Bersama dengan liat tanah, senyawa humat berperan atas sejumlah aktivitas kimia dalam tanah. Senyawa humat dan liat terlibat dalam reaksi kompleks dan
dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung, senyawa humat memperbaiki kesuburan tanah
dengan mengubah kondisi fisik, kimia, dan biologi dalam tanah. Secara langsung senyawa humat merangsang pertumbuhan tanaman melalui pengaruhnya terhadap
metabolisme dan terhadap sejumlah proses fisiologi lainnya Tan, 1993.
2.5. Karakterstik Tanaman Sengon Paraserienthis falcataria
Sengon dalam bahasa latin disebut Paraserienthes falcataria, termasuk subfamili Mimosoideae, famili Fabaceae, ordo Fabales, kelas Magnoliopsida,
divisi Magnoliophyta. Di Indonesia, sengon memiliki beberapa nama daerah seperti berikut: 1. Jawa : jeunjing, jeunjing laut Sunda, kalbi, sengon landi,
sengon laut, atau sengon sabrang Jawa; 2. Maluku: seja Ambon, sikat Banda, tawa Ternate, dan gosui Tidore.
Bagian terpenting yang mempunyai nilai ekonomi pada tanaman sengon adalah kayunya. Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 30–45 meter dengan
diameter batang sekitar 70 – 80 cm. Bentuk batang sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak
mengelupas. Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus ke dalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol
kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah di sekitar pohon sengon menjadi subur Siregar et.al., 2009.
Tanaman Sengon dapat tumbuh baik pada tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan ketinggian
tempat yang optimal untuk tanaman sengon antara 0 – 800 m dpl. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu
sekitar 18 ° – 27 °C. Tanaman sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering dengan curah hujan
tahunan yang berkisar antara 2000 – 4000 mm dan membutuhkan kelembaban sekitar 50-75 Atmosuseno, 1997.
Menurut Hidayat 1987, sengon merupakan salah satu tumbuhan yang dapat memperbaiki tanah, tiap tanaman yang dibudidayakan di bawahnya tumbuh
dengan baik. Sengon merupakan jenis pohon yang banyak disukai masyarakat karena cepat tumbuh, pemeliharaan mudah dan kayunya dapat digunakan untuk
beragam manfaat seperti kayu perkakas, kayu bakar, daunnya untuk pakan ternak serta pembuatan kompos.
III. BAHAN DAN METODE