Parameter dalam perawatan dan pertumbuhan tumor

didapatkan dengan mengasumsikan kejenuhan IL-2 pada ≈ 2 × 10 8 pgl dan rata- rata densitas sel 2 × 10 8 sel-sell. Penelitian oleh S.C. McKarns 10 c τ menyatakan susunan TGF- β ekspresi dari IL-2 dan nilai α diperkirakan dari eksperimen-eksperimen mereka pada efek- efek TGF- β pada pengeluaran IL-2 oleh splenosit dan thymosit. Akhirnya, berdasar pada penggantian angiogenik yang terjadi ketika 10 6 sel hadir, ini berdasarkan pada observasi-observasi eksperimental oleh J. Folkman 13 yang menunjukkan bahwa tumor hanya dapat tumbuh pada bahan ukuran gizinya terbatas dengan diameter sekitar 1-2 mm dan mengandung O10 6 sel tanpa permulaan dari persediaan darah mereka sendiri.

2.5 Parameter dalam perawatan dan pertumbuhan tumor

Tiga gambar berikut Gambar 2, 3, dan 4 melukiskan hasil-hasil berbeda ketika meningkatnya laju maksimum dari produksi TGF- β p 4 untuk bermacam nilai antigenisitas c, dan hambatan antigenik γ. Di atas nilai-nilai parameter yang bervariasi ini, kita mengharapkan untuk melihat hasil- hasil yang sangat berbeda untuk kontrol tumor. Gambar 2. Sebuah simulasi numerik model persamaan-persamaan 1-5 memplot densitas sel tumor terskala versus waktu untuk mendeteksi tumor c = 5 × 10 -6 pada laju produksi TGF- β, p 4 , meningkat. 1 Dalam gambar 2, nilai c adalah sangat kecil 5 × 10 -6 , mencegah deteksi tumor oleh tuan rumah sistem imun. Ini menghasilkan pertumbuhan tumor yang cepat bahkan dalam ketiadaan TGF- β, lihat Tabel 2 yang mana secara cepat mendekati lingkungan pembawa kapasitas. Untuk semua nilai-nilai p 4 lebih besar dari nol, pertumbuhan tumor bahkan melampaui kapasitas pembawa normal yang ada dalam ketiadaan TGF- β. Semua nilai γ menghasilkan pertumbuhan tidak terkendalikan dalam kasus ini. 16 Gambar ini menghasilkan kurva jenis sigmoid. Perilaku ini awalnya linier dengan laju kecil kemudian eksponensial lalu laju berubah menjadi konstan. Gambar 3. Diagram bifurkasi menunjukkan perubahan-perubahan dalam jumlah dan stabilitas dari keadaan-keadaan tetap terkait dengan densitas sel tumor terskala x pada laju produksi TGF- β yang berubah-ubah. Gambar 3 c = 0.002 menunjukkan nilai menengah c pada mana pertumbuhan tumor tak terkontrol ditekan pada tingkat produksi TGF- β beragam Sebagai gantinya, ada perubahan kritis dalam tingkah laku tumor ketika nilai p 4 meningkat ke bifurkasi Hopf p 4 = 0.12 Gambar 3a. Bifurkasi Hopf terjadi ketika p 4 =0.1205. Garis tipis mengacu pada perilaku tumor tidak stabil sedang garis tebal mengacu pada perilaku tumor stabil untuk nilai c = 0.002. Keadaan tetap tumor-sekarang adalah tidak stabil untuk nilai-nilai kecil p 4 Catat bahwa untuk beberapa nilai p , menghasilkan sebuah limit siklus, digolongkan oleh getaran- getaran yang menggambarkan periode-periode waktu yang dihabiskan dekat kapasitas pembawa diikuti oleh periode dormansi. Setelah mencapai bifurkasi Hopf, keadaan tetap stabil muncul mewakili sebuah massa tumor yang besar Gambar 3d. 4 ada tiga keadaan tetap yang mungkin. Tingkah laku yang digolongkan keadaan tetap stabil akan berkuasa dalam kasus-kasus ini. Dalam Gambar 3, kita menggunakan γ = 10. Penurunan γ mewajibkan level yang lebih tinggi dari produksi TGF- β p 4 untuk menghasilkan tingkah laku yang sama. Gambar 4. Diagram bifurkasi yang dicirikan oleh satu bifurkasi Hopf pada p 4 = 2.84. Pada gambar 4 garis tipis merupakan perilaku tak stabil dan garis tebal mengacu pada perilaku tumor stabil untuk nilai antigenisitas c = 0.0035. Sisipan menyoroti perubahan-perubahan dalam stabilitas dekat p 4 = 0. Grafik-grafik sisanya adalah simulasi-simulasi numerik model persamaan-persamaan 1-5, memberikan densitas sel tumor per waktu sebagai p 4 meningkat ke nilai-nilai berikut: b p 4 = 0 c p 4 = 2.84 d Semua p 4 Akhirnya, Gambar 4 c = 0.0035 mewakili nilai terendah c pada mana sistem imun dapat pada awalnya mengontrol tumor. Tingkah laku digolongkan oleh osilasi- osilasi teredam yang menurunkan ke keadaan tetap yang rendah, dan tumor dapat digambarkan sebagai tidak aktif. Bagaimanapun, sebagaimana p 2.84. 4 menaikkan masa lalu bifurkasi Hopf p 4 = 2.85, Gambar 4a, sistem imun tidak lagi berhasil dalam mengalahkan tumor, dan massa tumor besar lagi digolongkan tingkah laku tumor dekat kapasitas pembawa Gambar 4d.

BAB 3 BAHAN DAN METODE