Metode Pengumpulan Data Alat Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data

25 Soekanto dan Sri Mamudji 27 memberikan pendapat penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan kepustakaan data sekunder yang mencakup penelitian terhadap asas-asas hukum, sistematika hukum, taraf sinkronisasi vertikal dan horizontal, perbandingan hukum dan sejarah. Dilihat dari pendekatannya, maka penelitian ini menggunakan pendekatan analitis yuridis law Analytical Approach yaitu pendekatan ini dilakukan dengan mencari makna pada istilah-istilah hukum yang terdapat di dalam perundang- undangan dan peraturan-peraturan lainnya, dengan begitu peneliti memperoleh pengertian atau makna baru dari istilah-istilah hukum dan menguji penerapannya secara praktis dan menganalisa peraturan-peraturan hukum tersebut. Pendekatan analitis ini digunakan oleh peneliti dalam rangka melihat efektivitas penerapan perserikatan perdata notaris dengan pertimbangan Kitab Undang-Undang hukum Perdata dan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor M.HH.01.AH.02.12 Tahun 2010 tentang Persyaratan Menjalankan Jabatan Notaris Dalam Bentuk Perserikatan Perdata.

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam Penelitian Hukum Normatif atau kepustakaan, teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka terhadap bahan-bahan hukum, baik bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, maupun bahan non hukum. 27 Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo, 2010, hal. 15. Universitas Sumatera Utara 26 a. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yakni : 1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 2. Undang-Undang nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor M.HH.01.AH.02.12 Tahun 2010 tentang Persyaratan Menjalankan Jabatan Notaris Dalam Bentuk Perserikatan Perdata. b. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti : wawancara dengan nara sumber, hasil- hasil penelitian dan karya ilmiah dari kalangan hukum, yang terkait dengan masalah penelitian. c. Bahan non hukum adalah bahan pendukung diluar bidang hukum seperti kamus ensiklopedi atau majalah yang terkait dengan masalah penelitian ini.

3. Alat Pengumpulan Data

Alat Pengumpulan data dalam penelitian ini yang dipergunakan adalah dengan cara : a. Wawancara yaitu menghimpun data dengan melakukan wawancara yang menggunakan pedoman wawancara untuk mendapatkan data sekunder dari nara sumber yang telah ditentukan yaitu : 1. Notaris sebanyak 2 dua orang. 2. Sekretariat Majelis Pengawas Pusat Notaris, sebanyak 1 satu orang. Universitas Sumatera Utara 27 b. Studi dokumen, yaitu menghimpun data dengan melakukan penelaahan bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan non hukum.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan, dilaksanakan 2 dua tahap penelitian antara lain : a. Penelitian Lapangan Dilakukan penelitian ke lapangan untuk memperoleh bahan hukum sekunder dengan melalui pengumpulan data yang merupakan bahan penelitian. b. Penelitian Kepustakaan. Penelitian Kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data primer baik yang berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Setelah di inventarisir dilakukan penelaahan untuk membuat intisari dari setiap peraturan yang bersangkutan.

5. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Undang-undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia - [PERATURAN]

0 4 29

PELAKSANAAN PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANABERDASARKAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI Pelaksanaan Pemberian Pembebasan Bersyarat Bagi Narapidanaberdasarkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.01.

0 1 23

TINJAUAN YURIDIS HAK ASASI MANUSIA TERHADAP PENERAPAN HUKUMAN MATI DI INDONESIA (STUDI HUKUM TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA).

0 0 6

PERBANDINGAN HUKUM MENGENAI MAATSCHAP KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN PERSERIKATAN PERDATA UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS SERTA IMPLEMENTASINYA PADA NOTARIS.

0 0 8

IMPLEMENTASI PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS MELALUI NOTARIS MENURUT PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN PERMOHON

0 0 20

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAMBILAN, PERUMUSAN, DAN IDENTIFIKASI TERAAN SIDIK JARI

0 0 14

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

0 1 20

PERSYARATAN PELAMAR CPNS TAHUN 2010 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

0 1 6

IMPLEMENTASI PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS MELALUI NOTARIS MENURUT PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN PERMOHON

0 0 13

BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN - IMPLEMENTASI PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS MELALUI NOTARIS MENURUT PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

0 0 7