Air Penyediaan Bahan Baku

Pemberian alas berupa bambu bertujuan agar garam tidak bersentuhan langsung dengan lantai. Bila garam bersentuhan langsung dengan lantai yang lembab, maka garam akan berair dan menimbulakan bau yang tidak enak. Garam-garam ini harus disimpan ditempat tersendiri dan jauh dari tempat penyimpanan bahan baku lainnya seperti timun. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kontaminasi yang akan menyebabkan kerusakan bahan baku. Gambar 4.7 Garam

3. Air

a. Jenis air Air yang digunakan dalam proses pengolahan asinan timun ini adalah sebagai bahan pelarut garam untuk proses penggaraman. Disamping itu juga digunakan sebagai sanitasi bagi perusahaan. Yaitu untuk mencuci peralatan dan tempat yang digunakan selama proses produksi. Air yang digunakan oleh perusahaan adalah jenis air sumur. Air sumur biasanya mengandung bahan-bahan metal terlarut seperti Na, Mg, Ca dan Fe. Jenis air ini sebenarnya tidak begitu cocok digunakan untuk pembuatan asinan mentimun. Sebaiknya air yang digunakan adalah jenis air lunak yang dapat melunakkan tekstur dari buah timun dan akan meningkatkan kualitas timun yang dihasilkan. b. Sumber air Sumber air yang digunakan untuk proses produksi maupun proses sanitasi ini diperoleh dari sumur yang berada disamping perusahaan. Ada tiga buah sumur yang terdapat diperusahaan, ketiganya mempunyai kedalaman sekitar 20 meter. Jumlah sumur tersebut mampu menyukupi kebutuhan perusahaan akan air. c. Penanganan air Air sumur yang digunakan untuk proses produksi diambil langsung menggunakan selang kemudian dialirkan menuju tempat penampungan air yang terbuat dari kayu yang dilapisi dengan plastik. Bentuknya hampir mirip dengan peti kayu yang digunakan sebagai tempat untuk mengemas asinan. Air sumur ditampung terlebih dahulu sebelum digunakan dalam proses produksi maupun sanitasi. d. Kebutuhan air Besar kecilnya kebutuhan air yang digunakan untuk proses produksi tergantung dari aktivitas produksi yang dilakukan. Jika kebutuhan akan larutan garam meningkat, maka kebutuhan akan air juga ikut meningkat. Untuk satu kali pembuatan larutan garam sebanyak satu drum membutuhkan air sebanyak 200 liter. Selain untuk proses produksi, air juga digunakan sebagai sanitasi untuk mencuci peralatan yang digunakan selama proses produksi. Kebutuhan air untuk sanitasi ini cenderung lebih banyak bila dibandingkan dengan kebutuhan air untuk proses produksi. Karena pencucian peralatan yang digunakan untuk proses produksi dilakukan selama dua kali dalam sehari. Yaitu sebelum dilakukan proses produksi dan setelah proses produksi itu berakhir.

4. Kazusuke