Tahapan Penelitian Rekayasa sistem manajemen ahli dalam perencanaan produksi rantai pasok agroindustri karet spesifikasi teknis
Penurunan total ekspor pada tahun 2009 sebesar 13,25 merupakan dampak krisis global pada tahun 2008, yang mengakibatkan penurunan kinerja
industri dari negara pengimpor karet alam seperti Amerika Serikat. Setelah tahun 2009 sejalan dengan membaiknya krisis ekonomi, terjadi peningkatan ekspor
karet alam. Pada tahun tahun 2010 ekspor karet alam Indonesia meningkat sebesar 18,11 atau senilai 360.652 metrik ton dibanding nilai ekspor tahun
2009. Sumbangan ekspor terbesar adalah jenis karet spesifikasi teknis yang dikenal dengan Standar Indonesian Rubber SIR dengan jenis mutu SIR 3L,
SIR 3CV, SIR 10 dan SIR 20. Grafik perbandingan ekspor setiap jenis mutu SIR disajikan pada Gambar 16.
Gambar 16 Ekspor karet alam Indonesia Gapkindo 2011
Jenis karet spesifikasi teknis yang memiliki nilai ekspor tertinggi adalah SIR 20 mencapai 2.165.148 ton atau 92 dari keseluruhan total ekspor karet.
Volume permintaan negara pengimpor terhadap TSR 20 meningkat seiring dengan pertumbuhan industri otomotif. Menurut Honggokusumo 2011, tahun 2010
produksi kendaraan bermotor dunia mencapai 62.279.000 unit dan meningkat menjadi 75.368.000 unit pada tahun 2011. Peningkatan sebesar 21 didorong
oleh meningkatnya daya beli masyarakat setelah krisis pada tahun 2008. Peningkatan produksi kendaraan bermotor, mendorong peningkatan kebutuhan
industri ban terhadap TSR 20, sehingga mendorong pergerakan harga TSR 20 mendekati harga komoditas sheet RSS 3 seperti disajikan pada Gambar 17.
- 500,000
1,000,000 1,500,000
2,000,000 2,500,000
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Vol u
m e
E xpo
rt M
et ri
c Ton
Ekspor Karet Alam Indonesia
Latex Concentrate Ribbed smoked sheet
Standard Indoesian Rubber
Gambar 17 Perkembangan harga karet, minyak mentah dan nilai tukar JPYUSD Honggokusumo, 2011