusan pada Program Sarjana Ekstensi
Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui,
Ir.
.;"
-
.%
+
w
7
.-
-.
ma
MS
NIP. 131 918 503
Mengetahui,
NIP. 130 422 698
Tanggal Kelulusan : 01 JUNI 2006
PERNYATAAN
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG
BERJUDUL ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGI
BAURAN PEMASARAN BUMBU MASAK OLAHAN PADA UD GERAK
TAM DI JAKARTA TIMUR BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL
KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TLNGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN
BOGOR,
JUNI 2006
RAHMAYANTI
A 14103575
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 24 April 1982 di Tangerang Jawa Barat.
Penulis adalah anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Drs. H.
Asmuni Muhasan dan Ibu Hj. Sulasmi.
Penulis menyelesaikan sekolah dasar tahun 1994 di Sekolah Dasar Negeri
Gondrong VII Cipondoh. Pada tahun 1997 penulis menyelesaikan sekolah
menengah tingkat pertama di Sekolah Menengah Tingkat Pertama Negeri 1
Tangerang. Dan penulis menyelesaikan sekolah menengah tingkat atas di Sekolah
Menengah Atas Negeri 6 Tangerang pada tahun 2000.
Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, penulis diterima sebagai
mahasisiwa Program Diploma I11 Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI. Untuk menyelesaikan Program
Diploma, penulis melaksanakan Penelitian Tugas Akhir dengan judul "
Peningkatan Volume Produksi Jarnur Tiram Putih @leurotus ostretus) pada Pusat
Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Nusa Indah Desa Tarnansari,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat". Penulis menyelesaikan Program Diploma 111
Manajemen Agribisnis pada tahun 2003.
Pada tahun 2003 penulis melanjutkan pendidikan ke Program Sarjana
Ekstensi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian, penulis menyelesaikan skripsi dengan
judul
"
Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Bauran Pemasaran Bumbu
Masak Olahan pada UD Gerak Tani di Jakarta Timur ".
PEMASARAN BUMBU MASAK OLAHAN
PADA UD GERAK TAN1 DI JAKARTA TIMUR
OLEH:
RAHMAYANTI
A 14103575
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBSISMS
FAKULTAS PERTANUN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
RAHMAYANTI. Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Bauran
Pemasaran Bumbu Masak Olahan pada UD Gerak Tani di Jakarta Timur.
Dibawah bimbingan DWI RACHMINA.
Industri Pengolahan Non Migas terdiri dari beberapa sub sektor
pengolahan, salah satunya adalah industri makanan, minuman dan tembakau.
Walaupun laju perubahan mengalami penuman sebesar 10,57 persen per tahun,
narnun sub sektor ini mampu menyumbang sebesar 6,90 persen pada tahun 2004
terhadap PDB Indonesia. Industri makanan, minuman dan tembakau memberikan
sumbangan PDB paling tinggi dibandiigkan sub sektor pengolahan lainnya. Hal
ini menunjukkan bahwa sub sektor ini, diantaranya adalah industri pengolahan
bumbu memiliki peranan yang penting terhadap PDB dibandiigkan sub sektor
lainnya.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah-rempah, hal ini
disebabkan Indonesia berada di daerah khatulistiwa yang memiliki i k l i i tropis
yang amat cocok untuk ditanami berbagai jenis tanaman rempah-rempah.
Rempah-rempah merupakan bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan dalam
bentuk segar maupun kering.
Menurunnya laju perubahan keuntungan pada tahun 2002-2004
diienakan adanya persaingan yang semakin ketat salah satunya adalah :bumbu
UD Sumatra, bumbu UD Sukma, bumbu UD Djalinur, dan lain sebagainya,
menyebabkan perusahaan harus mampu meningkatkan keunggulan bersaing untuk
meningkatkan penjualan kembali. Menghadapi kondisi persaingan dalam industri,
UD GT dalam memasarkan produknya hams mampu memutuskan alternatif
terbaik dalam menjalankan strategi bauran pemasaran yang akan dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji atau mempelajari strategi bauran
pemasaran yang telah dilakukan oleh UD GT dan merumuskan strategi bauran
pemasaran yang tepat untuk dijalankan oleh UD GT untuk mencapai tujuannya.
Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah melalui pendekatan
konsep bauran pemasaran. Pengolahan data diperlukan untuk menganalisis faktorfaktor yang berpengaruh dalam menyusun sasaran yang merupakan prioritas
utama dalam pemilihan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan. Data dan
informasi dari kuesioner akan diproses dengan menggunakan Metode Proses
Hierarki Analitik (PHA).
Strategi produk yang dijalankan oleh UD GT adalah dengan
memperhatikan kualitas dari bumbu GT. Hal ini disebabkan produk tanpa kualitas
yang baik tidak akan menarik konsumen untuk memakainya ataupun
mengharapkan terjadiiya pembelian ulang. Dalam menjaga kualitas produknya
UD GT melakukan proses penyeleksian terhadap setiap produknya yang akan
dipasarkan. Ada beberapa standar mutu yang harus dipenuhi, antara lain
kebersihan, kesehatan, dan daya tahan bumbu. Kebersihan bumbu dilihat dari segi
pengemasan dan proses produksinya. Kesehatan bumbu meliputi warna segar dan
cita rasa yang enak, sedangkan daya tahan bumbu ada dua kategori yaitu kemasan
plastik dan botol. Kemasan botol mempunyai daya tahan f 3 bulan walaupun
dalam keadaan suhu ruang biasa sedangkan kemasan plastik hanya mampu
bertahan -f 1 bulan kecuali disimpan dalam suhu pendingin mampu
bertahan 3 bulan.
Penetapan harga yang dilakukan oleh UD GT sendiri menggunakan
strategi penetapan harga dibawah pesaing dan sama dengan pesaing untuk
memasarkan bumbu GT. Harga yang telah ditetapkan melalui kesepakatan pihak
perusahaan tersebut dapat menutupi semua ongkos produksi yang dikeluarkan
oleh UD GT. Sehingga dengan tingkat harga tersebut UD.GT tidak akan
mengalami kerugian, dan bahkan masih tetap menguntungkan bagi perusahaan.
Dalam saluran distribusi bumbu, UD GT bertindak sebagai penjual.
Perusahaan ini merupakan perusahaan perdagangan yang melayani permintaan
dalam negeri. Konsumen utama perusahaan adalah pasar tradisional dan pasar
swalayan yang merupakan komoditas bumbu secara rutin. Pendistribusian yang
dilaksanakan UD GT setiap hari untuk pasar tradisional sebesar 70 persen dan
untuk pasar swalayan sebesar 30 persen pengiriman dilaksanakan setiap dua
sampai tiga kali dalam satu minggu dengan menggunakan sarana transportasi
berupa mobil box. Selama ini UD GT melakukan strategi penjualan langsung dan
distribusi langsung.
Strategi promosi yang dilakukan oleh UD GT yaitu melalui iklan, promosi
penjualan, dan brosur. UD GT lebih memproritaskan promosi penjualan, salah
satu promosi penjualan yang dilakukan adalah dengan mengikuti pameran
didalam negeri. Dengan mengikuti pameran pihak UD GT bisa bertemu langsung
dengan para pembeli terutama distributor atau calon distributor dan dapat
menyakinkan mereka akan keunggulan produk UD GT.
Berdasarkan hasil analisis pengambilan keputusan strategi bauran
pemasaran dengan metode Proses Hierarki Analitik (FHA) dapat diietahui bahwa
tujuan yang paling diprioritaskan adalah untuk meningkatkan penjualan. Alasan
UD GT memilih meningkatkan penjualan karena terjadi p e n m a n laju
perubahaan keuntungan dari 22,33 persen menjaadi 0,92 persen dari tahun 2002
sampai tahun 2004. Meningkatkan penjualan merupakan tujuan yang harus
dicapai UD GT dalam jangka pendek. Hasil yang diharapkan dari strategi tersebut
adalah dapat meningkatkan jumlah penjualan, meningkatnya pangsa pasar dan
dapat menghadapi persaingan sehingga keuntungan perusahaan dapat
dimaksimalkan. Untuk mendukung pencapaian tujuan meningkatkan penjualan,
UD GT lebih memprioritaskan faktor promosi karena Faktor promosi merupakan
faktor yang penting dalam mengimformasikan keberadaan dan keunggulan
bumbu GT yang dipasarkan oleh UD GT. Selain itu dengan promosi yang tepat
diharapkan konsumen dapat mernilih jenis bumbu yang mereka perlukan sesuai
dengan kebutuhan mereka dari bermacam jenis bumbu yang disediakan oleh UD
GT. Faktor selanjutnya yang diprioritaskan adalah faktor harga dengan penetapan
harga dibawah pesaing utama. Harga mendapat prioritas kedua karena harga
merupakan faktor yang paling krusial dalam sebuah paket bauran pemasaran.
Penetapan harga dibawah pesaing utama dapat menarik konsumen sehingga akan
mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian berulang. Faktor ketiga
yang diprioritaskan adalah faktor produk dengan menekankan pada kualitas
produk karena kualitas sangat menentukan kepuasan konsumen agar pembeli tetap
loyal terhadap produk bumbu GT. Faktor yang mendapat prioritas terakhir adalah
faktor distribusi dengan menekankan pada penjualan langsung.
*
ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGI BAURAN
PEMASARAN BUMBU MASAK OLAHAN
PADA UD GERAK TAN1 DI JAKARTA TIMUR
OLEH:
RAHMAYANTI
A 14103575
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
SARJANA PERTPada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBSISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRTBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :
Narna
: Rahmayanti
NRP
: A 14103575
Program Studi : Manajemen Agribisnis
Judul
: Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Bauran Pemasaran
Bumbu Masak Olahan pada UD Gerak Tani
dapat diterima sebagai syarat kelulusan pada Program Sarjana Ekstensi
Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui,
Ir.
.;"
-
.%
+
w
7
.-
-.
ma
MS
NIP. 131 918 503
Mengetahui,
NIP. 130 422 698
Tanggal Kelulusan : 01 JUNI 2006
PERNYATAAN
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG
BERJUDUL ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGI
BAURAN PEMASARAN BUMBU MASAK OLAHAN PADA UD GERAK
TAM DI JAKARTA TIMUR BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL
KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TLNGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN
BOGOR,
JUNI 2006
RAHMAYANTI
A 14103575
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 24 April 1982 di Tangerang Jawa Barat.
Penulis adalah anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Drs. H.
Asmuni Muhasan dan Ibu Hj. Sulasmi.
Penulis menyelesaikan sekolah dasar tahun 1994 di Sekolah Dasar Negeri
Gondrong VII Cipondoh. Pada tahun 1997 penulis menyelesaikan sekolah
menengah tingkat pertama di Sekolah Menengah Tingkat Pertama Negeri 1
Tangerang. Dan penulis menyelesaikan sekolah menengah tingkat atas di Sekolah
Menengah Atas Negeri 6 Tangerang pada tahun 2000.
Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, penulis diterima sebagai
mahasisiwa Program Diploma I11 Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI. Untuk menyelesaikan Program
Diploma, penulis melaksanakan Penelitian Tugas Akhir dengan judul "
Peningkatan Volume Produksi Jarnur Tiram Putih @leurotus ostretus) pada Pusat
Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Nusa Indah Desa Tarnansari,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat". Penulis menyelesaikan Program Diploma 111
Manajemen Agribisnis pada tahun 2003.
Pada tahun 2003 penulis melanjutkan pendidikan ke Program Sarjana
Ekstensi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian, penulis menyelesaikan skripsi dengan
judul
"
Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Bauran Pemasaran Bumbu
Masak Olahan pada UD Gerak Tani di Jakarta Timur ".