secara negatif mengatur perkembangbiakan sel dan memimpin massa tumor yang besar.
Namun, beberapa kekurangan yang ada yang bisa membatasi keefektifan dari strategi
pengobatan ini, mencakup jalan masuk lokasi target siRNA pada TGF-
β mRNA.
9
Secara ideal, terapi sitokin misalnya terapi IL-2 dapat diatur dalam kombinasi
dengan strategi-strategi penawaran, seperti siRNA, untuk menghambat produksi dan
efek-efek yang bersifat menekan imun dari TGF-
β.
6
Riset dan percobaan lebih lanjut dengan terapi-terapi kombinasi ini bisa
menyediakan solusi efektif dalam menujukan efek-efek yang bersifat menekan
imun TGF- β.
2.3 Model Tumor Agresif
Untuk memodelkan kejadian-kejadian yang digambarkan di atas, model
matematika dibangun dari model yang telah dipublikasikan sebelumnya
1
t E
yang menggambarkan laju pertumbuhan sel-sel
efektor, ; sel-sel tumor,
t T
; dan IL- 2,
t I
. Pada penelitian ini, model digabung dengan efek-efek perangsang
pertumbuhan dan efek-efek yang bersifat menekan imun TGF-
β dengan menetapkan variabel baru,
t S
.
+ −
+ +
− +
= S
q S
q p
I g
EI E
S cT
dt dE
2 1
1 1
1
1
µ γ
16
, 1
S g
ST p
T g
aET K
T rT
dt dT
+ +
+ −
−
=
3 2
2
1
, 2
I S
T g
ET p
dt dI
2 4
3
1
µ α
− +
+ =
, 3
S T
T p
dt dS
3 2
2 c
2 4
µ τ
− +
=
, 4
dengan kondisi-kondisi awal: E
E =
T T
=
I I
=
S S
= . 5
Dalam persamaan 1, sel-sel efektor diasumsikan untuk direkrut pada lokasi
tumor sebagai hasil langsung dari kehadiran sel-sel tumor. Parameter c, antigenisitas
tumor, mengukur kemampuan sistem imun untuk mengenal sel-sel tumor. Antigenisitas
ditunjukkan untuk menjadi parameter bifurkasi utama
1
mengatur dinamika kesetimbangan. Produksi TGF-
β telah ditunjukkan untuk mengurangi ekspresi
antigen, dengan demikian membatasi tingkat pengerahan, diukur oleh parameter
penghambat γ.
Bagian kedua mewakili kehilangan sel- sel efektor karena kematian sel, dan bagian
ketiga, bagian perkembangbiakan, menegaskan perkembangbiakan sel efektor
bergantung atas kehadiran sitokin IL-2 dan berkurang ketika sitokin TGF-
β hadir.
4
Bentuk-bentuk Michaelis-Menten dari komponen-komponen dari bagian
perkembangbiakan dapat diperoleh dengan mempertimbangkan ikatan IL-2 dan TGF-
β pada permukaan sel efektor penerima-
penerima rangsang, melibatkan hukum aksi massa, dan menggunakan asumsi-asumsi
keadaan kuasi-tetap biasa. Oleh karena itu, p
1
adalah laju maksimum dari perkembangbiakan sel efektor dalam
ketiadaan TGF- β, g
1
dan q
2
adalah konstanta-konstanta saturasi-setengah, dan
q
1
adalah laju maksimum dari efek anti- berkembangbiak TGF-
β. Persamaan 2 menggambarkan
pertumbuhan populasi tumor dan bagian pertama mewakili dinamika pertumbuhan
logistik dengan laju pertumbuhan hakiki r dan kapasitas pembawa K dalam ketiadaan
sel-sel efektor dan TGF-
β. Model bagian kedua, penurunan populasi tumor
disebabkan oleh pembersihan imun. Bagian ini diturunkan sehingga laju bersih imun-
terimbas kematian sel tumor
1
T g
aE +
2
bertambah sebagai akibat meningkatnya populasi sel, tetapi berkurang ketika
populasi tumor meningkat. Parameter a mengukur kekuatan respon imun pada sel-
sel tumor dan, seperti yang diharapkan, ditunjukkan untuk menjadi parameter
bifurkasi.
1
Bagian ketiga dalam 2 menjelaskan peningkatan pertumbuhan dari sel-sel tumor
dalam kehadiran TGF- β. TGF-β dikenal
untuk menstimulasi pertumbuhan tumor dengan mengembangkan angiogenesis dan
meningkatkan persediaan darah intra- tumoral.
5
Dengan demikian, dalam kehadiran TGF-
β, ukuran tumor bisa melebihi kapasitas pembawanya. Kinetika Michaelis-
Menten, dimana p
2
adalah laju maksimum dari perkembangbiakan yang meningkat dan
g
3
adalah konstanta saturasi-setengah,
menunjukkan respon terbatas sel-sel tumor pada pemicu pertumbuhan sitokin ini.
Kinetika IL-2 digambarkan dalam persamaan 3. Bagian pertama mewakili
produksi IL-2 yang mana diproduksi pada laju maksimal dari p
3
dalam kehadiran sel- sel efektor distimulasi oleh interaksi mereka
dengan sel-sel tumor. Dalam ketiadaan TGF- β, proses pembatasan sendiri ini dengan
koefisien saturasi-setengah, g
4
. Kehadiran TGF-
β menghambat produksi IL-2 dalam cara yang tidak kompetitif, dimana
parameter α adalah ukuran dari hambatan.
10 2
µ
Akhirnya, mewakili laju peluruhan IL-
2. Persamaan keempat menggambarkan
laju perubahan penekan sitokin TGF- β.
Bukti eksperimen memberi kesan bahwa TGF-
β diproduksi dalam jumlah yang sangat kecil ketika tumor-tumor cukup kecil untuk
menerima bahan gizi yang banyak dari jaringan sekelilingnya. Betapapun, ketika
populasi tumor tumbuh cukup besar, sel-sel tumor menderita dari kekurangan oksigen
dan memulai untuk memproduksi TGF-
β dalam rangka merangsang angiogenesis dan
untuk menghindarkan respon imun sekali pertumbuhan tumor mulai lagi. Perubahan
dalam produksi TGF- β diperagakan oleh
bagian pertama dalam 4. Disini, p
4 c
τ
adalah laju maksimum produksi TGF-
β dan adalah populasi sel tumor kritis pada mana
penggantian terjadi. Laju peluruhan TGF- β
diwakili oleh
3
µ .
16
2.4 Penaksiran Parameter