Murniaty: Peran CONSAL Dalam Mengembangkan Profesionalisme Pustakawan di Asia Tenggara 7
4. Peran Organisasi Profesi Pustakawan dan Manfaatnya Bagi Pustakawan dan
Masyarakat
Melihat begitu pentingnya kompetensi dan profesionalisme kepustakawanan, maka perlu kiranya kita melihat bagaimana peran organisasi profesi pustakawan pada pustakawan itu sendiri
serta sejauhmana manfaatnya bagi masyarakat pada umumnya. Di Indonesia organisasi kepustakawanan disebut dengan IPI baca: I-Pe-I Ikatan
Pustakawan Indonesia. IPI sudah berdiri sejak tahun 1973 dan diakui keberadaannya oleh pemerintah. Selain IPI pustakawan memiliki ISIPII Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan
Informasi Indonesia, ATPUSI
Asosiasi
T e n a g a Perpustakaan Seluruh Indonesia, apisi
Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia,
dan CONSAL Congress of Southeast Asian Librarians sebagai organisasi pustakawan pada tingkat regional serta IFLA International
Federation of Library Association pada tingkat internasional. Adapun peran dari organisasi profesi pustakawan menurut Zen 2009 adalah:
1.
Menjamin kompetensi profesional pustakawan.
2.
Meningkatkan status profesi dengan menentukan persyaratan, standar, dan norma minimal
pustakawan. 3.
Meningkatkan mutu profesi melalui berbagai kegiatan dan aktifitas kepustakawanan.
4.
Mengawasi kegiatan dan prilaku pustakawan dengan kode etik, tata tertib disertai dengan
sanksi-sanksinya. 5.
Memonitor peraturan perundang-undangan yang mempengaruhi perpustakaan dan layanan.
6. Menciptakan, memelihara dan mendorong manajemen layanan perpustakaan yang
memuaskan pemustaka.
7.
Meningkatkan kajian dan penelitian bidang perpustakaan dan informasi.
8.
Melakukan kerjasama dengan asosiasi sejenis dan badan-badan lain, nasional atau
internasional Sedangkan manfaat organisasi profesi pustakawan bagi masyarakat menurut Zen 2009
antara lain: 1. Mendapatkan layanan bermutu.
2. Ikut memasyarakatkan perpustakaan. 3. Memberikan apresiasi terhadap pustakawan.
4. Mengenal perpustakaan dan segala kegiatannya.
Murniaty: Peran CONSAL Dalam Mengembangkan Profesionalisme Pustakawan di Asia Tenggara 8
Melihat begitu besarnya peran organisasi pustakawan dalam dunia kepustakawanan di Indonesia maka kita perlu mengkaji apakah IPI sebagai organisasi profesi pustakawan di
Indonesia sudah berperan seperti apa yang dikatakan oleh Zulfikar Zen tersebut bagi perkembangan dunia kepustakawanan di Indonesia dan sudah memiliki banyak manfaat bagi
masyarakat Indonesia pada umumnya? Sebagai organisasi profesi pustakawan maka tentunya IPI diharapkan oleh para
pustakawan di Indonesia dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi pustakawan yaitu kemampuan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dalam mengelola dan
mengembangkan pelaksanaan pekerjaan di bidang kepustakawanan serta kegiatan terkait lainnya. IPI juga harus dapat menunjukkan jalan bagi pengembangan karir pustakawan, baik di tingkat
nasional, regional, maupun internasional. Organisasi pustakawan ini juga yang menetapkan kode
etik profesi pustakawan dan melaksanakan sanksi atas pelanggaran etika pustakawan. Dalam perkembangannya organisasi ini belumlah tampil sebagai organisasi profesi yang berwibawa. IPI
dirasakan oleh sebagian orang belum mandiri, keuangan IPI masih banyak tergantung pada subsidi dan bantuan instansi di bidang perpustakaan di Indonesia Perpustakaan Nasional RI dan
Badan-badan lain, baik pemerintah maupun swasta. Di samping itu, keterlibatan para anggota IPI belum dapat dilaksanakan secara optimal. Seharusnya pustakawan sebagai anggota IPI harus
benar-benar diberdayakan. Adapun upaya-upaya pemberdayaan anggota yang perlu dilakukan adalah peningkatan kualitas anggota dengan jalan kaderisasi anggota, akreditasi menjadi
anggota, pelatihan, dan pendidikan dalam arti yang luas.
Pendidikan dalam pengertian ini bukan semata-mata pengajaran pada anggota, melainkan lebih dari pada itu yaitu menumbuhkan kepercayaan diri anggota sesuai dengan perkembangan
zaman dan dapat menjawab tantangan zaman, terlebih untuk mampu bersaing dalam era informasi dan globalisasi sekarang ini dan dalam skala yang lebih luas yaitu regional ataupun
internasional. Di samping itu IPI harus memberikan kenyakinan untuk membuka peluang agar anggota dapat lebih berkarya dan berpartisipasi aktif dalam era sekarang ini, dengan segala
aktivitas, kreatifitas dan berbagai inovasi yang dapat diimplementasikan secara nyata. Namun pantas juga dicatat dalam kurun waktu perkembangannya hingga saat ini IPI juga
telah berhasil menyelesaikan berbagai programnya, seperti 1 Pembentukan Pengurus Daerah
Murniaty: Peran CONSAL Dalam Mengembangkan Profesionalisme Pustakawan di Asia Tenggara 9
maupun Cabang di beberapa provinsi Indonesia: 2. Membantu memperjuangkan profesi pustakawan sebagai tenaga fungsional 3 Mempromosikan perpustakaan di kalangan
masyarakat dan pemerintahan, 4 Melakukan kerjasama dengan organisasi lain yang terkait dengan profesi pustakawan dan kegiatan perpustakaan 5. Memberikan pembinaan terhadap
anggota dengan berbagai kegiatan ilmiah, 6. Memberikan pembinaan terhadap lembaga pendidikan pustakawan, baik pendidikan formal, nonformal dan informal, 7 Membina
hubungan dengan IFLA, dan CONSAL, 8 Menyelenggarakan kongres 3 tahun sekali dan terakhir adalah 9 usaha untuk membantu pemerintah khususnya para ahli di bidang ilmu
perpustakaan dalam melakukan sertifikasi pustakawan agar profesi pustakawan dapat diakui sebagai tenaga yang profesional dalam menjalankan tugasnya.
Mencermati perubahan yang semakin besar, organisasi profesi pustakawan Indonesia hendaknya berupaya melakukan berbagai perbaikan dan pengembangan layanan terbaiknya bagi
kepentingan masyarakat secara terencana dan berkesinambungan. Dengan demikian organisasi profesi ini tidak akan kehilangan arah baik dalam rangka pengambilan keputusan, maupun dalam
rangka meningkatkan mutu organisasi profesi.
5. Peran CONSAL Dalam Meningkatkan Profesionalisme Pustakawan Di Asia Tenggara