Ketidakaktifan fisik Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan Laboratorium

h. Ketidakaktifan fisik

Aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol, memperbaiki fungsi paru dan pemberian O 2 ke miokard, menurunkan berat badan dan menurunkan tekanan darah. Olahraga yang teratur berperan penting dalam mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah. 37 2.8. Pencegahan Infark Miokard Akut 2.8.1. Pencegahan Primordial Yaitu upaya pencegahan munculnya faktor predisposisi terhadap penyakit jantung dalam suatu wilayah dimana belum tampak adanya faktor yang menjadi risiko penyakit jantung. Sasaran dari pencegahan ini adalah masyarakat yang sehat secara umum. Upaya ini terutama ditujukan kepada masalah penyakit tidak menular. 1 Upaya primordial dapat berupa anjuran kesehatan, peraturan-peraturan atau kebijakan nasional nutrisi dalam sektor agrokultur, industri makanan, impor ekspor makanan, pencegahan hipertensi, promosi aktivitas fisik atau olahraga dan peringatan pemerintah pada iklan rokok. 38

2.8.2. Pencegahan Primer

Pencegahan Primer yaitu upaya awal pencegahan penyakit jantung sebelum seseorang menderita penyakit jantung. Pencegahan ini ditujukan kepada kelompok yang mempunyai faktor risiko tinggi. Dengan adanya pencegahan ini diharapkan kelompok yang berisiko ini dapat mencegah berkembangnya proses atherosklerosis secara dini. 1 Universitas Sumatera utara Upaya-upaya pencegahan disarankan meliputi: 39 a. Mengontrol kolesterol darah, yaitu dengan cara mengidentifikasi jenis makanan yang kaya akan kolesterol kemudian mengurangi konsumsinya serta mengkonsumsi serat yang larut. b. Mengontrol tekanan darah. Banyak kasus tekanan darah tinggi tidak dapat disembuhkan. Keadaan ini berasal dari suatu kecenderungan genetik yang bercampur dengan faktor risiko seperti stress, kegemukan, terlalu banyak konsumsi garam dan kurang gerak badan. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan adalah mengatur diet, menjaga berat badan, menurunkan stress dan melakukan olahraga. c. Berhenti merokok. Program-program pendidikan umum dan kampanye anti merokok perlu dilaksanakan secara intensif di rumah sakit dan tempat umum lainnya. d. Aktivitas fisik. Manfaat melakukan akvifitas fisik dan olahraga bagi penyakit jantung antara lain adalah perbaikan fungsi dan efisiensi kardiovaskular, pengurangan faktor risiko lain yang mengganggu pembuluh darah koroner. Ada dua jenis olahraga, yaitu olahraga aerobik dan olahraga anaerobik. Olahraga aerobik adalah olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Sebagai contoh olahraga aerobik adalah gerak jalan cepat, jogging, lari, senam, renang, dan bersepeda. Olahraga anaerobik adalah olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Sebagai contoh angkat besi, lari sprint 100 M, tenis lapangan, dan bulu tangkis. Universitas Sumatera utara

2.8.3. Pencegahan Sekunder

Yaitu upaya untuk mencegah atau menghambat timbulnya komplikasi melalui tindakan deteksi dini dan memberikan pengobatan yang tepat pada penderita penyakit jantung. Disini diperlukan perubahan pola hidup terhadap faktor-faktor yang dapat dikendalikan dan kepatuhan berobat bagi mereka yang sudah menderita penyakit jantung. Pencegahan ini ditujukan untuk menurunkan mortalitas. 1 Dalam hal ini dilakukan beberapa pemeriksaan yakni:

a. Pemeriksaan Fisik

Penderita sering tampak ketakutan, gelisah dan tegang. Mereka sering mengurut-urut dadanya Levine sign. Penderita dengan disfungsi ventrikel kiri teraba dingin, nadi bervariasi, bisa brakikardia atau bahkan takikardia. Kadang juga disertai dengan nadi yang tidak teratur oleh aritmia. Tekanan darah biasanya normal, tetapi karena terjadi penurunan curah jantung tekanan sitolik sering turun. Pulse pressure tekanan nadi sering menurun karena tekanan diastolik meningkat. Penderita dengan syok kardiogenik tekanan darah sistolik menurun 90 mmHg disertai dengan tanda-tanda gangguan perfusi perifer. Pada pemeriksaan auskultasi jantung suara jantung S 1 melemah dan sering tidak terdengar. Sering terjadi suara gallop S 3 atau S 4 . Jika disertai komplikasi regurgitasi mitral dapat mendengar bising jantung sistolik blowing di apeks. Jika ada ruptur septum ventrikel dapat terdengar bising pansistolik di parasternal kiri. Kadang 6-30 juga didapatkan adanya suara friction rub. 2 Universitas Sumatera utara

b. Pemeriksaan Penunjang

b.1. Pemeriksaan Laboratorium

Ada beberapa serum marker untuk Infark Miokard Akut, yaitu creatinekinase CK, CK isoenzim CK-MB, serum glutamic oxaloacetic transaminase SGOT, lactic dehydrogenase LDH dan cardiac troponin cTnI,cTnT. Enzim CK meningkat dalam 4-8 jam dan menurun ke kadar normal dalam 2-3 hari dengan kadar puncak pada 24 jam. , CK isoenzim CK-MB meningkat dalam 3-12 jam pertama dan mencapai puncak dalam 18-36 jam selanjutnya menjadi normal setelah 3-4 hari. Sementara lactic dehydrogenase LDH meningkat pada 10 jam dengan kadar puncaknya tercapai dalam 24-28 jam kemabali normal setelah 10-14 hari. 2

b.2. Elektrokardiografi