33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dan explanatory research yaitu hubungan kausal antara variable-variabel melalui pengujian Hipotesis
hubungan klausal antara pengeluaran publik terhadap pertumbuhan ekonomi dan metode deskriptif yaitu meneliti suatu objek. Menurut Nasir 1998: 45:
“Penelitian eksplanatori bertujuan untuk mencari ada atau tidaknya pola hubungan antara dua variabel atau lebih, serta menguji hipotesis bahkan menemukan teori
baru”.
3.2 Sumber Data
Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder dari Bappeda Provinsi Sumatera Utara, Pemerintahan Provinsi Pemprov Sumatera Utara dan Badan
Pusat Statistik BPS . a.
Data Pengeluaran Publik tahun 2000-2014 yang berasal dari APBD dan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD Provinsi Sumatera Utara
b. Data IPM Provinsi Sumatera Utara tahun 2000-2014 bersumber dari
Badan Pusat Statistik BPS.
17
Universitas Sumatera Utara
33
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Indeks Pembangunan Manusia IPM
Variabel Dependen yang ditetapkan dalam model penelitian ini adalah variabel Indeks Pembangunan Manusia IPM di wilayah Provinsi Sumatera Utara
dalam kurun waktu periode 2000-2014. Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh belanja pemerintah pada sektor Fasilitas Umum, Pendidikan dan
Kesehatan berpengaruh kepada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia IPM di Provinsi Sumatera Utara.
3.3.2. Variabel Pengeluaran Fasilitas Umum
Variabel independen yang ditetapkan dalam model penelitian ini adalah variabel pengeluaran publik pada sektor fasilitas umum pada tahun 2000-2014.
Pengeluaran publik ini adalah belanja pembangunan atau belanja modal untuk pembangunan infrastruktur. Data diambil dari realisasi APBD Provinsi Sumatera
Utara. Jumlah anggaran untuk sektor Fasilitas Umum dalam satuan Rupiah
3.3.3. Variabel Pengeluaran Pendidikan
Variabel independen yang ditetapkan dalam model penelitian ini adalah variabel pengeluaran publik pada sektor pendidikan pada tahun 2000-2014.
Pengeluaran publik ini adalah belanja Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk dialokasikan pada sektor pendidikan. Data diambil dari realisasi APBD Provinsi
Sumatera Utara. Jumlah anggaran untuk sektor Pendidikan dalam satuan Rupiah
18
Universitas Sumatera Utara
33
3.3.4. Variabel Pengeluaran Kesehatan
Variabel independen yang ditetapkan dalam model penelitian ini adalah variabel pengeluaran publik pada sektor kesehatan pada tahun 2000-2014.
Pengeluaran publik ini adalah belanja Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk dialokasikan pada sektor kesehatan. Data diambil dari realisasi APBD Provinsi
Sumatera Utara. Jumlah anggaran untuk sektor Kesehatan dalam satuan Rupiah 3.4.
Pengukuran Variabel
Variabel bebas Independent Variabel dan Variabel Terikat Dependent Variabel, yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengeluaran
publik fasilitas umum X1, pengeluaran publik pendidikan X2, pengeluaran publik kesehatan X3, dan yang menjadi variabel terikat adalah IPM Y.
3.5. Teknik Sampel
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode Area Sampling Cluster Sampling. Sampel penelitian ini adalah pengeluaran pemerintah pada sektor
Fasilitas Umum, Pendidikan dan Kesehatan dan pengaruhnya terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia IPM.
3.6. Metode Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model regresi berganda. Analisis yang digunakan adalah regresi berganda karena variabelnya
lebih dari satu atau dua. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel bebas X
1
, X
2
, dan X
3
Universitas Sumatera Utara
33
terhadap variabel terikat Y. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak software SPSS Statistical
Package for the Social Science. Tahapan pengujian hipotesis menggunakan regresi linear berganda
ditempuh dengan langkah menentukan persamaan regresinya adalah:
Y = �� + ���� + ���� + ���� + �
Dimana, Y
= IPM ��
= Konstanta ��
= Koefisien X1 ��
= Koefisien X2 ��
= Koefisien X3 X1
= Variabel pengeluaran publik fasilitas umum
X2 = Variabel pengeluaran publik pendidikan
X3 = Variabel pengeluaran publik kesehatan
Bentuk hipotesis diatas secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut -
Jika terjadi kenaikan pada X1, maka Y mengalami kenaikan, ceteris paribus.
- Jika terjadi kenaikan pada X2, maka Y mengalami kenaikan, ceteris
paribus. -
Jika terjadi kenaikan pada X3, maka Y mengalami kenaikan, ceteris paribus.
19
Universitas Sumatera Utara
33
Tahapan pengujian hipotesis menggunakan regresi linear berganda ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1. Uji Signifikan Parsial Uji-t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial individual terhadap variasi variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah: -
H : b
1
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
- H
: b
1
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
a. Menentukan t tabel
Untuk menentukan t tabel pertama kali ditentukan Df. Dalam penelitian ini alfa yang ditentukan 5. Df diperoleh dari rumus n – 1 atau jumlah
data dikurang 1 satu. b.
Menentukan t hitung Untuk menetukan t hitung dilakukan pengolahan data menggunakan alat
bantu program statistic EVIEWS version 7.0. Kriteria pengambilan keputusan adalah:
- H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α= 5 Ha ditolak
- H
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α= 5 Ha diterima
2. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
20
Universitas Sumatera Utara
33
Pengambilan keputusan dilakukan sesuai dengan hasil perbandingan t hitung dengan t tabel. Agar model regresi yang digunakan menunjukkan
hubungan yang signifikan yang disebut BLUE Best Linier Unbiased Estimator harus memenuhi asumsi dasar klasik regresi, meliputi:
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan uji Kolmogorov dan Smirnov. Dengan membandingkan distribusi data
dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal.
Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi dibawah 0,005 berarti data yang akan diuji mempunyai
perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
b. Uji Multikolinearitas
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi multikolinearitas antara lain dengan metode VIF Variance Inflation Factor untuk mendeteksi
ada atau tidaknya gejala multikolinearitas. Melihat nilai VIF Variance Inflation Factor
1. Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 5,00.
2. Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama
dengan 5,00.
21
Universitas Sumatera Utara
33
c. Heterokedastisitas
Keadaan heterokedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien regresi jadi tidak efisien. Hasil taksiran dapat menjadi tidak valid atau
tidak semestinya. Dalam penelitian ini dipakai metode analisis grafik Scatterplot untuk menguji ada tidaknya gejala heterokedastisitas dalam
model penelitian ini. Dengan melihat Scatterplot yaitu jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model.
22
Universitas Sumatera Utara
33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Daerah Penelitian