Kehadiran Peneliti BAB III METODE PENELITIAN Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum (Studi Kasus di Universitas Nusantara PGRI Kediri)

individu melakukan apa yang dia lakukan serta bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi dan pengaruhnya terhadap lingkungannya. 187 Secara aplikatif studi kasus ini adalah pengkajian secara terperinci serta mendalam dari suatu „kasus‟ tentang pelaksanaan sistem pembelajaran PAI di UNP Kediri. Dengan kata lain peneliti sebagai instrumen kunci bertugas pada penyorotan perilaku kelompok dosen, kelompok mahasiswa, dan kelompok pengelola kampus UNP Kediri yang punya keterkaitakan dengan sistem pembelajaran PAI. Lebih konkrit penelitian ini telah dilakukan pendalaman terhadap beberapa sub-sub kasus dari kasus utama yang terlebih dahulu telah ditemukan. Sub-sub kasus tersebut ditemukan seiring dengan perkembangan pertumbuhan dan dinamika data-data yang diperoleh di lokasi. Oleh karena itu sub-sub kasus tersebut digunakan untuk pengembangan teori atau gagasan yang telah ada.

B. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti diharuskan berbaur dan menyatu dengan subjek penelitian informan sehingga kehadiran peneliti tidak dapat diwakilkan oleh angket atau tes. Selama penelitian berlangsung dilakukan pengamatan dan wawancara dengan mendalam untuk pengeksplorasian fokus penelitian. Dengan demikian peneliti membangun keakraban dan tidak menjaga jarak dengan subjek penelitian. 188 Walaupun 187 Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan, 199. 188 Nusa Putra Santi Lisnawati, Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, 22. demikian kehadiran peneliti tidak menjadi penyebab adanya gangguan atau perubahan situasi fisik dan psikologis di lokasi penelitian, sehingga untuk diperkecilnya pengaruh kedatangan peneliti tersebut maka peneliti harus menyatu secara fisik dan psikologis dengan informan. Oleh karena itu kehadiran peneliti di lokasi penelitian terutama saat observasi dan wawancara berperan dalam penciptaan suasana yang nyaman, reflektif, aman, dan luwes untuk diperoleh informasi atau data yang benar-benar valid dan berasal dari „kebenaran‟ dalam diri informan bukan dibuat-buat atau dirancang terlebih dahulu oleh informan. Sesuai dengan ciri pendekatan kualitatif maka kehadiran peneliti di lapangan adalah sangat diperlukan dan mutlak untuk hadir di lapangan, karena peneliti bertindak sebagai instrumen aktif dalam pengumpulan data. Sebagaimana yang disampaikan oleh Lexy J. Moleong tentang karakteristik pendekatan kualitatif meliputi latar yang alami, manusia sebagai alat instrumen, penggunaaan metode kualitatif, penggunaan analisis data secara induktif, deskriptif, lebih dipentingkan proses dari pada hasil proses atau cara perilaku yang dilakukan informan bukan hasil yang diraih dari perilaku oleh informan, adanya batas objek penelitian tema yang ditentukan oleh fokus penelitian, adanya kriteria khusus untuk pengujian keabsahan data, desain bersifat sementara, dan hasil penelitian dirundingkan serta disepakati bersama. 189 189 Moleong, Metodologi Penelitian, 4. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai pengamat penuh, artinya peneliti hanya bertindak dalam pengamatan fenomena atau tingkah laku informan yang berada dalam kelas maupun ruang kelas. Dan kehadiran peneliti di lokasi penelitian diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek penelitian, sehingga bisa dikatakan penelitian ini bersifat terbuka. Dengan kata lain sebelum penggalian data atau pengajuan pertanyaan-pertanyaan kepada informan dengan penggunaan metode obeservasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi terlebih dahulu dijelaskan oleh peneliti kepada informan bahwa pertanyaan atau izian yang diajukan adalah berkaitan dengan kepentingan penelitian. Sedang masalah yang tidak kalah pentingnya adalah kehadiran peneliti di lapangan dilakukan berasaskan pada kepatuhan terhadap segala aturan dan tata tertib pihak Kampus UNP Kediri agar tidak menggangu aktivitas akademik kampus dan juga sebagai bentuk penghormatan tata aturan yang berlaku. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian dilakukan hampir setiap hari untuk konsultasi pada wakil rektor I, dekan, kaprodi, dan staf kantor terkait. Selain itu peneliti juga melobi beberapa dosen, ketua BAAK, dan mahasiswa untuk dijadikan informan. Hal menarik sebagai tantangan saat di lokasi penelitian adalah pada keadaan secara struktur dan sosial di lokasi penelitian sangat rumit dan kompleks, maka upaya peneliti dalam pembangunan komunikasi di lokasi penelitan dialami beberapa kendala, misalnya karena sibuknya informan, keengganan informan dalam pemberian data, dan terjadi kesalah fahaman komunikasi antara peneliti dengan pengelola UNP dan informan. Hal tersebut menjadi penyebab dibutuhkan waktu lama untuk penungguan waktu yang tepat dan cocok. Sedang intensitas kehadiran peneliti di lokasi penelitian dari bulan 19 Desember 2012 – 09 Februari 2013 hampir satu hingga tiga hari dalam tiap pekan hadir di lokasi penelitian guna studi pendahuluan penelitian pendahuluanpra penelitian. Kemudian dilanjutkan tanggal 25 Februari – 16 Maret untuk meminta izin pengadaan penelitian kepada wakil rektor I UNP Kediri yang ditindaklanjuti dengan penyebaran surat izin disposisi dari wakil Rektor I kepada seluruh dekan dan kaprodi di UNP Kediri sambil dilakukan penggalian beberapa data. Sedang pada tanggal 9 April hingga 3 Juni pengumpulan data-data yang berkenanan dengan fokus penelitian. Agar lebih terstruktur dan terperincinya maka menurut Burhan Bungin dalam penelitian kualitatif harus ada penyiapan schedule penelitian dan penganggaran frekuensi kehadiran peneliti dalam pengumpulan data di lokasi penelitian untuk keterkendalian penelitian. 190 Schedule penggalian data penelitian yang telah peneliti lakukan adalah sebagai berikut ini: Tabel 3.1 Jadual Penggalian Data di UNP Kediri No. Objek Subjek Target Waktu Pelaksanaan 1. Mengantarkan surat izin penelitian tesis dari STAIN Kediri beserta lampiran Proposal Tesis. Wakil Rektor I Universitas Nusantara PGRI Kediri Terlaksana pada tanggal 23 Februari 2013 2. Meminta izin kepada Pejabat berwenang Wakil Rektor I Universitas Nusantara PGRI Kota Kediri 26 Pebruari 2013. 190 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya Jakarta: Kencana, 2009, 132. UNP Kota Kediri sekaligus memohon surat disposisi untuk menemui Dekan, Kaprodi, dan dosen PAI UNP Kota Kediri 3. Menemui semua Dekan UNP Kota Kediri Dekan Fakultas Peternakan, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Dekan Fakultas Teknik, Dekan FKIP, dan Dekan Fakultas Ekonomi Dari tanggal 4 sampai 23 Maret 2013. 4. Menemui semua Kaprodi UNP Kota Kediri 1. Fakultas Peternakan: Kaprodi Peternakan. 2. Fakultas Ilmu Kesehatan: Kaprodi Akademi Kebidanan dan Kaprodi Akademi Keperawatan. 3. Fakultas Teknik: Kaprodi Teknik Mesin, Kaprodi Teknik Elektro, Kaprodi Teknik Industri, Kaprodi Sistem Informasi, dan Kaprodi Teknik Informatika. 4. FKIP: Kaprodi PG-PAUD, Kaprodi PGSD, Kaprodi Bimbingan dan Konseling, Kaprodi PBSI, Kaprodi Biologi, Kaprodi Matematika, Kaprodi Pendidikan Ekonomi Akuntansi, Kaprodi PKN, Kaprodi Pendidikan Sejarah, Kaprodi Bahasa Inggris , dan Kaprodi Penjaskesrek. 5. Fakultas Ekonomi: Kaprodi Akuntasi, Kaprodi Manajemen. Dari tangal 4 sampai 23 Maret 2013. 5. Menemui sebagian Dosen PAI di setiap Program Studi Prodi Sebagian Dosen PAI di setiap program studi 17 April sampai 3 Juni 2013 6. Menemui sebagian Mahasiswa yang diajarkan PAI di setiap Prodi. Sebagian Mahasiswa yang diajarakan mata Kuliah PAI di setiap Prodi. 8 Mei -3 Juni 2013. 7. Melaporkan hasil penelitian dan meminta surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di UNP Kota Kediri sekaligus berpamitan. Wakil Rektor I 13 Juni 2013.

C. Lokasi Penelitian