Tingkat Kenyamanan N relatif datar variasi rendah variasi sedang variasi tinggi

26 Hasil akhir pembanding dipresentasikan dalam beberapa bentukan, yakni skenario dan rekomendasi. Skenario adalah deskripsi beberapa alternatif yang mungkin terjadi secara konsisten di masa depan, dimana masing-masing fungsi memberikan gambaran mengenai apa yang dapat terjadi dengan berbagai asumsi tertentu. Rekomendasi adalah anjuran teknis berdasarkan analisis hasil dari penelitian dan evalusi yang telah dilakukan.

3.6 Tahap Presentasi Hasil

Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap analisis, yaitu pemanfaatan potensi dan mencari pemecahan dari kendala yang ada pada aspek teknik fisik dan biologis, guna perencanaan agrowisata pada tapak. Setiap tindakan pemanfataan potensi dan pemecahan kendala dilakukan dengan mempertimbangkan fungsi rekreasi, fungsi produksi, fungsi konservasi, fungsi sirkulasi dan fungsi pelayanan. Pada tahap ini juga ditetapkan pemecahan kendala faktor pembatas pada hasil analisis kelas kesesuaian lahan aktual yaitu dengan melakukan usaha perbaikan sehingga menjadi kelas kesesuaian lahan potensial. Dalam penentuan jenis usaha perbaikan, diperhatikan karakteristik lahan yang tergabung dalam masing-masing kualitas lahan. Karakteristik lahan dapat dibedakan menjadi karakteristik lahan yang dapat diperbaiki dengan masukan sesuai dengan tingkat pengelolaan teknologi yang akan diterapkan dan karakteristik lahan yang tidak dapat diperbaiki. Kelas kesesuaian lahan yang mempunyai karakteristik lahan yang tidak dapat diperbaiki tidak mengalami perubahan kelas kesesuaian lahannya, sedang yang karakteristik lahannya dapat diperbaiki, kelas kesesuaian lahannya dapat berubah menjadi satu tingkat lebih baik dengan memberikan manajemen lahan yang diperlukan. Pada tahap ini dihasilkan Peta Kelas Kesesuaian Lahan Potensial untuk agrowisata padi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik geografi

Kabupaten Cianjur mempunyai luas wilayah 350.157 Ha, memiliki sumberdaya alam yang sangat melimpah. Kekayaan ini dapat dimanfaatkan sebagai modal pembangunan yang sangat potensial. Walaupun demikian sumberdaya alam yang melimpah ini, harus juga dijaga kelestariannya untuk menjaga kelangsungan hidup generasi berikutnya. DAS Cianjur adalah salah satu sumberdaya alam yang melewati kota kabupaten Cianjur. Daerah Aliran Sungai Cianjur secara geografis terletak diantara 106 25 ’ 00 ’’ BT - 107 14 ’ 30 ’’ BT dan 06 45 ’ 35 ’’ LS - 06 50 ’ 40 ’’ Kawasan ini mencakup 27 desa, 6 wilayah kecamatan dalam kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat. Kawasan ini merupakan salah satu Sub-DAS Citarum Tengah terutama pada Daerah Aliran Sungai Cisokan. Oleh sebab itu DAS Cianjur sesungguhnya merupakan Sub-DAS Cisokan atau Sub-sub-DAS Citarum Tengah. Luas kawasan yang termasuk dalam kawasan DAS Cianjur adalah 7.467 Ha. Luas wilayah DAS Cianjur ini sebesar 24.2 dari luas wilayah administratif tingkat kecamatan 30.810,5 ha dan hanya 2.1 dari luas total wilayah administratif kota Kabupaten Cianjur. DAS Cianjur juga merupakan DAS lokal yang berada di wilayah Kabupaten Cianjur, sehingga lebih mudah dalam pengelolaan dan pelestarian fungsi-fungsi DAS bagi pemerintah daerah dalam upaya pengelolaan DAS tersebut. Deskripsi secara umum untuk tiga zona DAS Cianjur terdapat pada Tabel 5. Batas lokasi penelitian ini adalah sebagai berikut: LS, letaknya berbatasan dengan puncak dan punggungan Gunung Gede Pangrango di bagian barat, Waduk Cirata di bagian timur, perbukitan Gunung Geulis di bagian utara dan Gunung Puntang di bagian selatan. DAS Cianjur terdiri dari sungai utama yaitu Sungai Cianjur dengan beberapa anak sungai Cigadog, Cianjur Leutik, Cibeureum, dan Cikukulu yang bermuara pada sungai utama.  Sebelah utara berbatasan dengan perbukitan Gunung Geulis  Sebelah timur berbatasan dengan Sungai Cilaku  Sebelah selatan berbatasan dengan Gunung Puntang