tata ruang, lahan, pembangunan, dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan kegiatan penyusunan ini. Rujukan yang dijadikan landasan hukum dalam
penyusunan, yaitu: 1.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006 tentang Kawasan Strategis
Nasional; 4.
Peraturan Daerah DIY Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
5. Peraturan Daerah DIY Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah; 6.
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 04 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul tahun 2010-2030,
7. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 5 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Perumahan, 8.
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2013 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2014, 9.
Peraturan Daerah lainnya yang mendukung.
1.6. RUANG LINGKUP
Lingkup kegiatan dari Analisi Konsumsi pangan lokal di Kabupaten Bantul ini meliputi:
1. Pekerjaan Persiapan
a. Meliputi kegiatan menyusunan rencana kerja dan metode
pendekatan kajian. Dalam tahapan ini konsultan mengumpulkan data sekunderinformasi awal yang diperlukan yang ada instansi
terkait di Kabupaten Bantul. b.
Melakukan kajian pustaka dan literatur terhadap kajian-kajian yang relevan untuk keperluan kegiatan survai lapangan maupun
keperluan komplasi data untuk langkah analisis pada kegiatan berikutnya.
2. Pengumpulan Data PrimerSurvai Lapangan.
Survai-survai yang akan dilakukan didasarkan terhadap kebutuhan- kebutuhan utama untuk keperluan analisa pengembangan pangan lokal.
Disamping hal tersebut konsultan juga merencanakan kegiatan pelaksanaan survai di lapangan yang meliputi lokasi survai, waktu
pelaksanaan, dan metodologi yang digunakan, yang selanjutnya semua data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisa
. 3.
Analisis Kondisi Existing Pangan Lokal Konsultan harus melaksanakan suatu proses perencanaan umum pada
wilayah-wilayah yang dikaji berdasarkan suatu pendekatan yang berorientasi dan berbasis pada potensi pangan lokal secara
komprehensif, serta memperhatikan identifikasi lingkungan. Analisa, identifikasi dan kuantifikasi permasalahan pangan lokal antara
lain : a.
Analisa pangan lokal dan permasalahannya, b.
Analisa sarana pendukung pangan lokal, c.
Analisa eksisting pangan lokaldaerah, d.
Analisa prioritas permasalahan, e.
Analisa permasalahan yang memerlukan kajian lanjutan. 4.
Menyusun Strategi Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun strategi pangan
lokal, yaitu : a.
Data yang tersedia beserta informasi dari survai yang dilaksanakan terhadap sistem pangan lokaldan perkembangan saat ini, serta
estimasi pertumbuhan di masa datang didasarkan kepada kebutuhan terhadap jumlah penduduk, distribusi spasial dalam wilayah, jumlah
pekerja, kondisi perekonomian dan pertimbangan pendukung lainnya.
b. Mengembangkan alternatif-alternatif strategi sistem pangan
lokalyang didasarkan kepada hasil analisa, rencana dan usulan yang ada, serta hasil diskusi dengan instansi terkait.
Analisa penanganan yang dilakukan dengan titik berat pada analisa sistem pangan lokalyang berorientasi kepada upaya peningkatan
berdasarkan potensi dan sumberdaya yang ada. Hal ini diharapkan akan mencakup suatu periode penanganan jangka pendek, jangka menengah
dan jangka panjang.
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
2.1. PENDEKATAN PENYUSUNAN