Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

commit to user 38 perut Rukmana, 1994: 14. Selain itu, manfaat dari sayuran organik sangat berguna bagi setiap individu tanpa berpatokan pada jenjang umur karena sayuran organik terbebas dari residu kimia sehingga baik bagi tubuh.

4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Menurut data BPS Surakarta tahun 2009, berdasarkan monografi pada masing-masing kelurahan Kota Surakarta, jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Kota Surakarta dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Banyaknya Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kota Surakarta Tahun 2008 No. Tingkat Pendidikan Jumlah 1. Tamat Akademi Perguruan Tinggi 35.639 2. Tamat SLTA 71.143 3. Tamat SLTP 101.351 4. Tamat SD 98.118 5. Tidak Tamat SD 44.051 6. Belum Tamat SD 66.799 7. Tidak Sekolah 32.192 8. Belum Sekolah 73.642 Jumlah 522.935 Sumber : Badan Pusat Statistik Surakarta 2009: 44 Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui di Kota Surakarta, jumlah penduduk yang paling banyak adalah tamat SLTP yaitu sebesar 101.351 jiwa. Pada urutan kedua yaitu tamat SD sebanyak 98.118 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kota Surakarta sudah tergolong memahami akan pentingnya pendidikan terbukti dari sebagian besar penduduknya sudah menjalankan wajib belajar 9 tahun, dengan pendidikan maka pengetahuan seseorang tentang suatu hal juga cukup luas. Pengetahuan mengenai kata organik sangat penting karena dengan mengetahui manfaat yang terdapat dalam sayuran organik seperti sawi caisim organik maka masyarakat akan mulai mengkonsumsinya karena memberikan manfaat yang sangat baik bagi tubuh. commit to user 39

5. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Berdasarkan hasil dari Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS tahun 2008 dapat diketahui banyaknya penduduk Kota Surakarta menurut mata pencahariannya pada tahun 2008. Menurut data BPS Surakarta, berdasarkan data monografi masing-masing kelurahan wilayah Surakarta, jumlah penduduk di Kota Surakarta menurut mata pencaharian pada Tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Banyaknya Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kota Surakarta Tahun 2008 No. Mata Pencaharian Jumlah 1. Petani Sendiri 456 2. Buruh Tani 429 3. Pengusaha 8254 4. Buruh Industri 51.034 5. Buruh Bangunan 62.759 6. Pedagang 32.374 7. Angkutan 15.776 8. PNSTNIPOLRI 26.424 9. Pensiunan 22.683 10. Tidak atau belum bekerja 121.756 11. Lain-lain 162.290 Jumlah 522.935 Sumber : Badan Pusat Statistik Surakarta 2009: 41-42 Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani dan buruh tani paling kecil karena luas lahan pertanian yang ada untuk digarap hanya sebesar 3,39 untuk sawah dan 1,86 untuk tegalan. Hal ini mengakibatkan masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani juga sedikit. Jenis pekerjaan akan mempengaruhi tingkat pendapatan yang diterima oleh seseorang. Tingkat pendapatan yang diterima akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang, semakin tinggi pendapatan maka proporsi pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan akan semakin meningkat. Harga sawi caisim organik termasuk relatif mahal dbandingkan dengan sawi caisim biasa yang tidak dibudidaya secara commit to user 40 organik. Oleh sebab itu, tingkat pendapatan juga akan mempengaruhi konsumsi sawi caisim organik sebab masyarakat yang berpendapatan tinggi mampu untuk membeli sawi caisim organik.

C. Keadaan Perekonomian