2. Elektrokardiografi 3. Ekokardiografi 4. Arteriografi Koroner 5. Radioisotop Diagnosis Infark Miokard Akut

b. Pemeriksaan Penunjang

b.1. Pemeriksaan Laboratorium

Ada beberapa serum marker untuk Infark Miokard Akut, yaitu creatinekinase CK, CK isoenzim CK-MB, serum glutamic oxaloacetic transaminase SGOT, lactic dehydrogenase LDH dan cardiac troponin cTnI,cTnT. Enzim CK meningkat dalam 4-8 jam dan menurun ke kadar normal dalam 2-3 hari dengan kadar puncak pada 24 jam. , CK isoenzim CK-MB meningkat dalam 3-12 jam pertama dan mencapai puncak dalam 18-36 jam selanjutnya menjadi normal setelah 3-4 hari. Sementara lactic dehydrogenase LDH meningkat pada 10 jam dengan kadar puncaknya tercapai dalam 24-28 jam kemabali normal setelah 10-14 hari. 2

b.2. Elektrokardiografi

Pemeriksaan EKG menunjukkan adanya elevasi segmen-ST sesuai dengan lokasi dinding ventrikel yang mengalami infark. Pada fase hiperakut, perubahan EKG didahului oleh gelombang T yang meninggi, kemudian elevasi segmen-T selanjutnya terbentuk gelombang Q yang patologis disertai elevasi segmen-ST. 2

b.3. Ekokardiografi

Ekokardiografi sangat berguna di dalam ruangan Coronary Care Unit CCU karena dapat mendiagnosa dengan cepat dan tepat adanya iskemia miokard terutama bila elektrokardiogram penderita tidak jelas dan kadar enzim jantung belum meningkat. Ciri khas adanya nekrosis miokard ekokardiografi adalah adanya abnormalitas pergerakan dinding ventikel. 40 Universitas Sumatera utara

b.4. Arteriografi Koroner

Dengan kateter khusus melalui cara kateterisasi perkutan, disuntikkan zat kontras ke dalam arteri koroner yang hendak diperiksa. Dengan cara ini tampaklah arteri koroner yang menyempit dan beratnya stenosis dapat pula dinilai. 40

b.5. Radioisotop

Pemeriksaan sistem kardiovaskular dengan radionuklear dilakukan dengan menyuntikkan zat radioaktif secara intravena, kemudian zat tersebut dideteksi di dalam tubuh manusia. Zat-zat yang biasa digunakan adalah thallium dan technetium 99m Tc-99m. 40

c. Diagnosis Infark Miokard Akut

Berdasarkan kriteria WHO tahun 2000, diagnosis Infark Miokard Akut ditegakkan berdasarkan terpenuhinya minimal 2 dari 3 kriteria berikut yakni : c.1. Nyeri dada anterior tetapi timbulnya nyeri yang berkepanjangan tidak seketika itu juga 30 menit, biasanya dirasakan sebagai rasa terbius, yang dapat menyebabkan aritmia, hipotensi, shock atau gagal jantung. c.2. Kadang-kadang tanpa nyeri, sehingga sering dikelirukan dengan gagal jantung kongestif akut, pingsan, stroke dan syok. c.3. Perubahan EKG gelombang Q patologis dengan elevasi segmen-ST dan peningkatan kadar enzim jantung CK-MB, troponin T atau trponin I. Dengan teknik pencitraan tampak adanya gerakan dinding segmental yang abnormal. 41 Universitas Sumatera utara

d. Pengobatan Infark Miokard Akut