23
PENYIMPANAN : Gudang, perpustakaan, ruang arsip
0,80 0,80
INDUSTRI : Pabrik, bengkel
1,00 0,90
TEMPAT KENDARAAN : Garasi, gedung parkir
0,90 0,50
GANG TANGGA :
-
Perumahanpenghunian
-
Pendidikan, kantor
-
Pertemuan umum, perdagangan,
-
Penyimpanan, industri, tempat kendaraan
0,75 0,75
0,90 0,30
0,50 0,50
Sumber : Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983.
2.5.3. Beban Angin q
WL
Besarnya beban angin yang bekerja pada struktur bangunan tergantung dari kecepatan angin, rapat massa udara, letak geografis, bentuk dan ketinggian
bangunan, serta kekakuan struktur. Bangunan yang berada pada lintasan angin, akan menyebabkan angin berbelok atau dapat berhenti. Sebagai akibatnya, energi
kinetik dari angin akan
berubah
menjadi energi potensial, yang berupa tekanan atau hisapan pada bangunan. Beban Angin adalah semua beban yang bekerja pada
gedung atau bagian gedung. Beban Angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan
tekanan negatif hisapan, yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya tekanan positif dan negatif yang dinyatakan dalam kgm
2
ini ditentukan dengan mengalikan tekanan tiup dengan koefisien – koefisien angin. Tekan tiup
harus diambil minimum 25 kgm2, kecuali untuk daerah di laut dan di tepi laut sampai sejauh 5 km dari tepi pantai. Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil
minimum 40 kg m
2
dimana V adalah kecepatan angin dalam mdet, yang harus ditentukan oleh instansi yang berwenang. Sedangkan koefisien angin + berarti
tekanan dan – berarti isapan . beban tekanan angin disederhanakan dalam bentuk koefisen angin yang di rangkum dalam tabel 2.6
Universitas Sumatera Utara
24
Tabel 2.6. Koefisien Beban Angin No. Jenis Gedung Struktur
Posisi Tinjauan Koefisien
1. Gedung tertutup :
a. Dinding vertikal
b. Atap segitiga
c. Atap segitiga majemuk
-
di pihak angin
-
di belakang angin
-
sejajar arah angin
-
di pihak angin α 65o
-
di pihak angin 65o α 90o
-
di belakang angin semua sudut
-
bidang atap di pihak angin α 65o
-
bidang atap di pihak angin 65oα90o
-
bidang atap di belakang angin semua sudut
-
bidang atap vertikal di belakang angin semua sudut
+ 0,9 - 0,4
- 0,4
0,02.α - 0,4 + 0,9
- 0,4 0,02.α - 0,4
+ 0,9 - 0,4
+ 0,4
2. Gedung terbuka sebelah
Sama dengan No.1, dengan tambahan :
-
bid. dinding dalam di pihak angin
-
bid. dinding dalam di belakang angin + 0,6
- 0,3
Sumber : Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983.
2.5.4. Beban Gempa