Kepuasan Muzaki Terhadap Kinerja BAZNAS Kabupaten Banjarnegara

Analisis frekuensi tanggapan responden pada item-item pertanyaan variabel kepuasan muzakki terhadap pelayanan yang diberikan oleh Badan Amil Zakat Nasional Kabupten Banajarnegara sesuai dengan tabel 5.11 : a. Dimensi manajemen Tanggapan 30 orang responden terhadap pertanyaan tentang pelaksaaan tugas, menunjukkan sebagian besar responden yaitu sebanyak 56 menyatakan puas dengan pelaksaaan tugas BAZNAS sebagai sebuah lembaga pengelola ZIS. Secara garis besar tugas BAZNAS sebagai lembaga pengelola ZIS sudah terlaksanakan, walaupun masih ada beberapa yang belum berkerja dengan baik. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 yang berbunyi: Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan zakat b. Dimensi kepercayaan Tanggapan 30 orang responden terhadap pertanyaan tentang kepercayaan yang diberikan oleh BAZNAS, menunjukkan sebagian besar responden yaitu sebanyak 63 menyatakan cukup puas dengan pelayanan kepercayaan yang diberikan BAZNAS. Walaupun dalam pendistribusiannya kurang optimal, namun para muzaki masih mempercayai BAZNAS Kabupaten Banjarnegara karena masih dianggap pengelolaannya cukup optimal di banding dengan Badan ataupun Lembaga Amal, Zakat, Infaq yang ada di Kabupaten Banjarnegara. c. Dimensi Pendistribusian Tanggapan 30 orang responden terhadap pertanyaan tentang Pendistribusian ZIS oleh BAZNAS, menunjukkan sebagian besar responden yaitu sebanyak 66 menyatakan tidak puas dengan kinerja Pendistribusian BAZNAS yang dianggap masih kurang tepat sasaran, hal ini di karenakan kurang luasnya lingkup pendistribusian dana ZIS atau bisa dibilang hanya kaum dengan pendapatan rendah di lingkup kota yang mendapatkan dana ZIS. d. Dimensi transparansi dana Tanggapan 30 orang responden terhadap pertanyaan tentang transparansi dana ZIS oleh BAZNAS, menunjukkan sebagian besar responden yaitu sebanyak 60 menyatakan kurang puas dengan kinerja BAZNAS yang kurang transparansi dalam pengelolaan dana ZIS. Hal ini dikarenakan muzaki tidak mengetahui perkembangan pertumbuhan penghimpunan maupun Perkembangan pendistribusian dana ZIS. Padahal apabila pengelolaan dana ZIS yang transparansi dapat meningkatkan kepercayaan muzakki terhadap lembaga pengelola. 95

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan untuk analisis data diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pertumbuhan kinerja pengelolaan dana ZIS

Pertumbuhan kinerja pengelolaan dana ZIS pada BAZNAS Kabupaten Banjarnegara dinilai masih kurang optimal, walaupun pada pengumpulan dana sudah cukup baik, dengan naiknya jumlah dana yang terkumpul setiap tahunnya. Namun pada pendistribusiannya sangat kurang optimal, karena dana yang didistribusi selalu mengalami penurunan pada setiap tahunnya.

2. Pengaruh pendapatan mustahiq terhadap zakat yang diterima

Berdasarkan dari 50 data yang di analisis tentang pengaruh pendapatan mustahiq terhadap zakat yang diterima, diperoleh kesimpulan bahwa variabel independen pendapatan mustahiq berpengaruh negative dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu zakat yang diterima. 96

3. Dengan menggunakan skala Likers J. diketahui kepuasan mustahiq

terhadap kinerja BAZNAS Kabupaten Banjarnegara: Dari 30 responden muzaki sebagian besar responden menyatakan kinerja pengelolaan ZIS pada BAZNAS Kabupaten Banjarnegara kurang memuaskan, dikarenakan ada beberapa dimensi pada kinerja pengelolaan yang masih kurang optimal.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Kinerja pengelolaan dana ZIS pada BAZNAS Kabupaten Banjarnegara harus lebih di tingkatkan, terlebih pada pendistribusiannya yang dinilai masih kurang optimal, perlu adanya inovasi pada pendistribusian dana ZIS, tidak hanya sekedar untuk memenuhi konsumsi saja, tapi juga memenuhi kebutuhan jangka panjang mustahiq dan dalam pendistribusiannya juga diharapkan bisa merata keseluruh pelosok daerah. 2. Dalam melakukan penjaringan amil zakat harus lebih di tingkatkan, sehingga pengelolaan akan maksimal jika Badan Amil Zakat diisi oleh pekerja professional yang mumpuni dalam bidang ini. DAFTAR PUSTAKA Al-Quran Nur Karim Agustianto. 2002. Percikan Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta: Forum Kajian Ekonomi dan Perbankan Islam FKEI bekerja sama dengan Cita Pustaka Media Badan Pusat Statistik, Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka 2011. Badan Pusat Statistik, Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka 2012. Badan Pusat Statistik, Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik, Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik, Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik, profil Kabupaten Banjarnegara 2015. Basuki, Agus Tri dan Imamudin Yuliadi. 2012. Elektronik Data Prosesing SPSS 15 dan Eviews 7. Yogyakarta. Danisa Media Basuki, Agus Tri dan Nano Prawoto 2014.Pengantar Teori Ekonomi. Yogyakarta : Mitra pustaka nurani. BAZNAS Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Banjarnegara, Program Kerja Badan Amil Zakat Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015. Banjarnegara.. Cahyono, S. Andy. 1998. Karakteristik Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Penyadap Getah Pinus di Desa Somagede, Kebumen, Jawa Tengah. Jurnal UGM. Ghozali, imam, 2006. Aplikasi analisis multivariance dengan program SPSS. Semarang: univ. diponegoro Gusfahmi, 2007. Pajak Menurut Syariah.Jakarta : PT Raja Grafindo Hamid. Mahmud,Abdul. 2006. Ekonomi Zakat. Jakarta: Raja Grafindo Persada Hikmat Kurnia dan A. Hidayat. 2008. Panduan Pintar Zakat Harta Berkah, Pahala Bertambah Plus Cara Tepat Mudah Menghitung Zakat. Jakarta: Qultum Media