Kekentalan Aplikasi Gel Aloevera dan Gliserin sebagai Pelembab pada Produk Pembersih Tangan (Handasanitizer)
13
Gambar 6 Persentase panelis skala suka 5-7 pada parameter penerimaan secara keseluruhan handsanitizer
Perbedaan pelembab berpengaruh nyata terhadap penerimaan secara keseluruhan sampel P0.05. Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3.
Berdasarkan hasil uji lanjut one way anova pada Lampiran 4, menunjukkan adanya perbedaan paling signifikan pada parameter penerimaan secara
keseluruhan yaitu formulasi D dibandingkan dengan formulasi F. Hasil tersebut disebabkan karena dari perhitungan Bayes bahwa formulasi F mendapatkan
peringkat tertinggi untuk formulasi handsanitizer yang disukai panelis sedangkan formulasi D mendapatkan peringkat terendah sehingga kedua formulasi tersebut
berbeda signifikan.
Penentuan Produk Terbaik
Penentuan produk terbaik didapatkan dari metode pembobotan Bayes yang dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil menunjukkan bahwa formulasi F dengan
kombinasi pelembab gliserin 0.1 dan gel aloevera 0.5. Formulasi tersebut mendapat nilai tertinggi dari perhitungan Bayes yaitu sebesar 6.23 dengan
parameter kejernihan, kelembaban dan penerimaan secara keseluruhan mendapatkan peringkat tertinggi. Ketiga parameter tersebut mendapat persentase
berturut-turut sebesar 87, 80 dan 83. Namun disisi lain, berdasarkan hasil metode pembobotan bayes formulasi F mendapatkan persentase tingkat kesukaan
untuk parameter kelengketan terendah yaitu sebesar 43.33. Hal ini disebabkan jika kombinasi pelembab digabungkan akan meghasilkan kelengketan yang tinggi.
Formulasi F yang menjadi formulasi terbaik selanjutnya digunakan untuk mengukur kelembaban kulit dengan alat skin moisture analyzer. Pengukuran
dilakukan terhadap 5 panelis dengan menempelkan alat tersebut pada telapak tangan sebelah kanan untuk mengetahui persentase kelembabannya. Pengukuran
dilakukan sebelum dan sesudah pemakaian sampel. Standar baku mutu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No. 261 yaitu kelembaban ideal berkisar antara 40-
26,67 36,67
46,67 36,67
20,00 26,67
50,00
23,33 30,00
30,00 26,67
20,00 30,00
26,67
0,00 10,00
3,33 6,67
3,33 6,66
6,66 0,00
10,00 20,00
30,00 40,00
50,00 60,00
K A
B C
D E
F
Ti n
g kat
p e
rsen tase
p an
e li
s
Formulasi
Skala 5 Skala 6
Skala 7
14 60. Persentase kelembaban sebelum dan sesudah pemakaian sampel dapat
dilihat pada Tabel 3 di bawah ini:
Tabel 3 Persentase kelembaban produk handsanitizer
No Panelis
Pemakaian Sebelum
Sesudah
1 1
27.8 46,.9
2 2
37.7 52.4
3 3
25.7 46.0
4 4
29.4 48.7
5 5
31.2 50.6
Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa kelembaban telapak tangan meningkat setelah pemakaian sampel handsanitizer. Hal tersebut menunjukkan bahwa
sampel handsanitizer membuat kulit lebih lembab sesudah pemakaian. Hasil yang didapatkan sesudah pemakaian sampel masih dalam kisaran kelembaban ideal
kulit yaitu 40-60. Sampel handsanitizer yang digunakan merupakan sampel yang memiliki tingkat kelembaban tertinggi.
Keistimewaan lidah buaya ini terletak pada gelnya yang dapat membuat kulit tidak cepat kering dan selalu lembab. Keadaan tersebut disebabkan sifat gel
lidah buaya yang mampu meresap ke dalam kulit, sehingga dapat menahan kehilangan cairan yang terlampau banyak dari dalam kulit Suryowidodo, 1988.
Kandungan lignin di dalam gel lidah buaya mampu melindungi dan menjaga kelembaban kulit. Lignin merupakan senyawa polifenol yang banyak ditemukan
pada tumbuhan dan memiliki cincin aromatik yang mengandung satu atau dua gugus hidroksil. Gugus hidroksil tersebut dapat mengikat air dan memungkinkan
penyerapan air pada kulit Fengel D dan Wagener G, 1995.
Selain itu, gliserin memilik sifat higroskopis yang dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin merupakan pelembab yang baik
karena dapat berfungsi sebagai penarik, penahan, penyimpan dan penyuplai sumber air pada celah lapisan permukaan kulit. Kemampuan mengikat air oleh
gliserin disebabkan oleh adanya tiga gugus hidroksil yang dimilikinya, sehingga gliserin mampu mengikat air lebih besar dibandingkan jenis gula lain.
Penambahan konsentrasi gliserin yang semakin besar menyebakan air yang diikat semakin banyak, karena gliserin memiliki kemampuan mengikatmenahan air
Barnett, 1972.
Hal tersebut menyebabkan gliserin dan gel aloevera memiliki kemampuan sebagai bahan pelembab dan menjadi kombinasi pelembab terbaik yang disukai
panelis. Namun kombinasi bahan pelembab tersebut menyebabkan lengket di tangan. Hal tersebut disebabkan karena gliserin akan berinteraksi dengan lignin
menyebabkan senyawa yang lebih besar dan gugus hidroksil pada kedua kandungan pelembab tersebut bertemu sehingga menyebabkan kelengketan yang
kurang disukai oleh panelis.