Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Perusahaan

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Perusahaan timun Jepang ini terbagi terbagi menjadi dua, yaitu Perusahaan Agrindo Boga Santika dan Perusahaan Karoma Bumi Wasesa. Perusahaan Agrindo Boga Santika berlokasi di Dukuh Tombol, Desa Dalangan, Kec. Tulung, Kab. Klaten. Perusahaan tersebut mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi yaitu dalam bentuk asinan. Untuk proses pengerjaaan selanjutnya dilakukan oleh Perusahaan Karoma Bumi Wasesa yang berlokasi di Dusun Sidotopo, Desa Mliwis, Kec. Cepogo, Kab. Boyolali. Perusahaan ini melakukan pembumbuan terhadap asinan timun yang telah diolah terlebih dahulu oleh Perusahaan Agrindo Boga Santika. Perusahaan Agrindo Boga Santika sebenarnya merupakan cabang dari Perusahaan Prospecta Tunastama yang berlokasi di Sukabumi. Pada awalnya tujuan dari didirikannya Perusahaan Agrindo Boga Santika ini adalah untuk mendukung Perusahaan Prospecta Tunastama yang bergerak dalam bidang ekspor hasil sayuran ke Jepang terutama dalam pengadaan bahan baku. Produk yang di ekspor adalah sayuran yang sudah diawetkan agar dapat bertahan lebih lama. Salah satu contoh produk sayuran yang di ekspor ke Jepang adalah asinan timun. Pada tahun 1982 produk asinan timun yang dihasilkan oleh Perusahaan Agrindo Boga Santika dikirim ke Sukabumi untuk dijadikan satu dengan produk hasil olahan dari Perusahaan Prospecta Tunastama, kemudian baru di ekspor ke Jepang. Mengingat lokasi yang ditempuh cukup jauh, maka Perusahaan Agrindo Boga Santika memutuskan untuk memisahkan diri dari Perusahaan Prospecta Tunastama dan mengirim sendiri produk hasil olahannya melalui Pelabuhan Tanjung Emas. Perusahaan Agrindo Boga Santika resmi berdiri sendiri pada tahun 1993 berdasarkan surat keterangan S.T.P.I.K No 28kandep14VII93. Luas lahan dari perusahaan ini kurang lebih 8000 m 2 . Pada awal pendiriannya, perusahaan ini menemui beberapa kendala diantaranya ketersediaan bahan baku yang cukup sulit. Kendala ini disebabkan karena petani disekitar perusahaan tersebut belum begitu mengenal mentimun jepang dan belum tertarik untuk menanamnya. Kemudian dari pihak perusahaan mengambil inisiatif untuk mengadakan penyuluhan terhadap petani yang berada disekitar lokasi perusahaan. Para petani diberikan penjelasan tentang apa itu timun jepang dan bagaimana cara menanamnya. Petani juga diberikan penjelasan tentang berbagai keuntungan yang akan diperoleh jika mereka menanam timun jepang. Dari semua penjelasan yang diberikan dari pihak perusahaan, maka petani tergerak untuk ikut melakukan penanaman timun jepang guna mendukung kelancaran dari penyediaan bahan baku. Lokasi penanaman timun jepang tersebut meliputi Kec. Tulung, Kec. Polanharjo, Kec. Ceper dan Kec. Karanganom. Perusahaan Agrindo Boga Santika hanya memproduksi timun dalam bentuk asinan, sedangkan proses pembumbuannya dilakukan di Perusahaan Karoma Bumi Wasesa yang berada di Dusun Sidotopo, Desa Mliwis, Kec. Cepogo, Kab. Boyolali. Lokasinya yang berada pada ketinggian 800 m dpL dengan suhu 20 C inilah yang menjadi alasan mengapa dipilih daerah tersebut. Karena pembumbuan yang menggunakan kasu membutuhkan udara dingin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Luas lahan Perusahaan Karoma Bumi Wasesa kurang lebih 4000 m 2 . Perusahaan ini merupakan cabang dari Perusahaan Agrindo Boga Santika yang masih dalam satu manajeman yang sama dengan kepemimpinan yang sama pula. Kedua perusahaan ini dipimpin oleh Bapak Denis Aditya. Selain karena pertimbangan suhu, alasan lain yang mendukung dipilihnya lokasi ini adalah jaraknya yang lebih dekat dengan pelabuhan sehingga lebih menghemat waktu pengiriman dan juga menghemat biaya.

2. Lokasi perusahaan