Perbandingan Direct Analysis Method dengan Effective Length Method

108

4.7. Perbandingan Direct Analysis Method dengan Effective Length Method

Hasil Capacity ratio dari kedua metode baik Direct Analysis Method DAM maupun Effective Length Method ELM dari table 4.15 dan tabel 4.26 akan diperbandingkan pada tabel 4.27 berikut ini: Tabel 4.17 Perbandingan Capacity Ratio DAM dengan ELM No Profil DAM Capacity Ratio ELM Capacity Ratio Selisih 1 Kolom 350 x 350 x 12 x 19 0.328 0.4369 25.03 2 350 x 350 x 12 x 19 0.306 0.3996 23.41 3 350 x 350 x 12 x 19 0.326 0.4466 26.97 4 350 x 350 x 12 x 19 0.348 0.4533 23.28 5 300 x 300 x 10 x 15 0.296 0.3629 18.47 6 300 x 300 x 10 x 15 0.258 0.3136 17.84 7 300 x 300 x 10 x 15 0.270 0.3406 20.61 8 300 x 300 x 10 x 15 0.309 0.3907 20.95 9 Balok 350 x 175 x 11 x 17 0.751 0.8056 6.77 10 350 x 175 x 11 x 17 0.433 0.4618 6.20 11 300 x 150 x 6,5 x 9 0.795 0.7885 1,45 12 300 x 150 x 6,5 x 9 0.376 0.3964 5,42 13 250 x 125 x 6 x 9 0.262 0.2297 14.16 14 250 x 125 x 6 x 9 0.293 0.1531 47,73 Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa rata-rata capacity ratio metode Direct Analysis Method lebih kecil dibandingkan dengan capacity ratio Effective Length Method , Hanya elemen no. 11,13,dan 14 dimana capacity ratio DAM lebih kecil daripada Effective Length Method dimana elemen tersebut merupakan balok 300x150x6,5x9 dan balok 250x125x6 x9. Selisih terkecil terdapat pada balok 11 balok 300x150 6,5x9 yaitu 1,45 dan selisih terbesar terdapat pada balok 14 balok 250x125x6x9 yaitu 47,73 . Penulis juga mendapatkan suatu kesimpulan, bahwa Direct Analysis Method merupakan metode yang lebih ekonomis dari segi ukuran prodil jika dibandingkan dengan Effective Length Method . Hal ini dikarenakan nilai capacity ratio Direct Universitas Sumatera Utara 109 Analysis Method lebih kecil daripada Effective Length Method. Hal ini juga sesuai dengan hipotesa dan referensi-referensi penulis terutama dari karya tulis Bapak Wiryanto Dewobroto yang menyatakan bahwa Direct Analysis Method lebih hemat karena kapasitas profil yang lebih tinggi. Selain itu, Direct Analysis Method memperhitungkan efek orde kedua dengan bantuan perangkat lunak, yakni SAP2000. Sedangkan Effective Length Method memperhitungkan efek orde kedua dengan menggunakan cara pendekatan saja yaitu faktor B1 dan B2. Perhitungan nilai factor panjang efektif pada Direct Analysis Method tidak perlu dilakukan lagi, sedangkan untuk Effective Length Method harus dilakukan perhitungan panjang efektif kolom, seperti menggunakan nomogram atau rumus Vinnakota 2006. Direct Analysis Method merupakan metode perencanaan stabilitas struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan Effective Length Method. Universitas Sumatera Utara 110 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800 K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 B1 B2 B3 B4 B5 B6 Ca p a ci ty R a ti o Profil Capacity Ratio DAM ELM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN