Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
Keterangan : CV = Koefisien variansi
σ = Standar deviasi µ = Rata
– rata x
i
= Data ke – i
n = jumlah datasampel
Koefisien Bullwhip Effect BE yang lebih besar dari 1 satu mengisyaratkan bahwa terjadi amplifikasi permintaan untuk sebuah produk.
Sedangkan untuk koefisien bullwhip effect yang kurang dari 1 satu mengisyaratkan adanya penghalusan pola pesanan pada produk yang
bersangkutan. Menurut Pujawan 2005 terdapat dua tantangan langsung yang harus dihadapi dalam mengelola rantai pasok, yaitu kompleksitas struktur rantai
pasok dan ketidakpastian. a. Kompleksitas struktur rantai pasok
Sistem rantaipasok sangat kompleks, melibatkan banyak pihak di dalam maupun di luar perusahaan. Kompleksitas suatu rantai pasok juga dipengaruhi
oleh perbedaan bahasa, zona waktu, dan budaya antara satu perusahaan dengan perusahaan lain.
b. Ketidakpastian uncertainty Ketidakpastian merupakan sumber utama kesulitan pengelolaan suatu rantai
pasok Ketidakpastian menimbulkan ketidakpercayaan diri terhadap rencana yang telah dibuat. Sebagai akibatnya, perusahaan sering menciptakan
pengamanan di sepanjang rantai pasok. Berdasarkan sumbernya, ada tiga klasifikasi utama ketidakpastian pada rantai pasok, yaitu : 1 ketidakpastian
permintaan, 2 ketidakpastian pasokan, 3 ketidakpastian lingkungan internal. Pengurangan bullwhip effect bisa dilakukan apabila penyebabnya
dimengerti dengan baik oleh pihak – pihak pada rantai pasok. Beberapa
pendekatan yang diyakini bisa mengurangi bullwhip effect adalah : 1 information
sharing, 2 memperpendek atau mengubah struktur rantai pasok, 3 pengurangan biaya tetap 4 menciptakan sabilitas harga, dan 5 pemendekan lead time