n = 518,957
6,02 + 0,8
n = 518,957
6,82
n = 76,09
≈ 76 Jadi, besar sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 76data
ODHA.
b. Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel untuk HIVAIDS dilakukandengan metodesimple random sampling, denganmenggunakan program Statistical Product and Service
Solution SPSS. Sampel diambil dari populasi yang diacak oleh komputer, dan sebelumnya seluruh nomor kartu status penderita HIVAIDS pada tahun 2014
dicatat dan diberi nomor dari 1 – 602, dengan menggunakan program SPSS maka diperoleh nomor yang menjadi sampel sebanyak minimal 76 data dan digenapkan
menjadi 100 data.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan data sekunder yang diperoleh dari pencatatan kartu status rekam medis penderita HIVAIDS yang
berkunjung ke klinik VCT di RSUP H.Adam Malik Medan pada tahun 2014.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan, diolah dengan menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS Statistical Product and Service Solution, lalu
dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dengan taraf kepercayaan 0,05. Hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi proporsi,
diagram bar dan diagram pie.
3.6 Defenisi Operasional Variabel
3.6.1 ODHA adalah orang atau pasien yang dinyatakan menderita HIVAIDS berdasarkan diagnosis dokter yang tertulis pada kartu status.
3.6.2 Anti Retroviral Therapy atau Terapi Antiretroviral ART
adalahpengobatan untuk menghambat kecepatan replikasi virus dalam tubuh orang yang terinfeksi HIV Peraturan Menteri Kesehatan RI, 2014.
3.6.3 Sosiodemografi yang terdiri dari:
a.
Umur adalah lama hidup penderita HIVAIDS yang dihitung berdasarkan tahun sejak dilahirkan hingga saat penderita menjadi pasien di RSUP H.
Adam Malik dan tertulis pada kartu status,
dikelompokkan menurut KPA Dinas Kesehatan Sumatera Utara 2009, dikategorikan atas:
1. 20 tahun
2. 20-29 tahun
3. 30-39 tahun
4. 40-49 tahun
5. ≥ 50 tahun
b. Jenis kelamin adalah ciri khas organ reproduksi yang dimiliki oleh
penderita sesuai dengan yang tertulis pada kartu status dan dikategorikan : 1.
Laki-laki 2.
Perempuan
Universitas Sumatera Utara
c. Suku adalah sifat etnografi untuk suatu kebudayaan dengan corak yang
khas pada penderita HIVAIDS yang tercatat dalam kartu status yang dibedakan atas :
1. Jawa
2. Batak
3. Melayu
4. Aceh
5. Tionghoa
d. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir dari
penderita HIVAIDS sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status yang dikelompokkan sebagai berikut :
1. SD
2. SLTP
3. SLTA
4. AkademiPT
e. Pekerjaan adalah adalah kegiatan utama yang dilakukan penderita sesuai
yang tercatat pada kartu status. dikategorikan atas: 1.
Pegawai Swasta 2.
Wirausaha 3.
PNS 4.
Petani 5.
Ibu Rumah Tangga 6.
Mahasiswapelajar 7.
Tidak Bekerja 8.
PSK Pekerjaan diukur dengan menggunakan skala ordinal, yang dibedakan atas:
1. Bekerja Pegawai swasta, wirausaha, PNS, petani, PSK
2. Tidak bekerja Ibu rumah tangga, mahasiswapelajar, tidak bekerja
Universitas Sumatera Utara
f. Status perkawinan adalah keterangan yang menunjukkan riwayat
pernikahan penderita HIVAIDS sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status dengan pengelompokkan sebagai berikut :
1. Belum menikah
2. Menikah
3. Duda
4. Janda
g. Tempat tinggal adalah tempat penderita HIVAIDS tinggal dan menetap
sesuai dengan yang tertulis pada kartu status dan dikategorikan : 1.
Kota Medan 2.
Luar Kota Medan 3.6.4 Faktor risiko adalah sumber paparan yang diduga berhubungan dengan
peningkatan insidens penyakit HIVAIDS yang terdapat pada kartu status. dikategorikan atas:
1. Hubungan Heteroseksual
2. IDUsInjection Drug Users
3. Hubungan Homoseksual
4. Tatto
Faktor risikodiukur dengan menggunakan skala ordinal, yang dibedakan atas:
1. Seksual Hubungan Heteroseksual dan Hubungan Homoseksual
2. Non Seksual IDUs, Tatto
3.6.5 Lama teridentifikasi sebagai ODHA adalah lamawaktu seorang ODHA
sejak pertama kali terdiagnosis, dikategorikan atas : 1.
2 tahun 2.
≥2 tahun
Universitas Sumatera Utara
3.6.6 Lama mengonsumsi ARV adalah lama waktu ODHA meminum obat ARV
selama ODHA datang berkunjung ke rumah sakit, dikategorikan atas : 1.
1 tahun 2.
1-2 tahun 3.
≥ 2 Tahun
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 GambaranUmumLokasiPenelitian
4.1.1 RSUP H. Adam Malik Medan
RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No.335MenkesSKVII1990 dan juga sebagai Rumah Sakit
Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No.502MenkesSKIX1991 yang memiliki visi sebagai pusat unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan juga
merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau. Lokasinya dibangun
diatas tanah seluas 10 Ha dan terletak di Jalan Bunga Lau No.17 Km 12 Kecamatan Medan Tuntungan Kotamadya Medan Provinsi Sumatera Utara.
Dalam rangka melayani pelayanan kesehatan masyarakat umum, RSUP H. Adam Malik Medan didukung oleh 1.955 orang tenaga yang terdiri dari 790 orang
tenaga medis dari berbagai spesialisasi dan sub spesialisasi, 604 orang paramedis perawatan, 298 orang paramedis non perawatan dan 263 orang tenaga non medis
serta ditambah dengan Dokter Brigade Siaga Bencana BSB sebanyak 8 orang. RSUP H. Adam Malik Medan memiliki fasilitas pelayanan yang terdiri dari
pelayanan medis instalasi rawat jalan, rawat inap, perawatan intensif, gawat darurat, bedah pusat, hemodialisa, pelayanan penunjang medis instalasi
diagnostik terpadu, patologi klinik, patologi anatomi, radiologi, rehabilitasi medik, kardiovaskular, mikrobiologi, pelayanan penunjung non medis instalasi
gizi, farmasi,Central Sterilization Supply Depart CSSD, bioelektro medik,
Universitas Sumatera Utara
Penyuluh Kesehatan masyarakat Rumah Sakit PKMRS, dan pelayanan non medis instalasi tata usaha pasien, teknik sipil, pemulasaraan jenazah.
4.1.2 Pusat Pelayanan Khusus Klinik VCT RSUP H. Adam Malik Medan
Klinik VCT RSUP H. Adam Malik Medan merupakan wadah pelayanan khusus yang didirikan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi individu
maupun kelompok berisiko terinfeksi HIVAIDS berupa konseling pra testing, tes HIV dan konseling pasca tes. Jika hasil tes menunjukkan penderita positif
HIVAIDS, klinik ini bekerjasama dengan bagianCase Support and Treatment CST untuk memberikan perawatan dan pengobatan terhadap penderita secara
intensif dengan susunan anggota sebagai berikut pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Susunan Anggota Tim Klinik VCT RSUP H. Adam Malik
Medan
Susunan Tim Jumlah
Koordinator 1
Konselor 3
Petugas Laboratorium 1
Petugas Administrasi 1
Petugas Kebersihan 1
Team Leader Cst 1
Konsulen Cst 1
Petugas Rr Anti Retroviral Therapy Cst 1
Petugas Farmasi Cst 1
Manajer Kasus 2
Total 13
Sumber : Klinik VCT RSUP H. Adam Malik Medan Adapun tugas wewenang dan tanggung jawab Pusyansus di Klinik VCT
dan CST RSUP H. Adam Malik Medan, antara lain : 1.
Memberikan dukungan konseling dan testing secara sukarela kepada individu dan kelompok berisiko terinfeksi HIVAIDS,
2. Memberikan konseling lanjutan kepada pasien HIVAIDS dan keluarga,
Universitas Sumatera Utara
3. Menyampaikan hasil tes HIVAIDS kepada pasien secara rahasia,
4. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga peduli HIVAIDS dan atau
organisasi terkait, 5.
Memberikan penyuluhan dan sosialisasi tentang HIVAIDS kepada masyarakat dan atau petugas medis,
6. Melakukan pemeriksaan klinis terhadap penderita maupun yang terinfeksi
HIVAIDS secara mendetail, 7.
Melakukan perawatan dan pengobatan terhadap penderita HIVAIDS secara intensif,
8. Memberikan dukungan perawatan dan pengobatan kepada penderita
HIVAIDS secara intensif, 9.
Menyiapkan sarana dan prasarana laboratorium dan melakukan pemeriksaan pada penderita HIVAIDS,
10. Mencatat dan membuat laporan perawatan pada pasien HIVAIDS,
11. Menyiapkan, membuat dan mengumpulkan laporan bulanan dan triwulan
klinik VCT serta saranusul dan hambatan yang ditemukan, 12.
Melakukan tata laksana dokumen, pengarsipan, pengumpulan, pengolahan dan analisa data,
13. Merekapitulasi data barang yang dibutuhkan klinik VCT RSUP H. Adam
Malik ATK, obat ARV dan IO, Reagensia, dll.
Universitas Sumatera Utara
4.2 DistribusiProporsiODHAyangBerkunjungKeKlinik