kertas cetak tergantung pada ketahanan kertas terhadap pemutusan jaringan serat sewaktu proses pencetakan.
Ketahanan tarik sangat diperlukan untuk kertas cetakan dimana gaya tarik tinggi dapat ditahan oleh kertas tersebut. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
ketahanan tarik: 1. Kekuatan serat individu lemah maka kekuatan tarik juga terpengaruh.
2. Panjang serat rata-rata terlalu panjang maka akan menghasilkan pembentukan kertas yang tidak baik yang dapat menurunkan kekuatan
tarik. 3. Kemampuan pengikatan permukaan serat bergantung kepada proses
penekanan. Serat yang tidak dipress akan menghasilkan pengikatan yang lemah.
4. Struktur permukaan kertas; kekuatan tarik akan terpengaruh apabila struktur pembentukan kertas tidak baik.
b. Ketahanan Retak Bursting strength
Ketahanan retak didefenisikan sebagai tindakan elektrostatik dalam kPa yang akan meretakkan kertas apabila tekanan ditambah secara konstan di berikan
ke diafrakma. Pengujian ketahanan retak dilakukan untuk menentukan rintangan kertas. Uji retak dilakukan dengan meletakkan sampel diantara clamp annular
dimana tekanan dinaikkan bertahap terhadap diafragma oleh tekanan hidrolik pada keadaan tetap sehingga sampel retak. Faktor-faktor yang mempengaruhi
ketahanan retak: panjang serat, dimana semakin pendek serat maka semakin menurun kekuatan retak dan ikatan antara serat, dimana proses penghalusan akan
meningkatkan ikatan antara serat tetapi jika penghalusan terlalu lama maka akan menghasilkan serat-serat yang lebih pendek akan mempengaruhi kekuatan retak.
Selain itu, ketahanan retak juga dipengaruhi oleh proses pembentukan kertas, gramatur serta kelembaban.
c. Ketahanan Koyak Tearing Resistant
Ketahanan koyak kertas adalah rintangan suatu kertas yang mengalami koyakaan. Pengujian ketahanan koyak dilakukan adalah untuk mengukur tenaga
yang diperlukan untuk mengoyakkan sehelai kertas. Ketahanan koyak kertas sangat penting karena dapat untuk melancarkan kertas di atas mesin-mesin
pencetak agar lembaran kertas tidak mudah koyak. Ketahanan koyak kertas juga sangat penting dalam penggunaan kertas sebagai pembungkus yang mana
lembaran kertas mesti kuat untuk menyerap hentakan atau daya luar dan memerlukan rintangan koyak yang tinggi. Faktor yang mempengaruhi ketahanan
koyak adalah jumlah serat yang mengalami rupture kertas, panjang serat dan banyaknya ikatan antara serat. Jumlah serat juga akan mempengauhi densitas,
gramatur dan kelenturan kertas. Kertas yang kaku akan memberikan tekanan ke atas serat pada daerahtempat yang kecil.
2.2 Sumber Bahan Baku kertas 2.2.1 Tanaman Serat Alam
Serat buah, batang, dan daun merupakan komoditas serat alam yang sangat prospektif di masa mendatang karena komoditas tersebut memiliki keunggulan
untuk bahan baku berbagai industri, dan kontribusinya dalam penyelamatan lingkungan. Tanaman yang menghasilkan serat buah adalah kapas, kapuk, dan
kelapa. Tanaman serat batang antara lain : kenaf, rosela, yute, rami, urena, linum, hemp, dan okra; sedangkan tanaman penghasil serat daun antara lain : abaka,
agave sisal, nenas, sansivera, dan lain lain. Serat buah, batang, dan daun merupakan komoditas serat alam yang sebelumnya kurang memperoleh
perhatian, baik oleh pemerintah, petani, maupun pengusaha. Namun pada saat ini dan di masa yang akan datang, komoditas serat alam merupakan komoditas yang
memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku berbagai industri. Sebagai informasi kegunaanmasing-masing komoditas adalah sebagaiberikut:
1. Komoditas serat buah: kapas untuk tekstil dan pulp, kapuk untuk tekstil, kasur, jok mobil dan lain-lain., sabut kelapa untuk industri karpet, keset,
campuran untuk industri karet; 2. Komoditas serat batang: kenaf, rosela, yute, rami, linum, urena untuk
bahan baku pulp dan kertas, fibreboard, tekstil, karpet, kerajinan, dan lain-lain;
3. Komoditas serat daun: abaka, agave sisal, nanas, dan lain-lain untuk tekstil, pulp dan kertas, geotekstil, karpet, dan lain-lain. Sudjindro,
2009 Serat alam merupakan bahan baku yang ramah lingkungan, karena mudah
terdegradasi dan tanaman serat alam memiliki kemampuan menyerap CO2 cukup besar terutama pada tanaman kenaf. Saat ini serat alam banyak digunakan sebagai
bahan baku untuk produk komposit seperti fiberboard untuk interior mobil, dan setiap serat alam memiliki ciri dan kegunaan yang spesifik, misalnya serat abaka,
rami, dan kenaf dapat digunakan untuk kertas mata uang. Pada akhir-akhir ini komoditas serat alam banyak mendapat perhatian dari beberapa kalangan industri,
terutama dari industri otomotif, elektronik, pulp, dan kertas.
a. Kapas G. hirsutum