Kerangka Konsepsi Efektivitas Penerapan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M.HH.01.AH.02.12 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Menjalankan Jabatan Notaris Dalam Bentuk Perserikatan Perdata

23

2. Kerangka Konsepsi

a. Perserikatan Perdata notaris adalah, “Perjanjian kerjasama para notaris yang bersatu dalam kantor bersama akan tetapi bersentuhan dengan pengurusan, pertanggung jawaban, maupun pembagian keuntungan dan kerugian sebagaimana yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. b. Kantor bersama notaris adalah, “Notaris bersama-sama dalam satu kantor, tidak bersentuhan dengan pengurusan, pertanggung jawaban, maupun pembagian keuntungan dan kerugian seperti dalam perserikatan perdata yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. c. Rahasia Jabatan notaris adalah “kewajiban untuk merahasiakan segala sesuatu yang menyangkut isi akta ataupun hal-hal yang disampaikan klien kepada notaris tetapi tidak dimuat dalam akta yakni untuk hal-hal yang diketahuinya karena jabatannya uit hoofde van Zijn ambt termasuk sampai kepada siapa klien yang datang kepadanya” d. Formasi notaris adalah “penentuan jumlah notaris di suatu wilayah kerja” e. Kemandirian notaris adalah “Sikap mandiri dan profesional seorang notaris dalam menjalankan profesinya sesuai dengan Undang-Undang dan kode etik, serta mampu menjalankan jabatannya dan tanggung jawab pekerjaannya secara sendiri-sendiri tanpa adanya intervensi dari pihak manapun” Universitas Sumatera Utara 24

G. Metode Penelitian 1. Sifat dan Jenis Penelitian

Penelitian dalam bahasa Inggris disebut research, adalah suatu aktivitas “pencarian kembali” pada kebenaran truth 23 . Pencarian kebenaran yang dimaksudkan adalah upaya-upaya manusia untuk memahami dunia dengan segala rahasia yang terkandung didalamnya untuk mendapat solusi atau jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapinya 24 . Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini, maka sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis, maksudnya adalah “mengambarkan semua gejala dan fakta yang ada dilapangan serta mengkaitkan dan menganalisa semua gejala dan fakta tersebut dengan permasalahan yang ada dalam penelitian dan kemudian disesuaikan 25 ” Dalam Hal ini diarahkan untuk menelaah dan menjelaskan serta menganalisa teori hukum yang bersifat umum dan peraturan perundang- undangan dan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku mengenai perserikatan perdata notaris, sehingga diharapkan dapat diperoleh penjelasan tentang bagaimana tanggung jawab dan tatacara menjalankan perserikatan perdata notaris yang baik dan sebagai hasilnya diharapkan dapat menjelaskan bagaimana kedudukan notaris dalam pelaksanaan perserikatan perdata notaris di Indonesia. Jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai penelitian hukum normatif, yaitu meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma 26 . Soerjono 23 Sutandyo Wigyosubroto, Hukum, Paradigma, Metode dan Dinamika masalahnya, Huma, 2002, hal. 39. 24 Mukti Fajar et al., Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Loc.Cit, hal. 20. 25 Winarto Surakhmad, Dasar dan Teknik Research, Bandung, Tarsito, 1978, hal. 132. 26 Mukti Fajar et al., Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Loc.Cit, hal. 34. Universitas Sumatera Utara 25 Soekanto dan Sri Mamudji 27 memberikan pendapat penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan kepustakaan data sekunder yang mencakup penelitian terhadap asas-asas hukum, sistematika hukum, taraf sinkronisasi vertikal dan horizontal, perbandingan hukum dan sejarah. Dilihat dari pendekatannya, maka penelitian ini menggunakan pendekatan analitis yuridis law Analytical Approach yaitu pendekatan ini dilakukan dengan mencari makna pada istilah-istilah hukum yang terdapat di dalam perundang- undangan dan peraturan-peraturan lainnya, dengan begitu peneliti memperoleh pengertian atau makna baru dari istilah-istilah hukum dan menguji penerapannya secara praktis dan menganalisa peraturan-peraturan hukum tersebut. Pendekatan analitis ini digunakan oleh peneliti dalam rangka melihat efektivitas penerapan perserikatan perdata notaris dengan pertimbangan Kitab Undang-Undang hukum Perdata dan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor M.HH.01.AH.02.12 Tahun 2010 tentang Persyaratan Menjalankan Jabatan Notaris Dalam Bentuk Perserikatan Perdata.

2. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Undang-undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia - [PERATURAN]

0 4 29

PELAKSANAAN PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANABERDASARKAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI Pelaksanaan Pemberian Pembebasan Bersyarat Bagi Narapidanaberdasarkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.01.

0 1 23

TINJAUAN YURIDIS HAK ASASI MANUSIA TERHADAP PENERAPAN HUKUMAN MATI DI INDONESIA (STUDI HUKUM TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA).

0 0 6

PERBANDINGAN HUKUM MENGENAI MAATSCHAP KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN PERSERIKATAN PERDATA UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS SERTA IMPLEMENTASINYA PADA NOTARIS.

0 0 8

IMPLEMENTASI PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS MELALUI NOTARIS MENURUT PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN PERMOHON

0 0 20

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAMBILAN, PERUMUSAN, DAN IDENTIFIKASI TERAAN SIDIK JARI

0 0 14

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

0 1 20

PERSYARATAN PELAMAR CPNS TAHUN 2010 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

0 1 6

IMPLEMENTASI PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS MELALUI NOTARIS MENURUT PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN PERMOHON

0 0 13

BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN - IMPLEMENTASI PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS MELALUI NOTARIS MENURUT PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

0 0 7