commit to user 13
lingkungan secara umum, termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman hayati, udara dan air.
3. Atribut Produk
Seorang konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan pada karakteristik ciri atau atribut dari produk tersebut. Konsumen
memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menyebutkan karakteristik atau atribut dari produk-produk tersebut. Konsumen
berusaha memuaskan suatu kebutuhan dengan mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Konsumen memandang setiap produk sebagai
rangkaian atribut dengan kemampuan yang berbeda dalam memberikan manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan Kotler, 1999: 30.
Ada dua pengertian yang bisa diberikan jika obyek merupakan kategori suatu produk. Pertama, atribut sebagai karakteristik yang dapat
membedakan produk yang satu dengan produk yang lain. Kedua,faktor- faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan
tentang pembelian suatu kategori produk, yang melekat pada produk atau menjadi bagian produk itu sendiri Simamora, 2004: 79.
Sikap merupakan suatu fungsi persepsi dan penilaian konsumen terhadap atribut-atribut kunci atau keyakinan yang dipegangnya yang
berkenaan dengan sikap tertentu dari obyek. Dengan kata lain, konsumen umumnya memiliki sikap menyenangi suatu produk atau
merk yang diyakininya memiliki tingkat atribut tertentu yang positif. Sebaliknya, konsumen akan memiliki sikap tidak menyenangi suatu
produk atau merk yang diyakininya memiliki atribut-atribut yang negatif Suprapti, 2009: 141.
Tastegood 2007 mengatakan bahwa kepercayaan konsumen terhadap suatu produk yang memiliki atribut adalah akibat dari
pengetahuan konsumen. Pengetahuan tersebut berguna dalam mengkomunikasikan suatu produk dan atributnya kepada konsumen.
commit to user 14
Sikap menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut tersebut.
4. Theory of Reasoned Action Teori Aksi Beralasan
Theory of Reasoned Action TRA disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia berperilaku dengan cara yang sadar dan
mempertimbangkan segala informasi yang tersedia. Dalam teori ini, menyatakan bahwa niat seseorang yang akan menentukan dilakukan
atau tidak dilakukannya suatu perilaku. Niat didefinisikan sebagai kecenderungan seseorang atau suatu bentuk pikiran yang nyata dari
refleksi untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Secara lebih lanjut, teori ini mengemukakan bahwa niat dipengaruhi oleh dua
penentu dasar, yaitu sikap attitude towards behavior dan norma subyektif subjective norms Dharmmesta, 1997: 4.
Berdasarkan Theory of Reasoned Action, Sigit berpendapat 2006 bahwa sikap adalah tingkatan seseorang untuk mempunyai evaluasi
yang baik atau kurang baik terhadap perilaku tertentu. Sikap berasal dari keyakinan terhadap perilaku behavioral beliefs. Keyakinan
perilaku yaitu hal-hal yang diyakini oleh individu mengenai sebuah perilaku dari segi positif dan negative, dalam bentuk suka atau tidak
suka pada perilaku tersebut. Sedangkan norma subyektif adalah tekanan yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan.
Norma subyektif berasal dari keyakinan normatif normative belief. Keyakinan normatif yaitu hal-hal yang berkaitan langsung dengan
pengaruh lingkungan atau faktor lingkungan sosial khususnya orang- orang yang berpengaruh bagi kehidupan individu yang dapat
mempengaruhi keputusan individu. Theory of Reasoned Action menggambarkan keterpaduan yang
menyeluruh dari komponen sikap dalam struktur yang mengarahkan prediksi dan penjelasan yang lebih baik dari perilaku. Menurut
Widhiani 2006, teori ini memandang perilaku seseorang sebagai
commit to user 15
fungsi dari niatnya untuk berperilaku dalam cara tertentu dan variabel penguat lainnya intervening. Sikap seseorang dipengaruhi oleh adanya
kepercayaan dan evaluasi individu, kemudian dari sikap dan norma subyektifnya akan membentuk niat seseorang untuk melakukan
perilaku, sehingga antara kepercayaan, sikap dan perilaku akan saling mempengaruhi.
5. Sikap Konsumen