2.4 Kayu Reaksi Reaction Wood
Gambar 3. Pembentukan Kayu Reaksi Pada Pohon Yang Tumbuh Miring Kayu reaksi adalah sebuah istilah yang diberikan untuk kayu dari cabang
dan batang yang tumbuh abnormal tidak lurus. Kayu reaksi ini berhubungan dengan gaya gravitasi. Terbentuknya kayu reaksi dapat disebabkan karena tiupan
angin, pertumbuhan pohon di bawah es atau salju yang mengarah ke matahari Hoadley 2000.
Kayu reaksi dapat terjadi pada jenis-jenis kayu yang berasal dari ordo coniferales gymnospermae softwood yang sering disebut kayu daun jarum
maupun pada jenis-jenis kayu yang berasal dari kelas dikotiledon angiospermae hardwood yang sering disebut kayu daun lebar. Cacat kayu reaksi yang terjadi
pada kayu daun jarum disebut kayu tekan compression wood dan bila terjadi pada kayu daun lebar disebut kayu tarik Tsoumis,1991. Senada dengan ini,
Haygreen dan Bowyer 1996 menyebutkan bahwa kayu reaksi yang dibentuk dalam kayu daun lebar berbeda dengan yang dibentuk dalam kayu daun jarum.
Dalam kayu softwood, kayu reaksi disebut kayu tekan dan dalam kayu hardwood disebut dengan kayu tarik, tetapi dalam keduanya fungsi kayu reaksi sama yaitu
untuk mengembalikan batang atau cabang ke posisi yang semula.
180
o
o
180
o o
180
o
Kayu Tarik
o
Kayu Oposit Hardwood
o
Kayu Tekan
180
o
Kayu Oposit
Softwood
Kayu tekan pada batang ditandai dengan adanya cincin pertumbuhan yang eksentrik dimana muncul proporsi kandungan yang abnormal. Ketika kayu tekan
dipotong, maka pada bagian yang dipotong melintang akan terlihat bahwa pada bagian cepat tumbuh akan berwarna lebih merah dibanding bagian normal,
terutama pada kayu pinus Panshin dan de Zeeuw 1970. Kayu tekan terbentuk pada kayu softwood dimana terdapat distribusi yang
tidak merata dari auxin yang mengatur pertumbuhan di sekitar lingkar kayu. Oleh karena itu, jika bagian kayu softwood tumbuh tidak vertikal, maka kayu tekan
akan berkembang pada bagian bawah, karena bagian tersebut tertekan dan pada bagian itu juga terdapat peningkatan jumlah auxin Desch 1996. Jika
dibandingkan dengan kayu normal, kayu tekan mempunyai kandungan lignin yang lebih tinggi dan kandungan selulosa yang rendah, serta membutuhkan
konsumsi bahan kimia yang tinggi selama proses pulping dan hasil akhir pulp yang rendah Yeh et al. 2005.
Sontag 1904 dalam Timell 1986, memberikan nilai tingkat lignin pada kayu tekan dengan menggunakan Phloroglucinol-hydrochloric acid sebagai bahan
pewarna untuk mendeteksi lignin. Kayu tekan mengandung lignin lebih besar 20 dibandingkan kayu normal. Panshin dan de Zeeuw 1970 menyebutkan nilai
kandungan lignin berdasarkan berat kering meningkat sekitar 9, tetapi persentase selulosa pada kayu tekan menurun 10 dari kayu normal dan
kandungan galaktosa pada kayu tekan meningkat 7,8 dari kayu normal. Kayu tarik adalah kayu reaksi pada spesies kayu daun lebar. Kayu ini
terbentuk pada sisi atas atau sisi tarikan batang yang miring Haygreen dan Bowyer 1982, tetapi ada beberapa jenis pohon yang bagian kayu tarik tertarik di
bagian bawah. Bagian ini membentuk cabang atau batang yang eksentrik Panshin dan de Zeeuw 1970. Fengel dan Wegener 1995 menyebutkan bahwa kayu tarik
lebih tinggi dari pada kayu normal dalam hal kandungan selulosa dan abu, tetapi rendah pada kandungan lignin dan fraksi hemiselulosa.
2.5 Karakteristik Kayu 2.5.1 Pinus Pinus merkusii Jungh et de Vriese