Model matematika yang digunakan dalam rancangan ini adalah : Y
ijk
= µ + α
i
+ β
j
+ αβ
ij
+ ε
ijk
dimana Y
ijk
adalah nilai pengamatan pada faktor abu terbang taraf ke-i, faktor bahan humat taraf ke-j dan ulangan ke k, µ , α
i
, β
j
merupakan komponen aditif dari rataan, pengaruh utama faktor abu terbang dan pengaruh utama faktor bahan
humat, αβ
ij
merupakan komponen interaksi dari faktor abu terbang dan faktor bahan humat sedangkan ε
ijk
merupakan pengaruh acak yang menyebar normal. Tabel 2. Dosis Perlakuan Abu Terbang dan Bahan Humat
No. Perlakuan
Abu Terbang F g10 kg Tanah BKU
Bahan Humat H ml10 kg Tanah BKU
1 F0+H0
2 F1+H0
200 3
F2+H0 400
4 F0+H1
15 5
F1+H1 200
15 6
F2+H1 400
15 7
F0+H2 30
8 F1+H2
200 30
9 F2+H2
400 30
Keterangan : Dosis bahan humat 0; 0,075; dan 0,15 ml10 kg BKU setelah diencerkan 200 kali menjadi 0, 15 dan 30 ml10 kg BKU.
3.3.2. Pelaksanaan Percobaan
1 Bahan tanah diambil dari lokasi bekas tambang batubara pit
Kalajengking, site Bendili. Kemudian bahan tanah tersebut dibawa ke rumah kaca di area nursery Tango Delta dan dikeringudarakan selama
± 1 hari. 2
Setelah dikeringudarakan, bahan tanah tersebut diayak menggunakan ayakan tanah 5 mm.
3 Bahan tanah yang telah halus kemudian di timbang seberat 10 kg BKU
KA = 24,3 untuk masing-masing perlakuan. 4
Selanjutnya bahan tanah yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam polibag, setelah dicampur dan diaduk rata terlebih dahulu dengan
bahan humat dan abu terbang sesuai perlakuan hingga homogen.
5 Bahan tanah yang sudah diberi perlakuan dan dimasukkan ke dalam
polibag, kemudian diinkubasi selama 14 hari di rumah kaca. 6
Setelah 14 hari inkubasi, bibit sengon yang ada di main nursery kemudian ditanam satu bibit ke masing-masing polibag.
7 Kadar air dan iklim mikro diusahakan tetap stabil sesuai dengan kondisi
lapang, dengan cara dilakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari. 8
Pengamatan meliputi: tinggi tanaman, bobot daun dan kesehatan tanaman.
9 Pengamatan tinggi tanaman dan kesehatan tanaman dilakukan 1 kali
setiap bulan selama 3 bulan, sedangkan bobot basah daun setelah panen 3 bulan.
10 Analisis tanah dan tanaman dilakukan setelah panen.
11 Persiapan tanah setelah panen, bahan tanah diambil dari dalam polibag,
kemudian dikeringudarakan selama 4 hari di gudang tanah. Selanjutnya tumbuk tanah dan disaring dengan ayakan 0,5 mm, kemudian tanah yang
telah disaring dimasukkan ke wadah plastik untuk dianalisis. 12
Persiapan tanaman setelah panen, seluruh bagian daun sengon dipotong dengan sabit, kemudian timbang bobot basah daun, setelah itu daun
dikeringkan di dalam oven dengan suhu 60
o
C selama 2 hari dan ditimbang lagi untuk mengetahui bobot kering daun. Selanjutnya daun yang telah
kering dihaluskan dengan cara digiling dan disimpan dalam wadah plastik.
3.3.3. Pengolahan Data dan Analisis Data