jamur dan bakteri. Gula dimanfaatkan oleh jamur yaitu sebagai prekursor dari metabolit sekunder, sedangkan gula dimanfaatkan oleh bakteri untuk menjaga
keseimbangan osmotik di dalam sel. Jamur dan bakteri memerlukan air untuk difusi nutrien ke dalam sel-sel dan mempertahankan sitoplasmanya. Air bagi
bakteri merupakan penyusun terbesar bagi sel dan penting untuk proses kehidupannya. Mineral digunakan untuk aktivitas sel yaitu dalam reaksi enzim
dan proses transportasi Madigan et al. 2001. Perbedaan kemampuan bakteri filosfer dalam menekan pertumbuhan
patogen disebabkan perbedaan senyawa biologis yang dihasilkan. Isolat bakteri filosfer AS2 yang mampu menekan pertumbuhan patogen menghasilkan senyawa
biologis yang lebih potensial dibandingkan dengan bakteri filoser lainnya, sehingga dapat menunjukkan zona bening paling besar. Bakteri filosfer
menghasilkan suatu senyawa baik berupa enzim, toksin maupun antibiotik yang dalam konsentrasi rendah dapat menghambat atau membunuh organisme lainnya.
Isolat mikroorganisme bioaerosol berpotensi patogen yang diuji antagonis dengan bakteri filosfer dalam penelitian ini, merupakan isolat terpilih. Penentuan
isolat terpilih dilakukan berdasarkan jumlah koloni yang paling banyak pada saat pengambilan sampel di udara rumah sakit. Penelitian ini belum melakukan uji
antagonis terhadap beberapa isolat bioaerosol lain yang terisolasi dalam jumlah sedikit.
4.5. Karakterisasi Bakteri Filosfer berdasarkan Uji Biokimia
Seleksi pada bakteri filosfer yang potensial dilakukan berdasarkan zona hambat yang paling besar. Dari hasil pengujian aktivitas daya hambat diperoleh
tiga isolat yang memiliki daya hambat paling besar terhadap mikroorganisme bioaerosol, yaitu isolat AS2, PB2 dan FE2 dengan potensi daya hambat sangat
kuat Tabel 8, terutama daya hambat terhadap jamur bioaerosol. Dari ketiga jenis tanaman dapat dilihat bahwa isolat bakteri filosfer yang paling aktif menunjukkan
daya hambat, baik terhadap bakteri maupun jamur bioaerosol adalah isolat AS2 dari tanaman A. simplex.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Potensi zona hambat isolat bakteri filosfer terpilih terhadap mikroorganisme bioaerosol
Kode isolat
Sumber isolat filosfer
Mikroorganisme bioaerosol yang dihambat
Diameter zona
hambat cm
Potensi daya hambat
AS2 A. simplex
Mucor sp. 4,2
Sangat kuat S.aureus
0,8 rendah
PB2 P. bipinnatifidium
Mucor sp. 3,2
Sangat kuat Aspergillus sp
1,6 Sedang
FE2 Ficus elastica
Mucor sp. 2,4
Sangat kuat Aspergillus sp
1,2 Sedang
Isolat bakteri filosfer dari A. simplex AS memiliki daya hambat terhadap bakteri dan jamur yang paling baik, terutama isolat AS2 dihasilkan terhadap jamur
Mucor sp. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya zona hambat yang itu 4,2 cm dan menghambat bakteri S.aureus sebesar 0,8 cm. Daya hambat bakteri filosfer pada
P. bipinnatifidium yang paling baik ditunjukkan oleh isolat PB2 melawan Mucor sp, sebesar 3,7 cm sedangkan zona hambat terhadap Aspergilus sp. sebesar 1,6
cm. Daya hambat yang paling baik dari F. elastica ditunjukkan oleh isolat FE2 sebesar 2,4 cm, sedangkan terhadap Aspergillus sp. menghasilkan zona hambat
sebesar 1,2 cm. Pewarnaan Gram dilakukan untuk identifikasi awal isolat bakteri filosfer
terpilih. Hasil dari pewarnaan Gram menunjukkan ketiga isolat berwarna merah atau termasuk kelompok Gram negatif dan berbentuk batang dengan penataan
monobasil Gambar 8.
Gambar 8. Preparat pewarnaan Gram isolat AS2, PB2, dan FE2 pada perbesaran 1000x
Berdasarkan hasil karakterisasi sifat biokimia dapat disimpulkan bahwa genus bakteri filosfer merupakan Pseudomonas sp. Karakterisasi biokimia yang
dilakukan meliputi uji oksidase, uji hidrogen sulfida, uji sitrat, uji motilitas, uji katalase, uji indol Tabel 9.
FE2 PB2
AS2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9. Karakteristik bakteri filosfer potensial dengan uji biokimia
KETERANGAN: O : Oksidase
TSIA : Triple Sugar Iron Agar SIM : Uji Motilitas
SCA : Simon Citrat Agar IND : Indol
G : Gas KA : mampu memfermentasi jenis gula
Uji oksidase dari ketiga isolat menunjukkan hasil positif. Menurut Bergey’s Manual, oksidase positif untuk bakteri Gram negatif berbentuk batang termasuk
ke golongan Pseudomonas. Menurut Lindow and Brandl 2003, contoh bakteri filosfer yang termasuk ke dalam kelompok ini ialah P. syringae dan P. fluroscens.
Bakteri-bakteri antagonis tersebut diketahui mampu menghambat jamur patogen dengan menghasilkan senyawa yang diketahui sebagai antifungal, seperti
siderofor, dan metabolit sekunder lainnya yang sifatnya dapat menghambat aktivitas jamur Haas dan Devago, 2005.
Ditemukannya genus Pseudomonas baik pada bioaerosol dan filosfer daun tanaman ornamental menunjukkan bahwa keberadaan genus ini sangat kosmopolit
dan memiliki keanekaragaman yang tinggi. Kelompok bakteri ini ada yang bersifat patogen maupun non patogen, sehingga perlu dilakukan uji patogenitas
pada penelitian selanjutnya sebelum pemanfaatan bakteri.
Kode Isolat
Gram Bentuk
Penataan O
TSIA SIM
SCA IND
H
2
S G Pendugaan
AS2 -
Batang Monobasil
+ KA
+ +
- -
+ Pseudomonas
PB2 -
Batang Monobasil
+ KA
- -
- -
+ Pseudomonas
FE2 -
Batang Monobasil
+ KA
+ -
- -
+ Pseudomonas
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN