Pengaruh Abu Terbang dan Bahan Humat terhadap Parameter pH, C-

Selanjutnya penambahan bahan humat pada dosis 30 lha H2 menyebabkan peningkatan serapan P, K, Ca dan Mg, sedangkan pemberian bahan humat dosis 15 lha H1 cenderung menurunkan serapan P, K, dan Ca daripada perlakuan tanpa bahan humat H0. Tabel 6. Pengaruh Abu Terbang dan Bahan Humat terhadap Serapan P, K, Ca, Mg pada Daun Sengon Dosis Bahan Amelioran Perlakuan P K Ca Mg -----------------------gtanaman------------------ Abu Terbang g10kg F0 1,36 10,29 2,41 1,30ab F1 1,46 11,31 2,86 0,81b F2 1,85 13,79 2,16 1,50a Bahan Humat ml10kg H0 1,65 12,09 2,66 0,92 H1 1,29 9,95 1,92 1,28 H2 1,73 13,34 2,85 1,40 Ket. Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT taraf α=5. F0, F1, F2 = Abu terbang dengan dosis 0, 40, 80 tonha. H0, H1, H2 = Bahan Humat dengan dosis 0, 15, 30 lha.

4.4. Pengaruh Abu Terbang dan Bahan Humat terhadap Parameter pH, C-

Organik, N, P, K, Na, Ca, Mg, Al, H, KTK, dan KB Tanah Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara abu terbang dan bahan humat terhadap parameter tanah yang diukur, tetapi pada parameter pH, C-organik, N-total, K-dd, Na-dd, Ca-dd, dan KB tanah nyata dipengaruhi oleh abu terbang, sedangkan kadar P-tersedia dan Ca-dd tanah nyata dipengaruhi oleh bahan humat. Hasil analisis lanjutan rata-rata masing-masing parameter tersebut disajikan pada Tabel 7 . Pemberian abu terbang meningkatkan pH, C-organik, N-total, K-dd, Na- dd, Ca-dd, dan KB tanah. Peningkatan pH, dan kandungan hara tanah tersebut diduga disebabkan oleh abu terbang memiliki pH alkalin pH = 7,40 dan mengandung N dan basa-basa seperti: K, Na, Ca, dan Mg sesuai dengan Tabel Lampiran 2. Peningkatan pH ini sejalan dengan percobaan yang dilakukan Ramadina 2003 yang menyatakan penambahan abu terbang pada perlakuan P4 125 g abu terbangkg tanah dapat meningkatkan pH tanah bila dibandingkan dengan perlakuan P0 tanpa perlakuan abu terbang yaitu dari 3,60 menjadi 6,67. Inthasan et. al., 2002 menunjukkan bahwa pemberian abu terbang dapat meningkatkan konsentrasi K, Na, dan Ca dapat dipertukarkan dalam tanah. Kejenuhan basa KB tanah juga meningkat karena adanya sumbangan basa-basa dari abu terbang yang ditunjukkan dengan meningkatnya kation-kation yang dapat dipertukarkan Ca-dd, Mg-dd, K-dd, Na-dd dalam tanah Tabel 7. Kation-kation basa yang dijerap dalam kompleks jerapan tanah dapat dilepaskan dalam larutan tanah dan bila bereaksi dengan tanah dapat memberikan suasana basa. Hal tersebut mengakibatkan pH tanah meningkat akibat pengaruh abu terbang, namun pH tanah pengaruh bahan humat tidak berpengaruh nyata, meskipun demikian ada kecenderungan meningkat. Tabel 7 juga menunjukkan bahwa parameter P-tersedia dan Ca-dd nyata meningkat oleh aplikasi bahan humat pada perlakuan H2. Selain itu, aplikasi bahan humat cenderung meningkatkan pH, C-Organik, Na-dd, Mg-dd, KTK, dan KB tanah pada perlakuan H2, serta cenderung menurunkan Al-dd pada tanah yang diberi perlakuan bahan humat pada dosis 30 lha H2. Parameter P-tersedia nyata ditingkatkan oleh bahan humat diduga berhubungan dengan meningkatnya pH tanah dan kecenderungan menurunnya kadar Al dalam tanah akibat penambahan bahan humat karena asam-asam organik dari bahan humat mampu mengikat unsur Al dan atau Fe sebagai senyawa kompleks atau terkhelat, sehingga P yang terikat oleh Al dan atau Fe dapat tersedia. Peningkatan kadar P-tersedia disebabkan oleh ikatan kompleks yang terjadi antara asam-asam organik dari humat dengan Fe dan Al merupakan antisipasi terhadap ikatan yang terjadi antara unsur P dengan Al dan Fe, sehingga unsur hara P dapat tersedia di dalam tanah dan dapat diserap oleh tanaman Tan, 1993.

V. KESIMPULAN DAN SARAN