Contoh uji dipotong kecil-kecil dengan menggunakan golok kemudian digiling dengan willey mill agar menjadi serbuk dan disaring. Bagian yang diambil
adalah partikel yang lolos saringan 40 mesh dan tertahan pada saringan 60 mesh.
3.3.2 Ekstraksi EthanolBenzene 1:2 vv
Prosedur ini merujuk pada TAPPI T 204 om 88 yang pada akhirnya menghasilkan serbuk bebas zat ekstraktif. Serbuk kayu sebanyak 10 gram
dimasukkan kedalam kertas saring yang dibuat seperti thimbel, yang telah diketahui beratnya. Thimbel dimasukkan kedalam sokhlet dan diekstraksi dengan
300 ml etanol-benzene 1:2 selama 8 jam. Selanjutnya thimbel dicuci dengan ethanol, hingga larutan bening dan diangin-anginkan.
3.3.3 Penentuan Kadar Lignin Klason Lignin Tidak Larut Asam
Prosedur ini menggunakan standar TAPPI T 222 om 88. Sampel kayu bebas ekstraktif ekuivalen berat kering 1.0±0.1 gram dimasukan ke dalam gelas
piala. Setelah itu ditambahkan larutan asam sulfat 72 sebanyak 15 ml. Penambahan asam dilakukan secara perlahan dan bertahap sambil diaduk dengan
suhu dijaga pada 20±1°C. Setelah tercampur sempurna gelas piala disimpan pada suhu 20±1°C selama 2 jam sambil diaduk sesekali. Sebanyak 300-400 ml air
dimasukkan ke dalam erlenmeyer 1000 ml kemudian sampel dari gelas piala dipindahkan ke dalam erlenmeyer. Larutan dibilas dan diencerkan dengan air
hingga dicapai konsentrasi asam sulfat 3 yaitu hingga total volume 575 ml. Larutan dididihkan selama 4 jam dan volume larutan dijaga tetap konstan dengan
menambahkan air panas, kemudian lignin disaring dan dicuci dengan air panas hingga bebas asam. Sampel lignin dikeringkan dalam oven pada suhu 105±3°C
hingga beratnya konstan untuk kemudian ditimbang. Kadar Lignin :
Lignin = 100
B A
A = Berat Lignin gram B = Berat serbuk awal gram
3.3.4 Penentuan Kadar Lignin Terlarut Asam
Pengujian kadar lignin terlarut asam dilakukan berdasarkan TAPPI T 250. Filtrat dari hasil penentuan lignin klason digenapkan volumenya menjadi 1000 ml,
kemudian diambil 5 ml sampel uji untuk diuji dengan alat spectrophotometer. Selain itu, dibuat sampel blanko dari 15 ml asam sulfat yang diencerkan hingga
volumenya menjadi 1000 ml yang juga diambil sampel uji sebanyak 5 ml untuk pengujian spectrophotometer. Panjang gelombang yang dipakai adalah 205 nm
dan koefisien adsorbsi 110 Lg-cm
.
Kadar lignin terlarut asam dihitung dengan menggunakan rumus :
Konsentrasi lignin terlarut asam Vinitial
Vfinal A
C 110
Kadar lignin terlarut asam ASL =
100 1000xBKT
CV C
= konsentrasi filtrat lignin terlarut asam gl V
= volume total filtrat ml A
= pembacaan pada panjang gelombang 205 nm V
final
= volume akhir larutan ml V
initial
= volume inisial blanko ml ASL
= kadar lignin terlarut asam BKT
= berat kering tanur serbuk kayu g
3.4 Diagram Alir Penelitian