transmisi. Pengukuran level daya transmitter dan receiver dilakukan pada saat instalasi awal dan setahun operasional sistem transmisi. Teknologi
pentransmisian sinyal optik menggunakan DWDM. Transmisi optik yang akan dianalis adalah transmisi backbone milik PT. INDOSAT North Sumatera
Regional sepanjang Medan sampai dengan Ujung Tanjung. Transmisi optik Medan sampai Ujung Tanjung terbagi dalam beberapa segmen. Adapun perangkat
DWDM yang dipilih adalah DWDM STM-64. Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa besar level daya
transmitter dan receiver setiap segmen pada transmisi Medan – Ujung Tanjung saat instalasi awal berbeda dengan besar level daya transmitter dan receiver
transmisi Medan – Ujung Tanjung saat setahun operasional. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah kanal informasi dan penggunaan perangkat penguat pada
transmisi untuk mengurangi redaman. Perhitungan besar redaman transmisi Medan – Ujung Tanjung diperoleh dengan dua cara yaitu dengan selisih besar
level daya transmitter dan receiver setiap segmen serta dengan parameter link power budget. Perbandingan hasil perhitungan redaman transmisi Medan – Ujung
Tanjung menunjukkan pengaruh rugi – rugi tambahan yaitu dispersi pada transmisi dan penguatan yang digunakan pada transmisi.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan diangkat penulis dalam Tugas Akhir ini adalah : 1.
Bagaimana prinsip transmisi jaringan serat optik. 2.
Bagaimana pengaruh redaman terhadap kinerja transmisi optik.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimana perbandingan perhitungan redaman transmisi dengan selisih
pengukuran level daya transmitter dan receiver setiap segmen sepanjang transmisi optik Medan – Ujung Tanjung pada saat instalasi awal dan pada
saat pengukuran setahun operasional serta dengan parameter link power budget.
4. Parameter apa saja yang mempengaruhi bertambahnya nilai redaman pada
transmisi optik.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1.
Untuk mengetahui prinsip transmisi komunikasi serat optik. 2.
Untuk mengetahui pengaruh besar redaman terhadap kinerja transmisi optik Medan – Ujung Tanjung.
3. Untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi bertambahnya besar
redaman pada transmisi optik Medan – Ujung Tanjung.
1.4 Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang meluas, maka penulis membatasi pembahasan permasalahan. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam Tugas
Akhir ini adalah : 1.
Pengukuran dan perhitungan hanya pada karakteristik transmisi optik dengan pembatasan bit rate 10 Gbps STM-64.
Universitas Sumatera Utara
2. Karakteristik optik yang akan diukur adalah level daya tansmitter dan
receiver pada transmisi optik Medan – Ujung Tanjung, sedangkan karakteristik optik yang akan dihitung adalah besar redaman.
3. Tidak membahas mengenai struktur dan hierarki jaringan.
4. Tidak membahas jenis dan prinsip kerja optical amplifier yang digunakan
pada transmisi.
1.5 Metodologi Penulisan
Langkah yang akan ditempuh dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini diantaranya adalah :
1. Studi Literatur : mengumpulkan literatur-literatur yang berkaitan dengan
proyek akhir ini, baik berupa artikel, buku referensi, dan sumber-sumber lainnya.
2. Studi lapangan : melakukan pengukuran terhadap level daya transmitter
dan receiver setiap segmen sepanjang transmisi optik Medan – Ujung Tanjung pada saat instalasi awal dan setahun operasional.
3. Melakukan perhitungan besar redaman dan perbandingan besar redaman.
1.6 Sistematika Penulisan