sesuai lokasi dan dibawa ke laboratorium. Cawan petri yang berisi media PCA, MSA, dan MC diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 24-48 jam, sedangkan untuk media SDA diinkubasi pada suhu 25
o
C selama 3-5 hari. 3.4. Identifikasi Mikroorganisme Bioaerosol Berpotensi Patogen
Koloni yang berbeda secara morfologi dan terpisah pada media MSA dan MC dikarakterisasi dengan melihat struktur morfologi dan mikroskopis dengan
pewarnaan Gram, kemudian diidentifikasi dengan uji biokimia, meliputi uji katalase, uji koagulase, uji oksidase, pewarnaan spora, uji indol, uji methyl-red,
Voges Proskauer, uji fermentasi gula, uji sitrat, uji motilitas. Uji karakteristik biokimia dan fisiologi bakteri dilakukan berdasarkan buku Bergey’s Manual of
Determinative Bacteriology Edisi ke-9 Holt et al., 1994. Koloni yang berbeda dan terpisah pada media SDA diidentifikasi dengan mengamati struktur
makroskopis yang meliputi warna koloni,warna tepi, konsentris, ada tidaknya garis radial dan tekstur berdasarkan Gandjar et al. 1999 dan Elis et al. 2007.
Pengamatan secara mikroskopis dilakukan dengan pewarnaan jamur menggunakan Lactophenol Cotton Blue LPCB untuk melihat struktur hifa,
miselium dan konidia.
3.5. Isolasi Bakteri Filosfer Tanaman Ornamental
Isolasi bakteri filosfer tanaman ornamental dengan metode Santosa 2003. Tanaman hias yang digunakan adalah Ficus elastica, Philodendrom
bipinnatifidum dan Aglaonema simplex. Sampel daun diambil dari tiga lokasi yang berbeda. Pada setiap lokasi setiap tanaman ornamental, diambil 1 gram
daunnya secara acak dan dimasukkan ke dalam plastik klep steril, dibawa ke laboratorium. Isolasi bakteri filosfer dilakukan dengan cara daun dari masing-
masing sampel diukur dan ditimbang beratnya 1 gram, dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 100 ml akuades dan dishaker selama 1 jam. Air hasil pen-
shaker-an daun diencerkan hingga didapatkan koloni yang terpisah, dipilih koloni yang paling dominan dan diinokulasikan ke dalam media NA, dan diinkubasi
selama 1-2 hari pada temperatur 30
o
C.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Uji Antagonis Bakteri Filosfer Tanaman Ornamental dan Bakteri Bioaerosol Berpotensi Patogen
Biakkan murni bakteri patogen disuspensikan dalam 10 ml aquades steril dan dilakukan pengenceran sesuai dengan standard Mac Farland. Media Muller
Hinton Agar MHA yang telah disterilkan dengan autoklaf dituang ke dalam cawan petri setebal 4 ml, didiamkan hingga memadat. Bakteri patogen potensial
diinokulasikan dengan cotton bud steril yang telah dicelupkan ke dalam suspensi bakteri dengan cara mengoleskan ke seluruh permukaan media. Biakkan bakteri
filosfer ditotolkan dengan menggunakan ujung tumpul tusuk gigi ke media MHA, diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 37
o
C, terbentuknya zona bening di sekeliling koloni bakteri merupakan uji positif Gambar 4.
Gambar 4. Metode penotolan biakan murni bakteri filosfer pada media MHA yang telah diolesi biakkan bakteri patogen potensial: A. Titik penotolan bakteri filosfer; B. Media MHA
yang telah diolesi biakkan bakteri patogen.
3.7. Uji Antagonis Bakteri Filosfer Tanaman Ornamental dan Jamur
Bioaerosol Berpotensi Patogen
Pengujian daya hambat isolat bakteri filosfer terhadap jamur patogen dilakukan secara in vitro pada media MHA yang telah disterilkan dengan autoklaf
dituang ke dalam cawan petri setebal 4 ml, didiamkan hingga memadat. Tepi bagian aktif tumbuh dari biakan jamur diambil dengan menggunakan cork borer
diinokulasi pada media MHA dibagian tengah, selanjutnya ditotol bakteri filosfer dengan menggunakan tusuk gigi tumpul sejauh 3 cm dari letak biakan jamur.
Biakan diinkubasi pada suhu ambien. Aktivitas antagonis bakteri ditunjukkan dengan adanya penghambatan pertumbuhan jamur yang ditandai dengan
terbentuknya zona hambat. Pengamatan pengukuran zona hambat dilakukan pada hari ke-7 Gambar 5.
A B
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Metode pengukuran zona hambat bakteri filosfer terhadap koloni jamur berpotensi patogen: A. Koloni jamur; B. Zona hambat bakteri filosfer; C. Titik tengah jamur
diletakkan; D. Koloni bakteri filosfer; X. Diameter koloni jamur yang terhambat pertumbuhannya; Y. Diameter koloni jamur normal.
3.8. Identifikasi Bakteri Filosfer berdasarkan Uji Biokimia