Tujuan Manfaat Komponen Kimia Kayu

didasarkan pada prosedur lignin Klason. Proporsi lignin terlarut asam umumnya rendah pada softwood. Proporsi lignin terlarut asam pada hardwood yang tinggi terdapat pada jenis yang memiliki lignin klason kecil dan kandungan metoksil yang tinggi. Secara tidak langsung, terlihat bahwa kandungan metoksil berkorelasi positif dengan kandungan lignin terlarut asam Obst 1982, Obst dan Ralph 1983, dalam Akiyama et al. 2005. Hubungan ini belum bisa digeneralisasi karena keragaman kadar lignin tidak hanya terdapat diantara jenis kayu yang berbeda tetapi ditemui juga pada jenis yang sama bahkan dalam satu batang yang sama. Kayu reaksi adalah salah satu contoh kayu yang sangat representatif untuk melihat keragaman lignin dalam satu batang yang sama. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian Akiyama et al. 2003 yang menemukan bahwa kadar dan sifat kimia lignin berbeda pada posisi jaringan kayu reaksi tarik yang berbeda dan sejalan dengan besarnya tekanan selama pertumbuhan pohon. Semakin besar tekanan pertumbuhan semakin besar pula pembentukan kayu reaksi tarik yang diikuti oleh semakin rendahnya kadar lignin.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman kandungan lignin klason dan acid soluble lignin pada batang yang sama tetapi pada posisi yang berbeda yang memiliki kandungan lignin yang berbeda, khususnya pada kayu reaksi.

1.3 Manfaat

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai sifat kimia kayu berupa lignin klason dan lignin terlarut asam dari bagian reaksi kayu Pinus merkusii Jungh et de Vriese dan Gnetum gnemon Linn. Informasi ini dapat berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan mengenai sifat kimia kayu dan sebagai dasar dalam pemanfaatan kayu berbasis komponen kimianya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komponen Kimia Kayu

Komponen kimia kayu terdiri atas dua komponen utama yaitu komponen makromolekul yang terdiri dari selulosa, poliosa hemiselulosa dan lignin, dan komponen minor yang terdiri dari ekstraktif dan zat-zat mineral Gambar 1. Perbandingan dan komposisi kimia selulosa, lignin dan poliosa berbeda pada kayu daun jarum dan kayu daun lebar Fengel dan Wegener 1995. Komposisi kimia untuk serat kayu daun jarum terdiri dari 28±3 lignin, selulosa 42±2, hemiselulosa 27±2 dan zat ekstraktif 3±2, sedangkan untuk serat kayu daun lebar terdiri dari lignin 20±4, selulosa 45±2, hemiselulosa 30±5 dan zat ekstraktif 5±3. Dalam kayu dari daerah iklim temperate, bagian senyawa polimer tinggi yang menyusun dinding sel mencapai 97-99 dari zat kayu. Untuk kayu tropika, angka tersebut dapat turun hingga angka rerata 90. Selanjutnya Fengel dan Wegener 1995 menyebutkan bahwa komponen kayu zat-zat makromolekul, terdiri dari selulosa yang merupakan komponen kayu terbesar yang dalam kayu daun jarum dan kayu daun lebar jumlahnya mencapai hampir setengahnya, poliosa hemiselulosa yang sangat dekat asosiasinya dengan selulosa dalam dinding sel, lignin yang merupakan komponen makromolekul ketiga dan senyawa polimer minor yang terdapat dalam jumlah yang sedikit dalam kayu yaitu sebagai pati dan senyawa pektin. Zat-zat berat molekul rendah dapat berupa: 1. Senyawa aromatik; senyawa yang paling penting dari kelompok ini adalah senyawa tanin yang dapat dibagi menjadi tanin yang dapat dihidrolisis dan senyawa tanin terkondensasi. 2. Terpena; merupakan kelompok senyawa hidrokarbon alami yang tersebar luas. 3. Asam alifatik; asam lemak jenuh dan tak jenuh tinggi terdapat dalam kayu terutama dalam bentuk esternya dengan gliserol lemak dan minyak atau dengan alkohol tinggi lilin. 4. Alkohol; kebanyakan alkohol alifatik dalam kayu terdapat sebagai komponen ester, sedangkan sterol aromatik, termasuk dalam steroid, terutama terdapat sebagai glikosida. 5. Senyawa anorganik; komponen mineral kayu dari daerah iklim sedang terutama adalah unsur-unsur kalium, kalsium dan magnesium. Unsur- unsur lain dalam kayu tropika, misalnya silikon, dapat merupakan komponen anorganik utama. 6. Komponen lain; monosakrida dan disakarida terdapat dalam kayu hanya dalam jumlah yang sedikit tetapi mereka terdapat dalam persentase yang tinggi dalam kambium dan dalam kulit bagian dalam. Jumlah sedikit amina dan etena juga terdapat dalam kayu. Gambar 1. Bagan umum komponen kimia kayu

2.2 Lignin