BAB 3 BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Oktober 2015. Lokasi pengambilan sampel udara dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi,
Medan. Penelitian ini dilanjutkan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera
Utara dan di Laboratorium Kesehatan Daerah Medan. 3.2. Deskripsi Lokasi Pengambilan Sampel Mikroorganisme Bioaerosol
Pengambilan sampel dilakukan pada tiga lokasi di RSU Pirngadi, Medan, Sumatera Utara yaitu di koridor rumah sakit, ruang rawat inap pasien, dan ruang
tunggu. Lokasi 1 yaitu di koridor merupakan lokasi yang paling banyak dilewati oleh pengunjung, pasien dan paramedis dengan jumlah pengunjung rata-rata 11-
20 orang per hari. Lokasi 2 yaitu di ruang rawat inap rata-rata memiliki 6 buah tempat tidur dengan rata-rata jumlah pasien dalam setiap kamar 5-6 orang,
sedangkan lokasi 3 terdapat di ruang tunggu pasien rawat jalan dimana kegiatan yang berlangsung saat pengambilan sampel ialah orang berjalan, tidur, makan dan
duduk. Perawatan ruangan yang dilakukan ialah penggunaan disinfektan pada saat mengepel lantai, menyapu ruangan dengan rutin, dan disediakan sanitazor di
setiap ruangan dan koridor.
3.3. Isolasi Mikroorganisme Bioaerosol
Prosedur isolasi mikroorganisme bioaerosol rumah sakit dilakukan berdasarkan metode Malaysia Veterinary Health Air Quality Sampling Sien et
al., 2013 yaitu metode pasif settle plate dengan modifikasi. Cawan petri steril sebanyak 24 buah yang masing-masing berisi 6 petri media Plate Count Agar
PCA, Saboroud Dextrose Agar SDA, Manitol Salt Agar MSA, dan Mac Conkey MC, diarahkan ke udara selama 15 menit pada tiga titik pengambilan
sampel yang telah ditentukan. Untuk setiap titik terdapat dua rangkap dari masing- masing media. Cawan petri ditutup, disegel dengan cling wrap, diberi label tanda
Universitas Sumatera Utara
sesuai lokasi dan dibawa ke laboratorium. Cawan petri yang berisi media PCA, MSA, dan MC diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 24-48 jam, sedangkan untuk media SDA diinkubasi pada suhu 25
o
C selama 3-5 hari. 3.4. Identifikasi Mikroorganisme Bioaerosol Berpotensi Patogen
Koloni yang berbeda secara morfologi dan terpisah pada media MSA dan MC dikarakterisasi dengan melihat struktur morfologi dan mikroskopis dengan
pewarnaan Gram, kemudian diidentifikasi dengan uji biokimia, meliputi uji katalase, uji koagulase, uji oksidase, pewarnaan spora, uji indol, uji methyl-red,
Voges Proskauer, uji fermentasi gula, uji sitrat, uji motilitas. Uji karakteristik biokimia dan fisiologi bakteri dilakukan berdasarkan buku Bergey’s Manual of
Determinative Bacteriology Edisi ke-9 Holt et al., 1994. Koloni yang berbeda dan terpisah pada media SDA diidentifikasi dengan mengamati struktur
makroskopis yang meliputi warna koloni,warna tepi, konsentris, ada tidaknya garis radial dan tekstur berdasarkan Gandjar et al. 1999 dan Elis et al. 2007.
Pengamatan secara mikroskopis dilakukan dengan pewarnaan jamur menggunakan Lactophenol Cotton Blue LPCB untuk melihat struktur hifa,
miselium dan konidia.
3.5. Isolasi Bakteri Filosfer Tanaman Ornamental