Tujuan dan manfaat Penelitian

4 konservasi yang dilaksanakan di daerah hulu dapat memberikan dampak di daerah hilir dalam bentuk perubahan fluktuasi debit air dan tranpor sedimen serta material terlarut lainnya. Adanya bentuk keterkaitan daerah hulu-hilir seperti tersebut di atas, maka kondisi DAS dapat digunakan sebagai satuan unit perencanaan sumberdaya alam Pasaribu, 1999. Landasan untuk pengelolaan secara menyeluruh suatu DAS berawal dari perencanaan. Oleh karena itu, tahap perencanaan menyeluruh pengelolaan DAS merupakan bagian strategis untuk tercapainya upaya aktivitas pembangunan, yaitu pembangunan yang berkelanjutan sustainable development. Sasaran dan atau tujuan fundamental perencanaan menyeluruh pengelolaan DAS adalah perbaikan keadaan sosial-ekonomi stakeholders dengan tidak mengabaikan keberlanjutan daya dukung dan kualitas lingkungan. Karena pengelolaan DAS dilakukan untuk kepentingan masyarakat luas, maka pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mewujudkan tujuan dilakukannya pengelolaan DAS. Tingkat dan intensitas kerjasama tersebut bervariasi dan ditentukan, antara lain, oleh struktur pemerintahan. Suatu pemerintahan, di manapun berada, dibentuk untuk mengatur kehidupan masyarakat termasuk tingkat kesejahteraannya. Oleh karena itu, pemerintahan yang baik seharusnya dapat mengupayakan agar kesejahteraan tersebut dapat dirasakan oleh berbagai tingkatan sosial yang ada di masyarakat Asdak, 2002.

2.2 Agrowisata

Agrowisatawisata agro atau wisata pertanian lebih dikenal dengan istilah Agrotourism merupakan istilah yang populer di Indonesia pada dua dekade terakhir. Pembangunan beberapa tempat istirahat untuk kegiatan wisata mulai bermunculan di daerah pinggiran kota urban fringe, atau di pedesaan yang memang sejak semula penggunaan lahannya didominasi bentuk lanskap pertanian baik untuk kegiatan pertanian hortikultura, tanaman pangan, perkebunan, peternakan atau perikanan. Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi yang besar dalam pengembangan agrowisata dalam pengertian skala yang lebih luas. Kondisi fisik lahan, bentuk fenomena alam pedesaan dan lanskap pertanian, jenis komoditas pertanian yang diunggulkan, kegiatan proses produksi pertanian- pengemasan hingga bentuk berbagai hasil olahannya sebagai buah tangan, kondisi 5 sosial budaya masyarakat pertanian sampai dengan aspek pemasaran dan ekonomi pertanian, misal sistem pelelangan, semua dapat dijadikan obyek yang menarik bagi kegiatan agrowisata yang mengesankan bagi para wisatawan Arifin, 2001. Agrowisata adalah rangkaian aktivitas perjalanan wisata yang memanfaatkan lokasi atau kawasan dan sektor pertanian mulai dari awal sampai dengan produk pertanian dalam berbagai sistem, skala dan bentuk dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan rekreasi di bidang pertanian ini. Sajian yang diberikan pada wisatawan tidak hanya pemandangan kawasan pertanian yang panoramik dan kenyamanan di alam pertanian, tetapi juga aktivitas petani beserta teknologi khas yang digunakan dan dilakukan dalam lahan pertanian dimana wisatawan juga dapat mengikuti aktivitas ini, ketersediaan produk segar pertanian yang dapat dinikmati wisatawan, nilai historik lokasi, arsitektur, atau kegiatan tertentu, budaya pertanian yang khas dan kombinasi dari berbagai ciri tersebut. Aktivitas pertanian ini mencakup persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan hasil dan juga pasar hasil pertanian. Dalam aktivitas agrowisata ini, petani yang berada dalam kawasan agrowisata, dapat menjadi obyek atau bagian dari sistem pertanian yang ditawarkan pada aktivitas wisata tetapi juga dapat bertindak sebagai pemilik atau pengelola kawasan wisata ini Nurisyah, 2001. Agrowisata memberikan manfaat sebagai berikut : meningkatkan konservasi lingkungan, meningkatkan nilai estetika, memberikan nilai rekreasi, meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan serta mendapatkan keuntungan ekonomi. Berdasarkan Surat Keputusan bersama Menteri Pariwisata, Pos dan telekomunikasi dengan Menteri Pertanian yang dituangkan dalam SK Bersama No. KM 47PW.DVMMPPT.88 dan No. 204KPTSMK.05041989, agrowisata diartikan sebagai suatu bentuk aktifitas yang memanfaatkan usaha agro sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian Tirtawinata dan Fachruddin 1999.