Telah diuji pada Tanggal : 07 Juni 2012
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum
Anggota :
1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
3. Chairani Bustami, SH, SpN, MKn 4. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn
Universitas Sumatera Utara
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: WILLY TANJAYA
Nim : 107011006
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : EFEKTIVITAS PENERAPAN
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR :
M.HH.01.AH.02.12 TAHUN 2010
TENTANG PERSYARATAN
MENJALANKAN JABATAN
NOTARIS DALAM
BENTUK PERSERIKATAN
PERDATA
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut. Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat. Medan,
Yang membuat Pernyataan
Nama : WILLY TANJAYA Nim
: 107011006
Universitas Sumatera Utara
i
ABSTRAK
Di dalam pasal 20 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris,
perserikatan perdata
dimungkinkan untuk
dilakukan dengan
tetap memperhatikan kemandirian dan ketidakberpihakan dalam menjalankan jabatannya,
ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dalam menjalankan jabatan notaris diatur dalam Peraturan Menteri. Tuntutan akan peraturan organik pada pasal tersebut
mendesak untuk dikeluarkannya Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor M.HH.01.AH.02.12 Tahun 2010 tentang Persyaratan
Menjalankan Jabatan Notaris Dalam Bentuk Perserikatan Perdata.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu menggambarkan semua gejala dan fakta serta menganalisa permasalan yang ada. Penelitian ini menggunakan
pendekatan yuridis normatif yaitu pendekatan dengan melakukan pengkajian dan analisa terhadap keberadaan pasal 20 tentang perserikatan perdata yang ada pada
Undang-Undang Jabatan Notaris nomor 30 tahun 2004 serta Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor M.HH.01.AH.02.12
Tahun 2010 tentang Persyaratan Menjalankan Jabatan Notaris Dalam Bentuk Perserikatan Perdata dengan melakukan wawancara kepada narasumber yaitu :
Notaris dan Wakil Ketua Majelis Pengawas Pusat Notaris.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perserikatan perdata tersebut tidak efektif
untuk dijalankan
karena mengorbankan
nilai-nilai kemandirian
dan kepercayaan
masyarakat terhadap notaris dalam menjaga kerahasiaan serta
permasalahan-permasalahan lain seperti kekhawatiran akan dominasi notaris dalam perserikatan, menciptakan perusahaan akta, persaingan tidak sehat antar notaris,
pengaturan yang tidak jelas dan lain sebagainya dan hanya memberikan kesempatan pada notaris untuk menjalankan sebatas kantor bersama notaris.
Untuk itu disarankan kepada Ikatan Notaris Indonesia INI atau notaris untuk segera menanggapi tentang keberadaan perserikatan perdata notaris tersebut, dan
secepatnya mengajukan rancangan perubahan Undang-Undang Jabatan Notaris agar pasal 20 tentang perserikatan perdata yang ada pada Undang-Undang Jabatan Notaris
nomor 30 tahun 2004 dapat segera dihapus serta meminta kepada pemerintah, agar segera mencabut Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia nomor M.HH.01.AH.02.12 Tahun 2010 tentang Persyaratan Menjalankan Jabatan Notaris Dalam Bentuk Perserikatan Perdata.
Kata Kunci : Perserikatan Perdata, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor M.HH.01.AH.02.12 Tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRACT
In Article 20 of Law No.302004 on Notarial Position, ciwil union is possible to do by paying attention to the independence and importiality in carrying out hisher
position, further provision regarding the requirements in performing notarial position is regulated in the Ministerial Regulation. Demand for organic regulation on
the article urged for the issuance of Regulation of Minister of Law an Human Right, the Republic of Indonesia No.M.HH.01.AH.02.122010 on Requirements for
Execution of Notarial Position in the Form of Civil Union.
The purpose of this analytical descriptive study with normative juridical approach was to desribe all phenomena and facts and existing problems and to
analyze the existence of article 20 on Civil Union of Law No.302004 on Notarial Position and the Regulation of Minister of Law an Human Right, the Republic of
Indonesia No.M.HH.01.AH.02.122010 on Requirements for Execution of Notarial Position in the Form of Civil Union through the interviews with the resource persons
such as notary and the Vice Chairman of Notary Central Supervisory Board.
The result of this study showed that the Civil Union is not effective to be carried out because it sacrifices the values of independence and public confidence of
the Notary in maintaining confidentiality and other problems such as the worries about the domination of Notary in the Union, establishing deed-based companies,
unfair competition between Notaries, unclear arrangement and so forth and just giving a chance to the Notaries to have a common office.
Indonesian Notary Association or the notaries themselve is suggested to immediately respond the existence of the notary civil union and submit the draft of the
changes of Law No.302004 on Notarial Position that Article 20 on Civil Union of the Law No.302004 can be immediately deleted and call on the government to
immediately revoke the Regulation of Minister of Law an Human Right, the Republic of Indonesia No.M.HH.01.AH.02.122010 on Requirements for Execution of Notarial
Position in the Form of Civil Union.
Keywords : Civil Union, Regulation of Minister of Law an Human Right, the Republic of Indonesia No.M.HH.01.AH.02.122010
Universitas Sumatera Utara
iii
KATA PENGANTAR
Dengan iringan doa dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan karena izin-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan hasil tesis sebagai salah
satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan M.Kn. pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan.
Adapun judul tesis ini adalah : “EFEKTIVITAS PENERAPAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : M.HH.01.AH.02.12 TAHUN 2010 TENTANG PERSYARATAN MENJALANKAN JABATAN NOTARIS DALAM BENTUK PERSERIKATAN
PERDATA”.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan moril, masukan dan saran, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
tesis ini tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terima kasih yang tulus
khususnya penulis sampaikan kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN.,
Bapak Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum.,
atas kesediannya membantu dalam rangka memberikan bimbingan dan petunjuk serta arahan kepada penulis demi
kesempurnaan penulisan tesis ini. Berkat bimbingan, petunjuk dan arahan yang diberikan sehingga telah diperoleh hasil yang maksimal.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Chairani Bustami, SH, SpN, MKn., dan Bapak Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH,
MKn., selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, petunjuk, dan
arahan yang konstruktif terhadap penyempurnaan penulisan tesis ini sejak tahap kolokium dan seminar hasil, sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih terarah.
Dalam menyelesaikan tugas ini tentunya selalu mendapat segala cobaan dan tantangan namun penulis rela menempatkan semua itu menjadi pelajaran tersendiri
dalam hati penulis. Penulis sangat menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh
Universitas Sumatera Utara
iv dari kesempurnaan, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis
mengharapkan dan menerima saran-saran maupun kritikan-kritikan yang membangun demi kesempurnaan tesis ini.
Tidak semua nama, penulis bisa sebutkan, namun penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum