Pengumpulan Data Primer Pengumpulan Data Sekunder Tahap Persiapan Pelaksanaan

2.2.1. Pengumpulan Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek yang diteliti. Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan: 1. Observasi. Dilaksanakan dengan melakukan pengamatan wilayah yang memiliki kegiatan pangan lokal. Selain itu diamati pula faktor-faktor yang cenderung mempengaruhi perkembangan pangan lokal ke depannya; 2. Discussion , yaitu diskusi kelompok terarah yang diikuti oleh para pemangku kepentingan yang terkait dengan pelaku pangan lokal. Dilakukan untuk mengetahui persepsi para pemangku kepentingan dalam upaya menjaga, mempertahankan dan meningkatkan perkembangan pangan lokal.

2.2.2. Pengumpulan Data Sekunder

Dalam pekerjaan ini data sekunder yang dikumpulkan berupa: 1. Kabupaten Bantul Dalam Angka. 2. Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW. 3. Dafart RPJM Kabupaten Bantul 4. RPJP Kabupaten Bantul 5. Peta Wilayah. 6. Dokumen hasil kajian yang relevan. 7. Studi PustakaPeraturan Perundangan.

2.2.3. Tahap Persiapan Pelaksanaan

1. Tujuan Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data awal mengenai wilayah perencanaan, data sekunder mengenai kondisi dan perkembangan pangan lokal, data fisik dan non fisik, serta data sekunder instansional studi-studi terkait. 2. LingkupSasaran Tahap Persiapan meliputi persiapan penelitian lapangan, persiapan pengerahan tenaga ahli terkait, dan persiapan bagi proses analisis yang akan dilakukan. Adapun sasaran dari tahap persiapan ini adalah sebagai berikut: - Persiapan dasar, berupa penentuan metode yang akan digunakan dan dikembangkan, - Persiapan teknis, berupa persiapan bentuk format dan alat penggalian data seperti peta-peta skalatis dan tematik, - Persiapan pengamatan, berupa interpretasi awal, - Penyusunan pendekatan kajian sebagai dasar bagi pelaksanaan tahap-tahap selanjutnya. 3. Metode Metode yang digunakan dalam tahap ini yakni metode kepustakaan. Persiapan dasar berupa studi literatur, serta penelahaan materi yang tertuang dalam rencana-rencana yang lebih luas ruang lingkupnya, baik lingkup dalam arti substansial, seperti pengkajian kebijakan nasional, pengkajian ketetapan sektor terkait, maupun dalam lingkup teritorial.

2.2.4. Tahap Survei