individu melakukan apa yang dia lakukan serta bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi dan pengaruhnya terhadap lingkungannya.
187
Secara aplikatif studi kasus ini adalah pengkajian secara terperinci serta mendalam dari suatu
„kasus‟ tentang pelaksanaan sistem pembelajaran PAI di UNP Kediri. Dengan kata lain peneliti sebagai
instrumen kunci bertugas pada penyorotan perilaku kelompok dosen, kelompok mahasiswa, dan kelompok pengelola kampus UNP Kediri yang
punya keterkaitakan dengan sistem pembelajaran PAI. Lebih konkrit penelitian ini telah dilakukan pendalaman terhadap beberapa sub-sub
kasus dari kasus utama yang terlebih dahulu telah ditemukan. Sub-sub kasus tersebut ditemukan seiring dengan perkembangan pertumbuhan
dan dinamika data-data yang diperoleh di lokasi. Oleh karena itu sub-sub kasus tersebut digunakan untuk pengembangan teori atau gagasan yang
telah ada.
B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti diharuskan berbaur dan menyatu dengan subjek penelitian informan sehingga kehadiran peneliti
tidak dapat diwakilkan oleh angket atau tes. Selama penelitian berlangsung dilakukan
pengamatan dan
wawancara dengan
mendalam untuk
pengeksplorasian fokus penelitian. Dengan demikian peneliti membangun keakraban dan tidak menjaga jarak dengan subjek penelitian.
188
Walaupun
187
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan, 199.
188
Nusa Putra Santi Lisnawati, Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, 22.
demikian kehadiran peneliti tidak menjadi penyebab adanya gangguan atau perubahan situasi fisik dan psikologis di lokasi penelitian, sehingga untuk
diperkecilnya pengaruh kedatangan peneliti tersebut maka peneliti harus menyatu secara fisik dan psikologis dengan informan. Oleh karena itu
kehadiran peneliti di lokasi penelitian terutama saat observasi dan wawancara berperan dalam penciptaan suasana yang nyaman, reflektif, aman, dan luwes
untuk diperoleh informasi atau data yang benar-benar valid dan berasal dari „kebenaran‟ dalam diri informan bukan dibuat-buat atau dirancang terlebih
dahulu oleh informan. Sesuai dengan ciri pendekatan kualitatif maka kehadiran peneliti di
lapangan adalah sangat diperlukan dan mutlak untuk hadir di lapangan, karena peneliti bertindak sebagai instrumen aktif dalam pengumpulan data.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Lexy J. Moleong tentang karakteristik pendekatan kualitatif meliputi latar yang alami, manusia sebagai alat
instrumen, penggunaaan metode kualitatif, penggunaan analisis data secara induktif, deskriptif, lebih dipentingkan proses dari pada hasil proses atau
cara perilaku yang dilakukan informan bukan hasil yang diraih dari perilaku oleh informan, adanya batas objek penelitian tema yang ditentukan oleh
fokus penelitian, adanya kriteria khusus untuk pengujian keabsahan data, desain bersifat sementara, dan hasil penelitian dirundingkan serta disepakati
bersama.
189
189
Moleong, Metodologi Penelitian, 4.
Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai pengamat penuh, artinya peneliti hanya bertindak dalam pengamatan fenomena atau tingkah
laku informan yang berada dalam kelas maupun ruang kelas. Dan kehadiran peneliti di lokasi penelitian diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek
penelitian, sehingga bisa dikatakan penelitian ini bersifat terbuka. Dengan kata lain sebelum penggalian data atau pengajuan pertanyaan-pertanyaan
kepada informan dengan penggunaan metode obeservasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi terlebih dahulu dijelaskan oleh
peneliti kepada informan bahwa pertanyaan atau izian yang diajukan adalah berkaitan dengan kepentingan penelitian. Sedang masalah yang tidak kalah
pentingnya adalah kehadiran peneliti di lapangan dilakukan berasaskan pada kepatuhan terhadap segala aturan dan tata tertib pihak Kampus UNP Kediri
agar tidak menggangu aktivitas akademik kampus dan juga sebagai bentuk penghormatan tata aturan yang berlaku.
Kehadiran peneliti di lokasi penelitian dilakukan hampir setiap hari untuk konsultasi pada wakil rektor I, dekan, kaprodi, dan staf kantor terkait.
Selain itu peneliti juga melobi beberapa dosen, ketua BAAK, dan mahasiswa untuk dijadikan informan. Hal menarik sebagai tantangan saat di lokasi
penelitian adalah pada keadaan secara struktur dan sosial di lokasi penelitian sangat rumit dan kompleks, maka upaya peneliti dalam pembangunan
komunikasi di lokasi penelitan dialami beberapa kendala, misalnya karena sibuknya informan, keengganan informan dalam pemberian data, dan terjadi
kesalah fahaman komunikasi antara peneliti dengan pengelola UNP dan
informan. Hal tersebut menjadi penyebab dibutuhkan waktu lama untuk penungguan waktu yang tepat dan cocok.
Sedang intensitas kehadiran peneliti di lokasi penelitian dari bulan 19 Desember 2012
– 09 Februari 2013 hampir satu hingga tiga hari dalam tiap pekan hadir di lokasi penelitian guna studi pendahuluan penelitian
pendahuluanpra penelitian. Kemudian dilanjutkan tanggal 25 Februari – 16
Maret untuk meminta izin pengadaan penelitian kepada wakil rektor I UNP Kediri yang ditindaklanjuti dengan penyebaran surat izin disposisi dari
wakil Rektor I kepada seluruh dekan dan kaprodi di UNP Kediri sambil dilakukan penggalian beberapa data. Sedang pada tanggal 9 April hingga 3
Juni pengumpulan data-data yang berkenanan dengan fokus penelitian. Agar lebih terstruktur dan terperincinya maka menurut Burhan Bungin
dalam penelitian kualitatif harus ada penyiapan schedule penelitian dan penganggaran frekuensi kehadiran peneliti dalam pengumpulan data di lokasi
penelitian untuk keterkendalian penelitian.
190
Schedule penggalian data penelitian yang telah peneliti lakukan adalah sebagai berikut ini:
Tabel 3.1 Jadual Penggalian Data di UNP Kediri
No. Objek
Subjek Target Waktu
Pelaksanaan
1. Mengantarkan surat izin
penelitian tesis dari STAIN Kediri beserta
lampiran Proposal
Tesis. Wakil
Rektor I
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Terlaksana pada tanggal
23 Februari 2013
2. Meminta izin kepada
Pejabat berwenang
Wakil Rektor
I Universitas
Nusantara PGRI Kota Kediri 26 Pebruari 2013.
190
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya Jakarta: Kencana, 2009, 132.
UNP Kota
Kediri sekaligus
memohon surat disposisi untuk
menemui Dekan,
Kaprodi, dan dosen PAI UNP Kota Kediri
3. Menemui semua Dekan
UNP Kota Kediri Dekan Fakultas Peternakan, Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan, Dekan Fakultas Teknik, Dekan FKIP, dan
Dekan Fakultas Ekonomi Dari tanggal 4
sampai 23 Maret 2013.
4. Menemui
semua Kaprodi
UNP Kota
Kediri 1.
Fakultas Peternakan: Kaprodi Peternakan.
2. Fakultas
Ilmu Kesehatan:
Kaprodi Akademi Kebidanan dan
Kaprodi Akademi
Keperawatan. 3.
Fakultas Teknik: Kaprodi Teknik Mesin, Kaprodi Teknik Elektro,
Kaprodi Teknik Industri, Kaprodi Sistem Informasi, dan Kaprodi
Teknik Informatika.
4. FKIP: Kaprodi PG-PAUD,
Kaprodi PGSD,
Kaprodi Bimbingan
dan Konseling,
Kaprodi PBSI, Kaprodi Biologi, Kaprodi Matematika, Kaprodi
Pendidikan Ekonomi Akuntansi, Kaprodi
PKN, Kaprodi
Pendidikan Sejarah, Kaprodi Bahasa Inggris , dan Kaprodi
Penjaskesrek. 5.
Fakultas Ekonomi: Kaprodi Akuntasi, Kaprodi Manajemen.
Dari tangal
4 sampai 23 Maret
2013.
5. Menemui
sebagian Dosen PAI di setiap
Program Studi Prodi Sebagian Dosen PAI di setiap
program studi 17 April sampai 3
Juni 2013 6.
Menemui sebagian
Mahasiswa yang
diajarkan PAI di setiap Prodi.
Sebagian Mahasiswa
yang diajarakan mata Kuliah PAI di setiap
Prodi. 8 Mei -3 Juni
2013.
7. Melaporkan
hasil penelitian dan meminta
surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di
UNP Kota
Kediri sekaligus berpamitan.
Wakil Rektor I 13 Juni 2013.
C. Lokasi Penelitian