Cara-cara untuk Memperoleh Wilayah.

membuat Undang-undang yang diinginkannya serta tindakan-tindakan untuk memetuhi. iii. Aspek teritorial kedaulatan berarti kekuasaan penuh dan eksklusif yang dimiliki oleh negara atas individu-individu dan benda-benda yang terdapat diwilayah tersebut. Boer Mauna, 2005:24 Seperti yang telah dinyatakan oleh Boer Mauna bahwa aspek territorial kedaulatan meliputi “kekuasaan eksklusif yang dimiliki oleh negara atas individu-individu dan benda-benda diwilayah tersebut”. Sedangkan, Menurut Brownlie wilayah dibagi menjadi emapat kelompok yaitu; i. Wilayah berdaulat territorial sovereignity umumnya meliputi daratan, perairan dalam, dan dasar laut sea bed dan subsoil. Konsep wilayah meliputi pulau-pulau, selat, batu, karang; ii. Wilayah yang tidak menjadi subyek kedaulatan dari Negara lain dan yang memiliki status khusus seperti mandate; iii. Wilayah res nullius adalah wilayah yang dapat dikuasai oleh suatu Negara tapi sampai saat ini masih belum ada yang menguasainya; iv. Wilayah res communis adalah wilayah yang dijadikan kepemilikan bersama bagi seluruh umat manusia. Jawahir Thontowi dan Pranoto Iskandar, 2006:178

b. Cara-cara untuk Memperoleh Wilayah.

a. Okupasi Okupasi adalah suatu cara untuk memperoleh wilayah melaului pendudukan. Hal mana pendudukan disini dilakukan terhadap suatu wilayah, yang sebelum terjadinya pendudukan di wilayah tersebut tidak terdapat kekuasaan atau disebut wilayah tak bertuan, terra nullius. Namun saat ini sudah tidak ada wilayah seperti yang dimaksud, walaupun saat ini sangat banyak sengketa yang berdasarkan klaim atas wilayah terra nullius misalnya dalam Eastern Greendland Case. b. Preskripsi Preskripsi adalah suatu tindakan yang mencerminkan kedaulatan atau penguasaan terhadap suatu wilayah dengan cara-cara damai dalam waktu tertentu dengan tanpa adanya keberatan dari negara-negara lain. Preskripsi dilakuakan terhadap wilayah terra nullius, namun dituntut jangka waktu yang lama untuk melakukan penguasaan the effective control dibandingkan dengan okupasi. Misalnya dalam dua kasus The Island of Palmas Case dan Eastern Greenland case. Untuk kasus pertama, dimana kedaulatan Pulau Palmas disebelah selatan Pulau Mindan Filipina, dimana AS mengklaim berdasar atas Traktat Paris 1898, dan memahaminya sebagai pewaris Spanyol. Disamping itu Belanda memiliki pemahaman lain berdasarkan aspek historis negara yang bersebelahan dimana pulau tersebut adalah bagiannya, sehingga dalam Putusanya pengadilan memenangkan Belanda. Kemudian kasus yang kedua, terkait klaim atas Greenland yang dilakuakan oleh Norwegia yang menyatakan wilayah tersebut adalah terra nullius. Sedangkan Denmark menyatakan klaim telah menguasai Greenland sejak tahun 1721 dimana saat itu Denmark dan Norwegia adalah satu negara. Sehingga pengadilan memutuskan bahwa Denmark yang menjadi pemilik sah wilayah yang disebut Greenland. c. Cession Cession adalah suatu transfer kekuasaan dari satu kedaulatan ke kedaulatan lainnya, pada umumnya melalui sebuah perjanjian. Ditambahkan oleh Malcolm N.Shaw yang pada umumnya terjadi setelah peperangan. Bahkan menurutnya pengalihan kekuasaan dari penguasa kolonial terhadap koloninya bisa dikatakan sebagai quasy cession. Proses cession merupakan pengalihan kedaulatan yang satu keying lainya, maka negara penerima akan memperoleh hak dan kewajiban seperti negara yang memiliki sebelumnya. Semisal dalam kasus pengalihan cession atas Pulau Palmas yang diserahkan Spanyol kepada AS melalui perjanjian Paris 1898, dimana dijelaskan bahwa Palmas adalah bagian dari Filipina. Namun saat pengambilan Pulau tersebut berada pada kekuasaan Belanda, sehingga putusan dari Arbitrator Max Huber memenangkan Belanda karena telah menerapkan kedaulatannya sejak awal abad 18, walaupun awalnya Spanyol telah menguasainya dan kemudian menyerahkan pada AS. d. Akresi Akresi adalah suatu nama yang ditujukan pada suatu proses untuk mendapatkan wilayah baru melui proses alamiah, yakni tanpa campur tangan manusia. Hal ini dapat kita temukan padanannya dalam pembentukan suatu daratan baru yang terhubung dengan wilayah daratan yang telah ada. Dalam hal kemunculan suatu wilayah baru tersebut dalam wilayah suatu negara maka wilayah tersebut secara otomatis menjadi bagian dari wilayah negara tersebut. Contohnya terjadinya letusan volkano di bawah laut pada Januari 1986 di kawasan Pasifik, hingga memunculkan pulau baru yang masuk wilayah teritorial Jepang, dimana daratan tersebut disebut sebagai Pulau Iwo Jima. e. Aneksasi annexation Istilah penaklukan atau conquest memiliki padanan dengan aneksasi atau annexation. Penggunaan teknik ini pada saat ini sudah ditinggalkan mengingat hal ini dapat merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip fundamental dalam hubungan internasional sebagaimana yang tercantum dalam piagam PBB. Yang mana sejak LBB penggunaan kekerasan perang sebagai instrument bagi kebijakan nasional telah dilarang. Bahkan secara eksplisit terdapat dalam the stimson doctrine of non recognition 1932 yang menyatakan apabila dalam upaya untuk perolehan suatu wilayah dengan menggunakan kekerasan maka perolehan tersebut tidak akan diakui. Oleh karena itu, pada saat ini teknik penaklukan hanya menjadi kajian akademik.Jawahir Thontowi dan Pranoto Iskandar,2006:179-182.

c. Wilayah Negara.