Latar Belakang Keragaman Nilai Lignin Terlarut Asam (Acid Soluble Lignin) Dalam Kayu Reaksi Pinus Merkusii Jungh Et De Vriese Dan Gnetum Gnemon Linn

BAB I PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Kayu sebagai salah satu produk biologi mempunyai sifat yang sangat beragam dan kompleks, baik dalam jenis yang berbeda, jenis yang sama dari pohon yang berbeda, maupun dalam satu batang pohon yang sama. Faktor genetis dan lingkungan mempengaruhi pertumbuhan pohon yang akan berpengaruh pula pada kualitas kayu. Kayu yang biasanya dikehendaki untuk digunakan adalah kayu yang normal, walaupun penyimpangan dari bentuk normal bukanlah hal yang jarang terjadi. Penyimpangan dapat terjadi berupa terbentuknya kayu reaksi sebagai respon pertumbuhan kayu terhadap gangguan dari luar seperti angin atau gravitasi Hoadley 2000. Telah diketahui sebelumnya bahwa kayu reaksi memiliki sifat kimia yang berbeda dibandingkan dengan kayu normal. Dalam hal kandungan lignin, kayu tekan jenis kayu daun jarum memiliki kadar lignin yang lebih tinggi dibandingkan kayu normal, sedangkan pada kayu tarik jenis kayu daun lebar berlaku hal sebaliknya. Banyak literatur yang memberikan informasi tentang lignin mulai dari manfaat, struktur lignin sampai pengaruhnya terhadap pengolahan dan penggunaan kayu Akiyama et al. 2005, Fengel dan Wegener 1995, Sjostrom 1995. Salah satu sifat kimia lignin yang terkait dengan reaktifitasnya adalah lignin terlarut asam Acid Soluble Lignin. Namun penelitian dan data mengenai lignin terlarut asam untuk jenis kayu Indonesia masih sangat kurang. Metode klason merupakan prosedur yang paling umum digunakan dalam penentuan lignin. Prosedur ini memisahkan lignin sebagai material yang tidak larut dengan depolimerisasi selulosa dan hemiselulosa dalam asam sulfat 72 yang diikuti dengan hidrolisis polisakarida pada asam sulfat 3 yang dipanaskan. Bagian yang terlarut menjadi filtrat disebut lignin terlarut asam Yasuda et al. 2001. Dence 1992, Musha dan Goring 1974, Fuji et al. 1974 dalam Akiyama et al. 2005 menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara jenis softwood dan hardwood dalam hal kandungan lignin terlarut asam yang didasarkan pada prosedur lignin Klason. Proporsi lignin terlarut asam umumnya rendah pada softwood. Proporsi lignin terlarut asam pada hardwood yang tinggi terdapat pada jenis yang memiliki lignin klason kecil dan kandungan metoksil yang tinggi. Secara tidak langsung, terlihat bahwa kandungan metoksil berkorelasi positif dengan kandungan lignin terlarut asam Obst 1982, Obst dan Ralph 1983, dalam Akiyama et al. 2005. Hubungan ini belum bisa digeneralisasi karena keragaman kadar lignin tidak hanya terdapat diantara jenis kayu yang berbeda tetapi ditemui juga pada jenis yang sama bahkan dalam satu batang yang sama. Kayu reaksi adalah salah satu contoh kayu yang sangat representatif untuk melihat keragaman lignin dalam satu batang yang sama. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian Akiyama et al. 2003 yang menemukan bahwa kadar dan sifat kimia lignin berbeda pada posisi jaringan kayu reaksi tarik yang berbeda dan sejalan dengan besarnya tekanan selama pertumbuhan pohon. Semakin besar tekanan pertumbuhan semakin besar pula pembentukan kayu reaksi tarik yang diikuti oleh semakin rendahnya kadar lignin.

1.2 Tujuan