Gejala Oportunistik Penderita HIVAIDS Epidemiologi Penderita HIVAIDS Umur dan Jenis Kelamin Menurut Tempat

16. Ensefalopati HIV, sesuai kriteria CDC, yaitu: gangguan kognitif atau disfungsi motorik yang mengganggu aktivitas sehari-hari, progresfif sesudah beberapa minggu atau beberapa bulan, tanpa dapat ditemukan penyebabnya selain HIV Djoerban, 2001.

2.5 Gejala Oportunistik Penderita HIVAIDS

Seseorang dengan HIV dikatakan memiliki AIDS, apabila di dalam tubuhnya telah berkembang infeksi oportunistik tertentu atau tumor. Infeksi oportunistik yang ditetapkan sebagai akibat dari AIDS, secara khusus terdaftar di dalam pengertian resmi dari AIDS menurut The Center for Disease Control CDC di Amerika. Mereka menggolongkan sebagai berikut: 1. Infeksi protozoa, seperti Toxoplasma gondii, Cryptosporidium dan Isospora belli; 2. Infeksi bakteri, seperti Mycobacterium tuberculosis TB dan Mycobacterium avium intracellulare MAI; 3. Infeksi jamur, seperti Pneumocytis carinii PCP, dulunya dianggap protozoa, Candida albicans dan Cryptococcus neoformans; 4. Infeksi viral, seperti Cytomegalovirus CMV, Herpes simpleks HSV, dan Zoster HZV atau VZV dan Human papilloma virus HPV. Dalam kasus HIV, IO adalah infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tetap terkendali karena kerja dari sistem kekebalan tubuh seluler bagian dari sistem kekebalan tubuh yang paling dirusak oleh virus HIV CDC,1992. Universitas Sumatera Utara

2.6 Epidemiologi Penderita HIVAIDS

2.6.1 Distribusi dan Frekuensi

a. Umur dan Jenis Kelamin

Jumlah kumulatif penderita HIVAIDS di Indonesia sejak tahun 1987- 2014 berdasarkan kelompok umur yakni 1-29 tahun sebanyak 185.644 penderita dan 30 tahun sebanyak 24.186 penderita. Untuk jumlah kumulatif penderita HIVAIDS di Indonesia sejak tahun 1987-2014 berdasarkan jenis kelamin yakni, Laki-laki sebanyak 29.882 dan Perempuan sebanyak 16.092 penderita KEMENKES RI, 2014.

b. Menurut Tempat

Pada tahun 2014, terdapat 5 juta4.5 juta-5.6 jutaorang hidup dengan HIVAIDS di kawasan Asia dan Pasifik, serta Sebanyak 240.000 140.000-570.000orang meninggal akibat AIDS. Selain itu, terdapat penambahan 340.000 240.000–480.000 infeksi baru, dimana 78 diantaranya terdapat di Cina, Indonesia dan India. Serta Terdapat 21.000 16.000-27.000infeksi terbaru pada anak-anak di Asia dan Pasifik UNAIDS, 2015. Jumlah Kasus HIVAIDS di Indonesia yang dilaporkan menurut provinsi sejak tahun 1987-2014 menurut Ditjen PP PL Kemenkes RI paling banyak terdapat di Provinsi Papua, dengan penderita AIDS sebanyak 10.184 penderita. Peringkat kedua ditempati Provinsi Jawa Timur dengan penderita AIDS sebanyak 8.976 penderita. Sedangkan, Provinsi Sumatera Utara berada di peringkat 10 dengan penderita AIDS Universitas Sumatera Utara sebanyak 1,573 penderita. Dimana, jumlah kumulatif berdasarkan jenis kelamin yakni, Laki-laki sebanyak 29.882 dan Perempuan sebanyak 16.092 penderita. Untuk jumlah kumulatif kasus AIDS menurut faktor risiko terbanyak berdasarkan perilaku Heteroseksual yakni 34, 187 penderita KEMENKES RI, 2014.

c. Menurut Waktu