33
kemiskinan itu terjadi didalam masyarakat, yaitu: tidak adanya produktivitas. Dengan adanya produktivitas maka terciptanya daya beli. Masyarakat miskin
tidak produktif karena pendidikannya sangat rendah. Adanya fasilitas pendidikan murah dan kesehatan yang terjamin akan meningkatkan produktivitas dan
menaikkan pendapatan masyarakat. Ini menjadi tugas aparatur pemerintah dalam investasi dalam pembangunan fasilitas umum, sektor pendidikan dan sektor
kesehatan. Brata 2005 menyimpulkan bahwa pengeluaran pemerintah, investasi dan distribusi pendapatan sebagai determinan-determinan pembangunan di
Indonesia. UNDP membagi klasifikasi tingkat Indeks Pembangunan Manusia IPM
menjadi: low IPM 50, lower-medium IPM antara 50 dan 65,99, upper- medium IPM antara 66 dan 79,99 dan high IPM 80. Dengan adanya Indeks
ini dapat diukur sejauhmana tingkat pembangunan manusia di suatu wilayah.
2.2.1 Hubungan Pengeluaran Pemerintah dan Indeks Pembangunan Manusia
Pengeluaran pemerintah Government expenditure adalah bagian dari kebijakan fiskal Sadono Sukirno, 2000 yaitu suatu tindakan pemerintah untuk
mengatur jalannya perekonomiaan dengan cara menentukan besarnya penerimaan dan pengeluaran pemerintah setiap tahunnya, yang tercermin dalam dokumen
Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN untuk nasional dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD untuk daerah atau regional. Pengeluaran
pemerintah yang merupakan cerminan dari kebijakan fiskal adalah salah satu
11
Universitas Sumatera Utara
33
instrument pemerintah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Perekonomian suatu negara dapat dilihat dari sejauh mana integrasi kebijakan
moneter dan fiskal mampu mengurangi kesenjangan GNP, tingkat pengangguran, dan laju inflasi Dornbusch dan Fischer, 1996.
Pengeluaran pemerintah memegang peranan penting terutama dalam menyediakan barang dan jasa publik, ketersediaan barang dan jasa publik ini akan
menentukan pengumpulan modal atau investasi masyarakatswasta, sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
2.2.2. Pengaruh Belanja APBD untuk Infrastruktur terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM
Daerah mengalami kemajuan akan semakin maju dan daerah yang mengalami ketertinggalan akan semakin tertinggal, hal ini karena perbedaan dari
modal, tenaga kerja, keterampilan, teknologi, dan fasilitas publik yang berbeda pada tiap-tiap daerah. Termasuk dalam pembangunan infrastruktur pembangunan
antara perkotaan dan pedesaan mengalami perbedaan yang nyata. Daerah perkotaan sangat memadai sarana dan prasarana dibandingkan dengan pedesaan.
Menurut Sjafrizal 2012, faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan antar wilayah adalah: perbedaan kandungan sumber daya alam, perbedaan kondisi
demografis, kurang lancarnya mobilitas barang dan jasa, konsentrasi kegiatan ekonomi wilayah, dan alokasi dana pembangunan antar wilayah. Sehingga alokasi
dana untuk infrastruktur sangat berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia suatu daerah.
12
Universitas Sumatera Utara
33
Gambar 2.1 memperlihatkan perbandingan pengeluaran satuan milyar rupiah
2.2.3. Pengaruh Belanja APBD untuk Pendidikan dan Kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM