commit to user
29
B. Uji Sesungguhnya
1. Hasil Penelitian
Pada uji yang sesungguhnya, hasil penghitungan jumlah rata-rata spora pada suspensi jamur dengan tingkat pengenceran 10
-1
adalah 1,42x10
7
sporaml. Adapun hasil penelitian eksperimental laboratorik pengaruh suspensi jamur
Metarhizium anisopliae
terhadap mortalitas larva nyamuk
Anopheles aconitus
adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Jumlah Larva Nyamuk
Anopheles aconitus
yang Mati Setelah Mendapat Perlakuan Suspensi Jamur
Metarhizium anisopliae
Sumber data: Primer, November 2010
Data hasil penelitian yang berupa mortalitas larva dianalisis dengan
uji regresi linier. Untuk mengetahui LC 50 dan LC 90 maka dilakukan analisis probit. Data diolah dengan program
Stastical Product and Service Solution SPSS 17,0 for Windows.
Volume suspensi jamur
yang diberikan
Jumlah rata-rata
sporaml Total
Jumlah larva
Jumlah larva yang
mati Prosentase
kematian larva
3 ml 4,26x10
7
80 37
46,25 5 ml
7,1x10
7
80 37
46,25 7 ml
9,94x10
7
80 42
52,5 10 ml 1,42x10
8
80 36
45 15 ml 2,13x10
8
80 33
41,25 30 ml 4,26x10
8
80 54
67,5 62 ml
8,8x10
8
80 54
67,5 0 ml kontrol
- -
commit to user
30
Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Regresi Linier
Model
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1
Regression
155,79 1
155,79 4,90
,09
a
Residual
127,04 4
31,76
Total
282,83 5
a. Predictors: Constant,
konsentrasi
b. Dependent Variable:
mortalitas Pada tabel 3 ringkasan uji linier regresi didapat p = 0,09, karena p 0,05
maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ketujuh kelompok perlakuan tersebut memiliki perbedaan yang tidak
signifikan.
Tabel 5. Ringkasan Hasil Analisis Probit
Pada tabel 4 ringkasan analisis probit didapatkan LC 50 pada
jumlah rata-rata 1,87x10
8
sporaml dan LC 90 pada jumlah rata-rata 1,87x10
9
sporaml. sedangkan untuk mencapai 99 kematian larva dibutuhkan jumlah spora rata-rata 3,24x10
9
sporaml. Probabilitas
Tingkat kepercayaan 95 pada konsentrasi
Estimasi Batas bawah Batas atas
PROBIT 0,5
18,70 -,60
32,90 0,9
187,1 131,60
355,62 0,99
324,47 223,11
634,99
commit to user
31
BAB V PEMBAHASAN
Penghitungan jumlah volume suspensi jamur pada penelitian pendahuluan diberikan sesuai dengan penelitian Widiyanti dan Muyadihardja yang memberikan
perlakuan suspensi jamur
Metarhizium anisopliae
pada
Aedes aegypti
. Waktu pengamatan dilakukan selama 7 hari yang merupakan waktu bagi spora
Metarhizium anisopliae
untuk tumbuh dalam tubuh larva
Anopheles aconitus
. Menurut penelitian yang sering dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
B2P2VRP,
Anopheles aconitus
mempunyai ketahanan 5 kali dibanding
Aedes aegypti
, maka sesuai dengan penelitian Widiyanti dan Muyadihardja,
Anopheles aconitus
kira-kira membutuhkan jumlah rata-rata 2x10
8
sporaml 5 x 4x10
7
sporaml. Pada penelitian didapati bahwa untuk membunuh 50 dari jumlah total larva
Anopheles aconitus
dibutuhkan jumlah rata-rata 1,87x10
8
sporaml. Hasil penelitian Widiyanti dan Muyadihardja 2004 pada larva nyamuk
instar III
Aedes aegypti
hanya membutuhkan 8,73x10
7
sporaml untuk membunuh 90 larva uji.
Anopheles aconitus
membutuhkan rata-rata 1,87x10
9
sporaml. Jumlah spora yang dibutuhkan untuk membunuh larva nyamuk instar III
Anopheles aconitus
jauh lebih banyak dibandingkan larva instar III
Aedes aegypti
, dengan perbandingan 4,5. Hal ini menunjukkan bahwa larva nyamuk instar III
Anopheles aconitus
kurang rentan terhadap konidiospora
Metarhizium anisopliae
dibanding dengan
Aedes aegypti
. Hasil penghitungan spora dibandingkan dengan jumlah spora pada penelitian Widiyanti didapatkan jumlah spora yang berbeda.