dengan sifat angiogeniknya. Dengan membalas sifat-sifat pembangkit imuno IL-2
dan menyelubungi tumor dari pengenalan sistem imun, TGF-
β menghambat
pergerakan dan perluasan CTLs sel T sitotoksik dan sel-sel B yang memproduksi
antibodi dan mengurangi ekspresi antigen, sehingga mencegah pembunuhan sel tumor.
TGF- β dapat hadir dalam sel tumor dan
sel sehat dan memainkan peran yang bermanfaat dalam penyembuhan luka
normal, peradangan, dan pertumbuhan perangsang angiogenesis pembentukan
pembuluh darah baru.
4
5
Walaupun TGF- β
dapat meningkatkan pertumbuhan sel sehat dan kegunaannya, produksi TGF-
β oleh sel tumor sangat menantang sistem imun
melalui peningkatan angiogenesis dan dapat meningkatkan pertumbuhan tumor secara
metastasis.
6
TGF- β
tidak diproduksi secara konsisten diantara semua sel tumor.
Percobaan telah menunjukkan bahwa sel tumor yang kecil yang mana menerima
banyak bahan gizi dari jaringan di sekelilingnya memproduksi sedikit atau
tidak TGF-
β. Pada umumnya, sel tumor yang besar mengeluarkan TGF-
β dan bergantung dengan pertumbuhan efek-efek
perangsangannya, seperti pada sifat-sifat penekan imun tubuh.
7
Perbedaan ini membantu untuk mengenal konsep bahwa sel tumor dapat
‘mengganti’, ini untuk menyatakan sifat- sifat penekan imun dengan kata lain
memproduksi TGF- β pada tingkat tertentu
dengan mengumpulkan perubahan-
perubahan genetik yang mengubah ekspresi gen.
7
Untuk melawan tertekannya imun oleh sel tumor, para peneliti juga
mempertimbangkan strategi pengobatan baru yang dikenal sebagai terapi
pencampuran RNA siRNA sederhana.
2.2 Immunoterapi Tumor-Tumor dengan Sitokin dan siRNA
Terapi pengobatan tumor yang cukup membahayakan telah diterapkan sekarang ini
adalah kemoterapi dan radiasi, sedangkan terapi pengobatan secara imunoterapi
termasuk yang tidak membahayakan. Terapi pengobatan yang terakhir adalah untuk
mendorong respon imun tubuh yang cukup untuk membantu tubuh dalam melawan
tumor.
Pendekatan terapi pengobatan imunoterapi untuk menyerang tumor yang
fokus pada transfer adoptif dari non-spesifik ex vivo dengan menstimulasi tuan rumah
limfosit seperti limfosit mengaktifkan sel pembunuh LAK dan infiltrasi limfosit
tumor TIL. Jumlah produksi TGF- β oleh
sel tumor berhubungan dengan tingkatan penyakit dan muatan tumor, ini menjelaskan
mengapa sel tumor diperlakukan dalam banyak studi imunoterapi bisa memproduksi
cukup TGF-
β untuk menghambat aktivitas LAK atau sel-sel.
6
Perlakuan siRNA menyertakan pengiriman awal dobel-untai RNA dsRNA
ke dalam sel-sel tumor lihat Gambar 1. Enzim Dicer kemudian memotong dsRNA
ke dalam 21-23 nukleotida-segmen-segmen panjang yang dikenal sebagai siRNA, ini
menunjukkan bahwa sekali terikat dengan RNA-kompleks peredam terinduksi RISC,
dapat mengenai TGF-
β mRNA. Dengan demikian,
pendekatan-pendekatan baru menggunakan terapi-terapi kombinasi harus diterapkan.
8
Rangkaian antisens siRNA mendeteksi untaian mRNA
komplementer yang menjadi TGF- β dalam
sel-sel tumor. RISC mengikat dan membelah mRNA untuk mencegah protein TGF-
β diproduksi. Sebuah model untuk dinamika
molekuler ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Sebuah model untuk rangkaian kejadian-kejadian molekular yang
diasosiasikan dengan siRNA untuk meredam TGF-
β RNA.
1
Walaupun belum dites secara in vivo, perlakuan siRNA sebaiknya menyediakan
cara-cara yang dapat memblokir penciptaan produk gen TGF-
β. Pada akhirnya, perlakuan siRNA bekerja untuk
menghambat ekspresi TGF- β dengan
mengarahkan rangkaian mRNA spesifik yang memimpin pada sintesanya dapat
menyediakan fungsi kelipatan TGF- β yang
secara negatif mengatur perkembangbiakan sel dan memimpin massa tumor yang besar.
Namun, beberapa kekurangan yang ada yang bisa membatasi keefektifan dari strategi
pengobatan ini, mencakup jalan masuk lokasi target siRNA pada TGF-
β mRNA.
9
Secara ideal, terapi sitokin misalnya terapi IL-2 dapat diatur dalam kombinasi
dengan strategi-strategi penawaran, seperti siRNA, untuk menghambat produksi dan
efek-efek yang bersifat menekan imun dari TGF-
β.
6
Riset dan percobaan lebih lanjut dengan terapi-terapi kombinasi ini bisa
menyediakan solusi efektif dalam menujukan efek-efek yang bersifat menekan
imun TGF- β.
2.3 Model Tumor Agresif