Murniaty: Peran CONSAL Dalam Mengembangkan Profesionalisme Pustakawan di Asia Tenggara 1
PERAN CONSAL DALAM MENGEMBANGKAN PROFESIONALISME PUSTAKAWAN DI ASIA TENGGARA
Oleh : Murniaty, S.Sos.
Pustakawan Muda Pada Perpustakaan USU
1. Pendahuluan
Indonesia akan menjadi tuan rumah Kongres Pustakawan se-Asia Tenggara ke 15 CONSAL XV yang akan diadakan di Denpasar, Bali pada tanggal 28 – 31 Mei 2012. Dalam
kongres tersebut akan berkumpul pustakawan se-Asia Tenggara untuk menginformasikan berbagai hal terbaru di dunia perpustakaan dan kepustakawanan. Kegiatan ini dapat dijadikan
sebagai ajang promosi bidang perpustakaan di Indonesia sekaligus ajang promosi kesenian dan budaya Indonesia.
Pertemuan para pustakawan biasanya luput dari perhatian masyarakat umumnya dan media massa khususnya. Padahal peran pustakawan dan perpustakaan bagi masyarakat sangat
penting. Jika dibandingkan dengan profesi lain, seperti dokter misalnya, maka pertemuan Ikatan Dokter Indonesia IDI pasti akan banyak dipublikasikan oleh media massa.
CONSAL Congress of Southeast Asian Librarians merupakan kongres pustakawan se- Asia Tenggara yang diadakan setiap 3 tahun sekali dan dilakukan secara bergilir di masing-
masing negara anggota, khususnya negara-negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar dan Brunei Darussalam.
Dalam setiap kongres yang di adakan di masing-masing negara anggota, biasanya yang menjadi tuan rumahpanitia adalah Perpustakaan Nasional dan IkatanAsosiasi Profesi Pustakawan yang
ada di masing-masing negara anggota. Di Indonesia sendiri kegiatan ini ditangani oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bersama dengan Ikatan Pustakawan Indonesia IPI.
CONSAL sebagai ajang pertemuan para pustakawan di Asia Tenggara merupakan sarana yang tepat untuk mengadakan tukar pengalaman dan tukar pikiran dalam mengembangkan
pengetahuan tentang perpustakaan dan profesi pustakawan serta mengantisipasi perkembangan dunia perpustakaan dan kepustakawanan di masa depan. Selain kegunaannya bagi perkembangan
dunia perpustakaan dan profesi pustakawan, kongres ini juga dapat memberi sumbangan kepada
Murniaty: Peran CONSAL Dalam Mengembangkan Profesionalisme Pustakawan di Asia Tenggara 2
bertambah eratnya saling pengertian dan persahabatan serta kerjasama saling bermanfaat antara bangsa-bangsa di kawasan Asian Tenggara.
Sejak di mulainya Kongres Pustakawan se-Asia Tenggara yang pertama di Singapura pada tanggal 14 – 16 Agustus 1970 sampai dengan yang terakhir Kongres ke 14 yang diadakan
di Vietnam pada tanggal 19 – 22 April 2009, telah banyak masalah-masalah dan gagasan- gagasan yang dibicarakan yang berkaitan dengan kemajuan dunia perpustakaan dan profesi
pustakawan di kawasan Asia Tenggara, khususnya negara-negara anggota CONSAL. Tetapi mungkin kita perlu mengkaji apakah setelah 14 kali CONSAL melakukan kongres banyak
manfaat yang telah didapat dari kegiatan kongres tersebut. Tentunya yang diharapkan oleh semua negara peserta CONSAL, setelah kongres ada perubahan-perubahan yang dilakukan
dalam hal pengembangan dunia perpustakaan dan profesi kepustakawan di masing-masing negara peserta.
Berdasar latar belakang di atas maka dalam tulisan ini penulis ingin mengetahui, setelah pelaksanaan CONSAL XIV sejauhmana peran CONSAL dalam mengembangkan
profesionalisme pustakawan di Asia Tenggara.
2. Dari CONSAL I Sampai CONSAL XIV