93
mendengar, melihat masih kurang. Hal ini disadari bahwa ketrampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi. Maka apabila
siswa yang melakukan gerakan motorik dengan koordinasi kesadaran yang rendah dapat dianggap kurang atau tidak trampil. Kegiatan-kegiatan anak, seperti berlari,
melempar, menggangkat dan kegiatan fisik yang berkaitan dengan peribadatan sudah cukup baik hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan sosial budaya
masyarakat yang mayoritas beragama Islam dan lokasi sekolah dekat dengan tempat peribadatan sebagai kebiasaan anak sudah tertanam sejak kecil. Kegiatan
kebersihan anak di lingkungan sekolah seperti membuang sampah pada tempatnya setelah makan, tidak boleh kencing di sembarang tempat, menjaga kebersihan
ruangan kelas masing-masing sudah dilakukan anak, meskipun masih diperlukan teguran-teguran dan pengawasan yang secara langsung kepada anak.
D. Keterbatasan Penelitian
Walaupun penelitian ini sudah peneliti laksanakan sesuai dengan prosedur dan metodologi penelitian kualitatif yang sudah baku, namun peneliti masih
menyadari bahwa meneliti ini juga masih ada keterbatasan-keterbatasan, baik yang berkaitan dengan proses pengumpulan data, analisis data sehingga hasil dari
penelitian ini juga belum optimal. Salah satu keterbatasan yang peneliti temukan dalam penelitian ini adalah
tentang pengumpulan data yang menggunakan wawancara mendalam, karena kenyataannya tidak semua guru yang peneliti gunakan sebagai sumber data mau
menceritakan secara terus terang tentang apa yang mereka lihat dan mereka
94
lakukan. Ada perasaan kuatir pada guru dan responden yang lainnya tentang apa yang mereka katakan itu akan berpengaruh buruk pada karir mereka atau nama
baik sekolah, walaupun peneliti sudah menyaksikan kepada mereka bahwa peneliti ini tidak akan berpengaruh buruk pada karir mereka.
Disamping ketidakterusterangan pada responden dalam memberikan informasi, juga tidak semua guru mau dijadikan responden mereka beranggapan
bahwa penelitian ini berpengaruh buruk pada karir mereka. Untuk menutupi keterbatasan-keterbatasan tersebut agar ini tetap
mempunyai kualitas yang baik, maka peneliti berusaha secara maksimal untuk mencari lagi responden-responden lain yang mau memberi informasi-informasi
yang mendukung topik penelitian yang peneliti lakukan.
95
BAB V KESIMPULAN, 1MPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pokok-pokok temuan dan pembahasan, yang sudah diuraikan di muka maka peneliti menyimpulkan bahwa proses pembelajaran
pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan menggunakan pedoman
kurikulum 1994 yang sudah disempurnakan, proses pembelajarannya tidak berdiri sendiri tetapi diintegrasikan pada bidang-bidang studi yang terkait yaitu bidang
studi Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Agama. Pengembangan pembelajaran dengan model pembelajaran SEQIP Sciense
Education Quality Improvement Project, langkah-langkali pembelajarannya secara garis besar, melalui beberapa paparan: memulai pembelajaran dan
apersepsi, pengenalan, paparan pokok bahasan melalui kegiatan percobaan, penarikan simpulan dan pemberian pekerjaan rumah. Hambatan-hambatan yang
dihadapi dalam proses pembelajarannya antara lain: terbatasnya sumber belajar, kurang aktifnya guru dalam menggunakan alat peraga, sosialisasinya tidak banyak
dikenal oleh anak didik, guru kurang memberikan kegiatan kepada anak yang mendukung sosialisasi materi pelajaran, orang tua kurang memberikan motivasi
belajar anak di rumah dan belum ada pedoman yang jelas tentang pelaksanaan pengintregasiannya ke dalam beberapa bidang studi yang lain. Usaha-usaha yang
dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut antara lain: mengadakan kerjasama
80