16
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup semenjak masuknya dalam kurikulum sejak tahun 1975 bukanlah merupakan bidang studi yang berdiri
sendiri. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2003: 3.
Sebagai program pendidikan komponen ini diintegrasikan pada bidang studi yang ada sudah dikembangkan dalam kurikulum tersebut seperti di SD
diintegrasikan dalam bidang studi IPA dan bidang studi IPS dan Agama. Yang menjadi permasalahan bagaimana kurikulum seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup. Dan bagaimana guru dalam upaya pengembangan dan proses
pembelajaran pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup dalam pelaksanaan kurikulum, bagaimana hambatannya serta yang dicapai dalam proses
pembelajaran pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup. Kurikulum pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup menjadi
masalah karena merupakan komponen baru dalam sistem pendidikan di Indonesia. Dan memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai serta memiliki program-program
yang dapat menunjang tercapainya tujuan-tujuan. Sehingga upaya guru dalam
17
merealisasikan kurikulum dan mengembangkan proses pembelajaran menjadi masalah yang sangat penting. Serta mengatasi berbagai persoalan hambatan yang
dihadapi sehingga dapat mencapai hasil dalam kecakapan kognitif, kecakapan afektif dan kecakapan psikomotorik.
Dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a.
Tujuan yang ingin dicapai b.
Bahan materi yang akan disampaikan c.
Faktor-faktor yang ada dalam lingkungan yang mungkin dapat diaktivir. d.
Teknik evaluasi yang dapat dan cocok digunakan Kurikulum Pendidikan Kependudukan dalam pelaksanaan tahun 1975: 53.
Proses pembelajaran menjadi suatu masalah yang penting sebab proses pembelajaran berkaitan dengan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu
sasaran atau tujuan Muhibbin Syah, 1999: 98. Sedangkan sasaran dan tujuan pendidikan kependudukan di Sekolah Dasar sesuai dengan kurikulum 1975
sebagai berikut: Tujuan pendidikan kependudukan untuk Sekolah Dasar agar murid
memiliki pengertian, sikap dan tingkah laku yang rasional, serta bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan sebagai bekal melanjutkan pelajaran
maupun untuk terjun ke masyarakat Kurikulum pendidikan dan kependudukan dalam pelaksanaan kurikulum tahun 1975: 9.
18
Maka dalam proses pembelajaran upaya untuk pengembangan kognitif siswa terarah baik oleh orang tua maupun oleh guru sangat penting dan akan
berdampak positif bukan hanya terhadap ranah kognitif melainkan juga terhadap ranah afektif dan psikomotorik.
Berdasarkan latarbelakang tersebut di atas, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Pembelajaran Pendidikan Kependudukan
dan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan Tahun 2008”.
B. Identifikasi Masalah