57
Kabupaten Gunungkidul dengan mortar cenderung mengalami penurunan sejalan dengan bertambahnya rasio pasir terhadap semen.
10. Kuat Lekat antara Bata Merah Pejal asal Potorono Kabupaten Bantul
dengan Mortar
Pengujian kuat lekat antara bata merah pejal asal Potorono Kabupaten Bantul dengan mortar dilakukan pada 3 tiga buah benda uji tiap-
tiap perbandingan campuran mortar. Pengujian kuat lekat dilakukan pada benda uji setelah mortarnya berumur 14 empat belas hari. Lekatan antara
bata merah pejal dengan mortar sangat mempengaruhi pasangan dinding. Semakin kuat lekatan antara bata merah pejal dan mortar maka pasangan
dinding tersebut juga semakin kuat terutama kemampuannya dalam menahan gaya geser horisontal tegak lurus pasangan dinding.
Tabel 4.12 menyajikan hasil pengujian kuat lekat antara bata merah pejal asal Potorono Kabupaten Bantul dengan mortar. Komposisi campuran
mortar yang diambil sebanyak 2 dua macam yaitu 1pc : 4ps dan 1pc : 7ps. Hasil selengkapnya sebagaimana Tabel 4.12 dan Gambar 4.9.
Tabel 4.12. Kuat Lekat rata-rata antara bata merah pejal asal Potorono
Kabupaten Bantul dengan mortar
Perbandingan Volume Nomor
Semen PC
Pasir Kuat Lekat rata-rata
antara bata merah pejal Potorono dengan mortar
Pa
1. 1 4 71.675
2. 1 7 60.593
58
Diagram Perbandingan Kuat Lekat antara Bata Merah Pejal asal Potorono Kabupaten Bantul dengan Mortar
54 56
58 60
62 64
66 68
70 72
74
1 : 4 1 : 7
Perbandingan Sem en PC dengan Pasir K
u at
L ekat
P a
Bata Merah Pejal
Gambar 4.9. Diagram Perbandingan Kuat Lekat rata-rata antara bata
merah Pejal asal Potorono dengan Mortar
Dari Tabel 4.12 dan Gambar 4.9. di atas dapat dilihat bahwa kuat lekat antara bata merah pejal asal Potorono Kabupaten Bantul dengan mortar
berkisar antara 60.59 Pa sampai 71.68 Pa. Kuat lekat antara bata merah pejal asal Potorono dengan mortar cenderung mengalami penurunan sejalan
dengan bertambahnya rasio pasir terhadap semen.
11. Permeabilitas Batu Alam Lokal Kabupaten Gunungkidul
Pengujian Permeabilitas menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 75 mm dan tebal 150 mm. Tujuan pengujian ini adalah
untuk mengetahui penetrasi dan permeabilitas batu alam lokal Kabupaten Gunungkidul, dengan cara memberikan tekanan air pada benda uji. Proses
59
pemberian tekanan air adalah tekanan 1 kgcm
2
selama 48 jam, dilanjutkan dengan tekanan 3 kgcm
2
selama 24 jam dan terakhir 7 kgcm
2
selama 24 jam. Perhitungan koefisien permeabilitas seperti pada bab sebelumnya.
Adapun hasil lengkap pengujian permeabilitas batu alam lokal Kabupaten Gunungkidul sebagaimana Tabel 4.13.
Tabel 4.13. Hasil Pengujian Permeabilitas Batu Alam Lokal
Kabupaten Gunungkidul Nomor Kode
Benda uji Penetrasi
mm Koefisien Permeabilitas
K=1AdQdtLdh 1.
BAL 1 505
8,48E-03 2.
BAL 2 425
6,96E-03 3.
BAL 3 450
9,33E-03 Rata - rata
460 8,26E-03
B. Pembahasan