Tanaman rami Boehmeria nivea Agave Agave sisalana

bahan baku kertas uang. Uang kertas di Korea Selatan dibuat dari 100 serat kapas, sedangkan mata uang Filipina menggunakan campuran kapas dan serat abaka Sudjindro, 2011

b. Abaka Musa textilis

Abaka Musa textilis sebenarnya mudah dibudidayakan terutama pada lahan yang memiliki ketinggian di atas 600 m dml, dengan kelembapan udara rata-rata di atas 76 dan tidak panas serta curah hujan lebih dari 2.500 mmth. Varietas yang sangat terkenal sejak zaman penjajahan sampai sekarang adalah Tangongon, Bangulanon, dan Maguindanao. Tanaman abaka banyak ditemukan secara luas di kepulauan Sangihe dan Talaud yang memiliki potensi genetik dan hasil serat tinggi, akan tetapi belum ada yang mengelola dan belum ada pasar, sehingga terkesan menjadi tanaman liar. Pada umumnya varietas Tangongon yang ada di daerah tersebut memiliki pertumbuhan baik Sudjindro et al., 2009. Saat ini pertanaman abaka di Indonesia ada di kebun PT. Bayulor Banyuwangi, Mamuju Sulawesi Barat, Sangihe dan Talaud Sulawesi Utara, Cikalong Jawa Barat, Malingping Banten, dan Bulungan Kalimantan Timur. Serat abaka M. textilis selain untuk tekstil sesuai dengan namanya, juga dapat digunakan untuk berbagai bahan baku industri antara lain: pulp dan kertas, komposit fiberboard, karpet, tali kapal, dll. Hasil penelitian Haroen menunjukkan bahwa serat abaka grade S2 warna putih bersih, benang seratnya sangat baik dan halus, dan Y2 warna serat kusam sampai agak kotor, benang seratnya pendek dan tidak teratur dapat dibuat pulp untuk kertas dengan kualitas di atas mutu pulp abaka komersial. Sudjindro, 2011

c. Tanaman rami Boehmeria nivea

Tanaman rami Boehmeria nivea sudah lama dikembangkan di Indonesia namun hasilnya belum menggembirakan. Sejak tahun limapuluhan, pemerintah pernah berusaha mengembangkan tanaman rami di Jawa Barat dan Sumatera Utara, namun kurang berhasil. Pada tahun 2004 pemerintah kembali mengembangkan rami di beberapa daerah antara lain Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Utara. Hasil survey perkembangan rami di beberapa daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Toba Samosir menunjukkan bahwa perkembangan rami yang dibiayai pemerintah melalui Departemen Koperasi Usaha Kecil dan Menengah pada tahun 2004-2005 tidak berhasil. Perbandingan serpih dengan larutan adalah 1: 4 pada suhu 160 o C selama 3, 5 jam dengan alkali aktif dan antrakinon masingmasing 12 dan 0,1 memberikan hasil yang optimal. Rendemen pulp rami yang dihasilkan sebesar 69,76 dengan bilangan kappa 12,43.

d. Agave Agave sisalana

Agave Agave sisalana berasal dari daerah Mexico dan sekarang banyak berkembang di Brazilia dan Tanzania. Produsen serat sisal terbesar di dunia adalah Brazil, China, Kenya, dan Tanzania. Sisal adalah tanaman tropis yang hidupnya sangat menghendaki sinar matahari penuh dan kelembapan relatif sedang. Curah hujan yang dikehendaki sekitar 1000-1800 mmth, dengan suhu minimum 16 o C dan maksimum antara 27 –32 o C. Sisal dapat tumbuh baik pada berbagai tingkat kesuburan tanah, akan tetapi yang paling baik adalah pada tanah lempung berpasir dengan kisaran pH 5,5 –7,5, dan sangat cocok bila tanahnya memiliki kandungan unsur Calsium Ca tinggi. Sisal dapat ditanam pada kisaran kesuburan tanah yang bervariasi. Sisal dapat tumbuh baik pada ketinggian sampai dengan 600 m dml. Sisal mulai dapat dipanen pada umur sekitar 2 dua tahun setelah tanam dan panjang daun yang dapat dipanen minimal 60 cm. Umur produktif sisal dapat mencapai 5 –12 tahun tergantung pada kondisi lingkungan tumbuhnya. Sisal tidak tahan terhadap genangan air. Di Jawa pada zaman penjajahan sisal berkembang di daerah Madura, Kediri, Jember, dan Blitar. Produktivitas serat dapat mencapai 2,0 –2,8 tha. Serat sisal mengandung 54-66 α-selulose, 12-17 hemiselulose, 7–14 lignin, 1 pectin dan 1–7 abu. Serat sisal dapat dibuat pulp dengan mutu tinggi karena memiliki kekuatan tarik, porositas, bulk, daya serap, dan daya lipat yang tinggi, sehingga sangat baik digunakan untuk pembuatan kertas spesial specialty papers, dan juga untuk meningkatkan mutu pulp lainnya. Penggunaan soda dingin dalam pembuatan pulp secara kimiawi dapat menghasilkan sebanyak 50 –55 pulp. Sudjindro, 2011.

e. Komoditas linum atau flax Linum usitatissimum L